Wiki

Berikut Ini Yang Tidak Termasuk Penyakit Menular Seksual Adalah

Penyakit menular seksual (PMS) merupakan penyakit yang ditularkan melalui kontak seksual, baik melalui hubungan seksual vaginal, anal, maupun oral. Meski begitu, tidak semua penyakit yang menular melalui kontak seksual masuk dalam kategori PMS. Berikut ini adalah beberapa penyakit atau kondisi medis yang tidak termasuk dalam kategori PMS:

1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih atau ISK adalah infeksi yang terjadi pada bagian saluran kemih, baik pada ginjal, ureter, kandung kemih, atau uretra. Meski gejalanya mirip dengan beberapa PMS, contohnya seperti nyeri saat buang air kecil, ISK tidak tergolong sebagai PMS. ISK umumnya disebabkan oleh bakteri dan dapat diobati dengan antibiotik. Infeksi saluran kemih biasanya tidak ditularkan melalui kontak seksual.

2. Kista Ovarium

Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang berkembang di dalam atau pada permukaan ovarium. Meski bisa menyebabkan gangguan menstruasi, rasa sakit, dan ketidaknyamanan pada area panggul, kista ovarium bukanlah penyakit menular seksual. Kista ovarium umumnya tidak ditularkan melalui kontak seksual dan bisa terjadi pada wanita usia subur tanpa hubungan dengan aktivitas seksual.

3. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luar rahim, seperti pada ovarium, saluran tuba, atau organ panggul lainnya. Meski gejalanya bisa mirip dengan beberapa PMS, seperti nyeri panggul dan perut, serta masalah kesuburan, endometriosis bukanlah penyakit menular seksual. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa endometriosis ditularkan melalui kontak seksual.

4. Polikistik Ovarium (PCOS)

Sindrom ovarium polikistik, atau PCOS, adalah kondisi di mana ovarium menghasilkan jumlah hormon pria yang lebih tinggi dari normal, yang dapat menyebabkan masalah menstruasi dan masalah kesuburan. Meski PCOS dapat memengaruhi kesuburan dan mengganggu siklus menstruasi, kondisi ini bukanlah penyakit menular seksual. PCOS tidak ditularkan melalui kontak seksual dan lebih berkaitan dengan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.

5. Kanker Serviks

Kanker serviks, atau kanker leher rahim, adalah kanker yang terjadi pada leher rahim atau serviks. Meski kanker ini dapat disebabkan oleh infeksi virus HPV yang menyebar melalui kontak seksual, kanker serviks bukanlah penyakit menular seksual itu sendiri. Kanker serviks lebih berhubungan dengan infeksi virus HPV daripada ditularkan melalui kontak seksual.

6. Mioma Uteri

Mioma uteri, atau fibroid, adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau di sekitar rahim. Kondisi ini umumnya tidak berkaitan dengan aktivitas seksual dan tidak termasuk dalam kategori penyakit menular seksual. Mioma uteri biasanya tidak ditularkan melalui kontak seksual.

7. Kondisi Genetik

Beberapa kondisi medis, seperti sindrom Turner atau sindrom kromosom X rapuh, merupakan kondisi genetik yang bukan penyakit menular seksual. Kondisi genetik tidak ditularkan melalui kontak seksual dan berkaitan langsung dengan materi genetik yang diwariskan dari orang tua ke anak.

Kesimpulan

Meski ada beberapa kondisi medis yang gejalanya mirip dengan penyakit menular seksual, bukan berarti semua kondisi medis yang terjadi pada organ reproduksi wanita termasuk dalam kategori PMS. Penting untuk memahami perbedaan antara penyakit menular seksual dan kondisi medis lainnya agar dapat melakukan pencegahan dan pengobatan yang tepat.

FAQ

1. Apakah semua infeksi pada organ reproduksi wanita termasuk dalam kategori PMS?

Tidak, tidak semua infeksi pada organ reproduksi wanita merupakan penyakit menular seksual. Infeksi seperti ISK atau kanker serviks bisa disebabkan oleh faktor-faktor lain selain kontak seksual.

2. Mengapa penting untuk membedakan antara PMS dan kondisi medis lainnya?

Membedakan antara PMS dan kondisi medis lainnya penting untuk menentukan jenis pengobatan yang tepat dan untuk melakukan tindakan pencegahan yang sesuai dengan faktor penyebabnya.

3. Apakah kondisi medis seperti kista ovarium atau mioma uterus dapat diobati?

Ya, kondisi medis seperti kista ovarium atau mioma uterus bisa diobati, tergantung pada ukuran, gejala, dan faktor-faktor lainnya. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan rekomendasi pengobatan yang sesuai.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button