Wiki

Berikut Yang Tidak Termasuk Unsur Intrinsic Cerpen Adalah

Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu bentuk karya sastra yang memiliki ciri khas tertentu. Dalam sebuah cerpen, terdapat unsur-unsur intrinsik yang menjadi bagian penting dalam membangun cerita. Unsur intrinsik ini adalah bagian integral dari cerita itu sendiri dan sangat memengaruhi keseluruhan cerita. Namun, tidak semua hal dapat dianggap sebagai unsur intrinsik dalam sebuah cerpen. Berikut adalah hal-hal yang tidak termasuk unsur intrinsik cerpen.

1. Karakter Penulis

Karakter penulis tidak termasuk unsur intrinsic cerpen. Meskipun penulis adalah individu yang menciptakan cerita, namun cerpen seharusnya bisa berdiri sendiri tanpa harus bergantung pada sosok penulisnya. Sebuah cerpen harus mampu berdiri sebagai karya independen yang memiliki karakter, plot, dan tema sendiri tanpa harus dikaitkan dengan karakter penulisnya.

2. Nilai Subyektif Penulis

Nilai subyektif penulis juga bukan bagian dari unsur intrinsic cerpen. Sebuah cerpen seharusnya bisa dinikmati dan diinterpretasikan oleh pembaca tanpa harus terlalu dikendalikan oleh pandangan atau nilai-nilai subyektif penulis. Meskipun pengarang dapat menyelipkan nilai-nilai ke dalam karyanya, namun hal ini tidak termasuk dalam unsur intrinsik cerpen yang seharusnya netral dan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.

3. Latar Belakang Penulis

Latar belakang penulis tidak dapat dianggap sebagai unsur intrinsik cerpen. Apapun latar belakang penulisnya, sebuah cerpen seharusnya bisa dinikmati dan diapresiasi atas kualitas karyanya itu sendiri. Meskipun pengalaman pribadi penulis dapat memengaruhi cerita yang ditulisnya, namun hal ini tidak dapat dianggap sebagai bagian intrinsik dari cerita itu sendiri.

4. Motivasi Penulis

Motivasi penulis dalam menciptakan cerita tidak termasuk unsur intrinsik cerpen. Meskipun motivasi penulis dapat membentuk cerita dan karakter-karakter di dalamnya, namun hal ini bukanlah bagian integral dari cerita itu sendiri. Sebuah cerpen seharusnya mampu berdiri dengan kuat tanpa harus dikaitkan dengan motivasi penulis dalam menciptakannya.

5. Pandangan Politik atau Agama Penulis

Pandangan politik atau agama penulis juga bukan bagian dari unsur intrinsik dalam cerpen. Meskipun pengarang dapat menyelipkan pandangan politik atau agama dalam karyanya, namun hal ini bukan bagian yang seharusnya memengaruhi keseluruhan cerita. Sebuah cerpen seharusnya bisa dinikmati secara universal tanpa harus terlalu terbebani oleh pandangan politik atau agama penulisnya.

6. Konflik Pribadi Penulis

Konflik pribadi penulis tidak termasuk unsur intrinsik cerpen. Meskipun konflik pribadi penulis dapat tercermin dalam ceritanya, namun hal ini tidak dapat dianggap sebagai bagian integral dari cerita itu sendiri. Sebuah cerpen seharusnya mampu berdiri sebagai cerita independen yang memiliki konflik, puncak, dan penyelesaian tanpa harus terlalu tergantung pada konflik pribadi penulisnya.

7. Gaya Penulisan

Gaya penulisan penulis juga bukan bagian dari unsur intrinsik cerpen. Meskipun gaya penulisan penulis dapat memberikan warna tersendiri pada cerita, namun hal ini bukan bagian yang harus memengaruhi keseluruhan cerita. Sebuah cerpen seharusnya dapat dinikmati atas kualitas ceritanya itu sendiri tanpa harus terlalu terfokus pada gaya penulisan penyusunnya.

Dengan demikian, ada beberapa hal yang tidak termasuk unsur intrinsik cerpen. Unsur-unsur tersebut lebih berkaitan dengan individu penulis dan tidak harus memengaruhi keseluruhan cerita. Sebuah cerpen yang baik seharusnya bisa berdiri dengan kuat sebagai karya independen yang mampu dinikmati oleh berbagai kalangan pembaca tanpa harus terlalu terikat pada individualitas penulisnya.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button