Sains

Biaya Pengembangan Pesawat Luar Angkasa Boeing Starliner: Seberapa Mahal?

Boeing Starliner: Sebuah Penyelidikan Mendalam Terhadap Biaya Proyek yang Ambisius

Pada 24 Agustus 2023, NASA mengumumkan bahwa Boeing Starliner, pesawat antariksa yang dikembangkan oleh Boeing, akan kembali ke Bumi tanpa awak. Apa yang awalnya direncanakan sebagai misi satu minggu, terpaksa berubah menjadi tinggal yang lebih lama di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akibat beberapa masalah teknis, termasuk kebocoran helium. Dua astronaut, Butch Wilmore dan Suni Williams, yang seharusnya kembali dengan Starliner, kini diharuskan menunggu hingga Februari 2025 untuk pulang, menggunakan pesawat Crew Dragon milik SpaceX. Keputusan ini, menurut Administrator NASA Bill Nelson, diambil demi keselamatan, menempatkan nilai inti mereka sebagai fokus utama.

Dengan latar belakang ini, banyak yang bertanya-tanya tentang berapa banyak biaya yang telah dikeluarkan untuk proyek Boeing Starliner. Sejak NASA memberikan kontrak senilai $4,2 miliar untuk pengembangan Starliner pada tahun 2014, proyek ini telah menghadapi berbagai serangkaian penundaan dan masalah yang signifikan. Awalnya, Boeing berencana untuk menyelesaikan proyek ini pada akhir tahun 2017, namun kenyataan mengatakan lain. Saat ini, dengan proyek yang tak kunjung terlaksana dan masih mengalami masalah, biaya aktual yang terlibat jauh lebih tinggi.

Biaya Pengembangan dan Operasional Starliner

Sementara NASA dan Boeing resmi menjalin kerjasama pada tahun 2010, total biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan dan pengujian Starliner diperkirakan mencapai setidaknya $6,7 miliar. Angka ini mencakup semua aspek dari pengembangan awal hingga uji coba dan misi berawak. Pada saat yang sama, Boeing menghadapi risiko finansial yang besar, terutama karena kontrak dengan NASA bersifat tetap. Setiap penundaan yang terjadi atau persoalan yang perlu diselesaikan hanya semakin menambah kerugian bagi perusahaan ini.

Boeing telah membuat pengakuan terbuka mengenai potensi kerugian tambahan di masa mendatang, seperti yang dinyatakan dalam laporan SEC mereka. Hal ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi perusahaan dalam menjaga kelangsungan proyek ini. Selain kerugian finansial yang jelas, Boeing juga harus menghadapi kerugian reputasi yang signifikan.

Kerugian Reputasi yang Dihadapi Boeing

Boeing tidak hanya berurusan dengan angka-angka yang membingungkan dalam hal biaya; mereka juga tersangkut dalam reputasi yang rusak akibat kegagalan ini. Ketidakmampuan untuk melakukan pengiriman yang tepat waktu dan aman telah membuat banyak karyawan Boeing merasa "malu." Situasi ini semakin diperburuk dengan kehadiran SpaceX, yang tampil sebagai penolong dengan mengambil alih misi penyelamatan untuk dua astronaut itu.

Para pegawai Boeing mengungkapkan rasa frustrasi dan kehampaan mereka dalam mengatasi masalah ini. Beberapa merasa bahwa NASA memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatan, sementara yang lain merasa bahwa mereka telah mengalami cukup banyak skandal sebagai bagian dari reputasi yang hancur. Dengan sejumlah whistleblower yang muncul ke permukaan dan menyoroti kekhawatiran terkait keselamatan produk Boeing, perusahaan ini berada di bawah sorotan publik yang tajam.

Tantangan Berlanjut dalam Misi Starliner

Misi Starliner ini mencerminkan tantangan yang lebih besar yang dihadapi perusahaan dalam industri luar angkasa modern. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kesalahan ini, termasuk pentingnya komitmen terhadap keselamatan dan transparansi dalam proses pengembangan. Saat ini, Boeing berada di situasi yang sangat menantang, dengan ekspektasi yang tinggi dari pemerintah dan publik.

Dengan biaya usaha yang melambung dan masa depan yang tidak menentu, Boeing Starliner menjadi contoh nyata dari apa yang terjadi ketika ambisi dan realitas bertabrakan. Seiring berjalannya waktu, dampak dari proyek ini akan terlihat tidak hanya di neraca keuangan Boeing, tetapi juga di dunia luar angkasa dan pencapaian manusia secara keseluruhan.

Selama sorotan tetap tertuju pada Boeing dan Starliner, banyak yang berharap bahwa perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memulihkan reputasi dan kepercayaan publik. Dalam industri yang penuh dengan ketidakpastian ini, keamanan dan keandalan adalah fokus yang tidak bisa diabaikan. Kegagalan bukanlah pilihan, dan pelajaran yang diperoleh dari pengalaman ini diharapkan bisa digunakan untuk menciptakan inovasi yang lebih baik di masa depan.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button