Otomotif

BKPM Ungkap Nasib Investasi Volkswagen di RI Terkait Krisis Ekonomi di Jerman

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia memberikan penjelasan mengenai nasib investasi Volkswagen (VW) di tanah air, di tengah guncangan krisis manufaktur yang melanda Jerman. Volkswagen, melalui anak perusahaannya, PowerCo, berencana untuk membangun industri baterai kendaraan listrik di Indonesia. Namun, hingga saat ini, rencana tersebut belum terwujud.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Investasi/BKPM Ahmad Faisal Suralaga mengungkapkan bahwa meskipun ada tantangan yang dihadapi oleh VW, rencana investasi mereka di Indonesia akan tetap dilanjutkan. "Betul, 2 bulan yang lalu mereka masih datang ke Indonesia, karena yang akan investasi itu adalah anak perusahaan VW di bidang baterai, namanya PowerCo, tetapi ini sahamnya milik VW," ungkap Faisal saat diwawancarai oleh media.

Krisis yang menghantam industri otomotif di Jerman mengakibatkan VW sedang mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk potensi penutupan pabrik yang sudah beroperasi selama 87 tahun. Penutupan ini berpotensi menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk sekitar 15.000 karyawan. Krisis ini tentunya berdampak pada nasib investasi VW di Indonesia, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kelanjutan proyek tersebut.

Meskipun dalam kondisi yang sulit, Faisal menyatakan keyakinannya untuk meyakinkan VW agar tetap berinvestasi di Indonesia. "PowerCo ini tidak hanya membuat baterai untuk VW, tetapi untuk semua mobil, sehingga harusnya meskipun krisis di Jerman berdampak, tetapi kita berjuang agar mereka tetap investasi di Indonesia," tambah Faisal.

Terkait rencana investasi ini, BKPM masih melakukan penjajakan intensif dengan pihak Volkswagen. Faisal menjelaskan bahwa kemungkinan besar, struktur investasi PowerCo di Indonesia akan berbentuk konsorsium. "Masih penjajakan, nantinya masuknya mereka juga konsorsium," katanya.

Investasi ini sebenarnya sudah memasuki tahap pembicaraan serius. Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM saat itu, Bahlil Lahadalia, mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan CEO PowerCo dan CPO PowerCo di Hannover, Jerman, pada April 2023. Pertemuan itu bertujuan untuk membahas rencana investasi baterai kendaraan listrik yang direncanakan oleh VW.

PowerCo SE, anak perusahaan dari Volkswagen yang didirikan pada 2022 dan berkantor pusat di Salzgitter, Jerman, memiliki misi untuk menyediakan hampir semua kebutuhan baterai untuk grup otomotif di bawah naungannya. Diharapkan, PowerCo akan menyuplai 80% produk baterai listrik untuk berbagai merek, termasuk Audi, Skoda, Lamborghini, Porsche, Bentley, dan Ducati.

Sementara itu, data dari Kementerian Investasi/BKPM menunjukkan bahwa total investasi untuk ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia sejak 2020 hingga September 2024 mencapai sekitar Rp19,14 triliun. Ini menunjukkan bahwa meskipun tantangan ada, minat untuk berinvestasi di sektor ini tetap tinggi.

Khususnya untuk investasi dari Jerman, negara tersebut menempati peringkat ke-17 sebagai investor terbesar di Indonesia, dengan nilai investasi mencapai US$91,2 juta atau sekitar Rp1,41 triliun, yang berasal dari 1.426 proyek. Pada periode Januari hingga September 2024, investasi dari Jerman meningkat menjadi sebesar US$290,57 juta atau sekitar Rp4,5 triliun dari total 1.733 proyek.

Dengan kondisi perekonomian yang dinamis, langkah-langkah yang diambil BKPM dalam mengelola potensi investasi di sektor otomotif dan energi terbarukan tetap menjadi fokus utama. Diharapkan, kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Volkswagen dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan industri di Indonesia.

Walaupun tantangan besar sedang menghadang, upaya BKPM untuk menjaga minat investasi di sektor kendaraan listrik harus terus dioptimalkan. Terlebih lagi, dengan munculnya berbagai inisiatif pemerintah untuk menarik investasi asing dan membangun ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri, diharapkan ini akan menciptakan peluang kerja dan meningkatkan daya saing industri Indonesia di kancah global.

Krisis yang menerpa industri otomotif Jerman memang berdampak luas, tetapi dengan kebijakan yang tepat dan kerjasama yang solid antara pemerintah dan sektor swasta, harapan untuk melihat investasi Volkswagen dalam industri baterai kendaraan listrik di Indonesia tetap bisa terwujud. Hal ini akan sangat bergantung pada kemampuan Indonesia untuk menawarkan lingkungan bisnis yang stabil dan menguntungkan bagi investor asing, serta adaptasi terhadap perubahan pasar yang cepat.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button