Film Joker: Folie a Deux telah menarik perhatian para penggemar dan kritikus film sejak pengumuman perilisannya. Dipastikan akan tayang di bioskop Indonesia pada minggu kedua Oktober 2024, film ini adalah lanjutan dari kisah Arthur Fleck yang diperankan oleh Joaquin Phoenix. Dalam film ini, Arthur yang kini berada di rumah sakit jiwa menunggu dakwaan atas kejahatannya, menghadapi kejutan yang tidak terduga. Selama masa perawatannya, ia bertemu dengan Harleen Quinzel, seorang pasien yang tampaknya jatuh cinta padanya.
Sinopsis film ini menggambarkan situasi Arthur di Arkham State Hospital, tempat ia menjalani terapi dan dihadapkan pada berbagai tantangan psikologis. Pengacara Arthur berusaha membela kliennya dengan berargumen bahwa kejahatan yang dilakukan Arthur adalah hasil dari kepribadiannya yang terpecah. Perjalanan film ini membawa penonton melalui interaksi antara Arthur dengan Harleen yang berujung pada upaya pelarian yang gagal, berakhir dengan Arthur dipindahkan ke sel isolasi.
Dari perspektif hukum, Arthur menghadapi persidangan di mana ia memutuskan untuk membela dirinya sendiri dan memecat pengacaranya. Hasil dari persidangan tersebut adalah keputusan bersalah atas pembunuhan tingkat pertama. Namun, keputusan Arthur untuk melarikan diri dari rumah sakit jiwa setelah dibantu oleh pengikutnya berujung pada serangan tak terduga yang dilakukan oleh seorang pasien muda, menambah kekacauan pada situasi yang sudah sulit.
Mencermati akhir film yang terbuka, banyak penggemar merasakan ketidakpastian mengenai nasib Arthur. Ending yang mengambang ini memicu berbagai spekulasi dan interpretasi di kalangan penonton. Satu teori yang muncul adalah kemungkinan keberadaan "Joker lain," yang akan secara total menggantikan Arthur. Argumen ini erat kaitannya dengan tema kesehatan mental yang menjadi latar belakang cerita. Beberapa penggemar meramalkan bahwa kepribadian asli Arthur mungkin akan hilang, digantikan oleh Joker yang lebih dominan.
Ada juga spekulasi yang lebih kompleks mengenai kehadiran Joker baru dalam narasi ini. Sejumlah penonton mencatat bahwa karakter pembunuh yang menyerang Arthur memiliki bekas luka mirip dengan Joker yang diperankan oleh Heath Ledger dalam film The Dark Knight (2008). Ini memicu dugaan bahwa film ini tidak hanya melanjutkan cerita Arthur Fleck, tetapi juga bisa membuka jalan bagi karakter Joker yang berbeda di masa depan.
Sementara itu, hubungan antara Arthur dan Harleen Quinzel juga menjadi bahan diskusi yang menarik. Banyak pendapat berpendapat bahwa romansa di antara keduanya mungkin hanya ada dalam imajinasi Arthur. Hal ini mengingatkan kembali kepada relasi Arthur dengan Sophie di film Joker sebelumnya, yang juga bisa jadi hanyalah khayalan dari alur pikirnya. Elemen ini menggarisbawahi tema ketidakpastian dan keraguan yang telah menjadi benang merah dalam narasi tentang Arthur Fleck.
Meski banyak harapan dari penggemar untuk film ketiga Joker, Folie a Deux memberikan tanda bahwa cerita ini mungkin belum sepenuhnya berakhir. Bocoran mengenai post-credit scene film ini pun menjadi perbincangan. Dalam film ini, tercatat tidak ada post-credit scene yang disodorkan kepada penonton. Ini semakin menegaskan desain cerita yang menciptakan ketidakpastian dan mungkin menggugah minat untuk khalayak menginginkan kelanjutan kisah ini.
Kehadiran post-credit scene sering kali dianggap sebagai gimmick yang menarik perhatian penonton, tetapi dalam hal ini, penutupan tanpa kejelasan justru menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini memberi kesan bahwa pencipta cerita ingin pemirsa berspekulasi dan berdiskusi tentang kemungkinan akhir dari karakter-karakter yang telah mereka ikuti. Dengan pilihan untuk tidak menyajikan scene tambahan, para penggemar pun dipersilakan untuk berimajinasi dan menciptakan teori mengenai kelanjutan karakter Arthur, Harleen, dan bahkan mungkin Joker yang baru.
Dalam konteks keseluruhan film, Joker: Folie a Deux tak hanya menjadi sekadar film sekuel biasa, tetapi secara mendalam mengajak penonton untuk merenung tentang tema mental illness dan kepribadian yang terpecah. Kombinasi ini menciptakan peluang besar bagi sutradara dan penulis naskah untuk menjelajahi lebih dalam dunia psikologi Arab dari karakter-karakter ini dalam film mendatang.
Meskipun rincian lebih lanjut tentang proyek-proyek berikutnya belum diungkap, ketidakpastian yang ditinggalkan Folie a Deux menambah lapisan menarik bagi pengalaman menonton. Dengan potensi cerita yang belum sepenuhnya terungkap, banyak yang menantikan dengan antusias bagaimana arahan berikutnya dalam franchise ini akan disampaikan. Para penggemar dan penonton di seluruh dunia kini lebih penasaran dari sebelumnya mengenai kemungkinan masa depan Arthur Fleck dan jalan cerita yang akan datang.