Wiki

Berikut Yang Tidak Termasuk Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur Adalah


Pendahuluan


Teks prosedur adalah teks yang berisi langkah-langkah untuk melakukan sesuatu secara sistematis. Teks ini sering ditemui dalam buku panduan atau petunjuk penggunaan suatu produk, serta dalam penulisan karya ilmiah. Kaidah kebahasaan dalam teks prosedur sangat penting untuk memastikan pesan disampaikan dengan jelas dan dapat dipahami oleh pembaca. Namun, tidak semua unsur kebahasaan termasuk dalam teks prosedur. Artikel ini akan membahas beberapa hal yang tidak termasuk dalam kaidah kebahasaan teks prosedur.

Yang Tidak Termasuk Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur Adalah



1. Ungkapan Metafora atau Kiasan


Ungkapan metafora atau kiasan tidak termasuk dalam kaidah kebahasaan teks prosedur. Teks prosedur mengharuskan penggunaan bahasa yang lugas dan langsung, tanpa adanya ungkapan-ungkapan yang dapat menimbulkan tafsir ganda atau membingungkan pembaca. Sebagai contoh, ungkapan “matahari bersinar terang” jika digunakan dalam teks prosedur, sebaiknya diganti dengan ungkapan “sinar matahari menyinari dengan terang”. Hal ini bertujuan agar pembaca memahami instruksi dengan jelas dan tidak terjadi salah tafsir.

2. Gaya Bahasa Persuasif


Teks prosedur tidak memerlukan gaya bahasa persuasif seperti yang sering ditemui dalam teks deskriptif atau teks eksposisi. Penggunaan kata-kata yang bersifat meyakinkan atau mempengaruhi pembaca tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan teks prosedur. Sebagai gantinya, teks prosedur memerlukan gaya bahasa yang informatif dan objektif, dengan tujuan memberikan instruksi secara tepat dan akurat. Contoh, penggunaan kata “pasti” atau “tentu” sebaiknya dihindari dalam teks prosedur.

3. Kalimat Majas


Kaidah kebahasaan teks prosedur juga tidak mencakup penggunaan kalimat majas seperti simile atau metafora. Kalimat-kalimat yang mengandung perumpamaan atau perbandingan tidak sesuai dengan tujuan utama teks prosedur, yaitu memberikan instruksi dengan jelas dan terperinci. Oleh karena itu, sebaiknya kalimat-kalimat majas dihindari dalam penulisan teks prosedur.

4. Ungkapan Bergaya


Dalam teks prosedur, ungkapan-ungkapan yang terlalu bergaya sebaiknya dihindari. Penggunaan bahasa yang terlalu formal atau terlalu santai dapat menyulitkan pembaca untuk memahami instruksi yang disampaikan. Sebagai contoh, ungkapan “mohon mengacuhkan petunjuk dibawah ini” sebaiknya diganti dengan “silakan perhatikan petunjuk di bawah ini” agar pesan dapat disampaikan secara langsung dan mudah dipahami.

5. Kalimat Bermakna Ganda


Kaidah kebahasaan teks prosedur menuntut penggunaan kalimat yang hanya memiliki satu makna. Kalimat-kalimat yang dapat menimbulkan tafsir ganda atau membingungkan pembaca sebaiknya dihindari. Oleh karena itu, penulis harus memastikan setiap kalimat dalam teks prosedur hanya memiliki satu arti yang jelas dan tidak dapat ditafsirkan secara berbeda.

Kesimpulan


Dalam penulisan teks prosedur, sangat penting untuk memperhatikan kaidah kebahasaan agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas oleh pembaca. Beberapa hal yang tidak termasuk dalam kaidah kebahasaan teks prosedur antara lain adalah ungkapan metafora atau kiasan, gaya bahasa persuasif, kalimat majas, ungkapan bergaya, dan kalimat bermakna ganda. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, penulis dapat menulis teks prosedur yang informatif, jelas, dan mudah dipahami oleh pembaca.

FAQ


1. Apakah teks prosedur boleh menggunakan bahasa yang formal?


Ya, teks prosedur boleh menggunakan bahasa yang formal asalkan tetap menjaga agar pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh pembaca. Hindari penggunaan bahasa formal yang berlebihan sehingga membuat pembaca merasa kesulitan memahami instruksi yang diberikan.

2. Apakah teks prosedur harus menggunakan kalimat pasif?


Teks prosedur sebaiknya menggunakan kalimat aktif untuk lebih memperjelas siapa yang melakukan tindakan dalam setiap langkah instruksi. Kalimat aktif juga membantu pembaca untuk memahami instruksi dengan lebih mudah.

3. Apakah teks prosedur boleh menggunakan ragam bahasa yang lebih kreatif?


Teks prosedur sebaiknya menggunakan ragam bahasa yang informatif dan jelas. Hindari penggunaan ragam bahasa yang terlalu kreatif atau bersifat bergaya, karena hal ini dapat membingungkan pembaca dalam memahami instruksi yang diberikan.
Dengan demikian, penulisan teks prosedur yang baik harus memperhatikan kaidah kebahasaan yang sesuai agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas oleh pembaca. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dalam memahami hal yang tidak termasuk dalam kaidah kebahasaan teks prosedur.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button