Wiki

Berikut Ini Yang Bukan Merupakan Ciri Teater Tradisional Adalah

Teater tradisional merupakan bagian penting dari warisan budaya suatu bangsa. Di Indonesia sendiri, terdapat banyak jenis teater tradisional yang tersebar di berbagai daerah. Namun, tidak semua hal yang sering diasosiasikan dengan teater tradisional adalah ciri khas dari jenis teater tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai hal yang sebenarnya bukan merupakan ciri teater tradisional.

Tidak Berkaitan dengan Agama atau Kepercayaan Tertentu

Salah satu kesalahpahaman umum adalah bahwa teater tradisional selalu terkait dengan agama atau kepercayaan tertentu. Namun, hal ini sebenarnya tidak benar. Meskipun teater tradisional sering mengangkat cerita-cerita mitologi atau legenda yang berkaitan dengan agama atau kepercayaan lokal, namun bukan berarti setiap pertunjukan teater tradisional memiliki tujuan agama atau keagamaan.
Sebagai contoh, teater wayang kulit dari Jawa tidak selalu bercerita tentang tokoh-tokoh dalam kepercayaan Jawa. Ada pula pertunjukan wayang kulit yang mengangkat cerita-cerita dari Mahabharata atau Ramayana yang memiliki latar belakang agama Hindu, namun pertunjukan ini bukanlah upacara keagamaan melainkan hiburan masyarakat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keterkaitan antara teater tradisional dengan agama atau kepercayaan tertentu bukanlah ciri yang selalu ada dalam teater tradisional.

Tidak Melulu Memakai Kostum Klasik yang Identik

Sebuah kesalahpahaman lainnya adalah bahwa teater tradisional selalu menggunakan kostum klasik yang identik di setiap pertunjukan. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Meskipun banyak teater tradisional yang memiliki kostum khas yang sudah turun-temurun digunakan, namun ada juga teater tradisional yang memperbarui kostum-kostumnya sesuai dengan perkembangan zaman.
Sebagai contoh, teater tradisional Bali yang dulu menggunakan kostum khas berupa kain sarung batik dan hiasan-hiasan emas saat ini telah mengalami perkembangan pada kostumnya. Kini, para pemain teater tradisional Bali menggunakan kostum yang lebih praktis namun tetap mempertahankan unsur-unsur khas dari kostum teater tradisional Bali.
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan kostum klasik yang identik bukanlah ciri yang selalu melekat dalam teater tradisional.

Tidak Selalu Menggunakan Bahasa yang Kuno atau Klasik

Salah satu asumsi yang sering muncul adalah bahwa teater tradisional selalu menggunakan bahasa kuno atau bahasa klasik yang sulit dipahami oleh masyarakat modern. Namun, hal ini juga tidak benar. Meskipun beberapa teater tradisional memang masih menggunakan bahasa klasik dalam pertunjukannya, namun ada pula teater tradisional yang mengadopsi bahasa sehari-hari sebagai bagian dari pertunjukan mereka.
Sebagai contoh, teater tradisional dari daerah Betawi menggunakan bahasa Betawi yang merupakan campuran dari bahasa Melayu, Sunda, Jawa, Belanda, Arab, dan Tionghoa. Dalam pertunjukan teater tradisional Betawi, penonton dapat dengan mudah memahami dialog-dialog yang diperankan oleh para pemain.
Dengan demikian, bukanlah suatu keharusan bagi teater tradisional untuk selalu menggunakan bahasa kuno atau klasik dalam pertunjukannya.

Tidak Selalu Mengangkat Cerita-Cerita Mitologi atau Legenda Lokal

Sebagian orang beranggapan bahwa teater tradisional selalu mengangkat cerita-cerita mitologi atau legenda lokal dalam setiap pertunjukannya. Namun, hal ini juga tidak sepenuhnya benar. Meskipun banyak teater tradisional yang memang mengangkat cerita-cerita mitologi atau legenda lokal, namun ada pula teater tradisional yang menggunakan cerita-cerita modern atau fiksi dalam pertunjukannya.
Sebagai contoh, teater tradisional Jepang, Kabuki, tidak selalu mengangkat cerita-cerita mitologi Jepang. Mereka juga menampilkan cerita-cerita modern yang menarik perhatian masyarakat Jepang.
Dengan demikian, pengangkatan cerita-cerita mitologi atau legenda lokal bukanlah ciri yang melekat pada setiap jenis teater tradisional.

Tidak Selalu Menggunakan Musik Tradisional sebagai Pengiring

Musik tradisional seringkali menjadi pengiring dalam pertunjukan teater tradisional. Namun, bukan berarti setiap pertunjukan teater tradisional harus menggunakan musik tradisional sebagai pengiringnya. Sebagai contoh, pertunjukan teater tradisional dari China, Peking Opera, menggunakan alat musik modern seperti biola dan trumpet sebagai pengiring pertunjukannya.
Dengan demikian, penggunaan musik tradisional sebagai pengiring bukanlah ciri yang selalu melekat dalam setiap pertunjukan teater tradisional.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa banyak asumsi tentang teater tradisional yang sebenarnya tidak selalu benar. Teater tradisional memiliki beragam bentuk dan variasi, sehingga tidak selalu memiliki ciri-ciri yang seragam.
Sebagai penonton, penting bagi kita untuk lebih memahami setiap jenis teater tradisional sesuai dengan asal-nya masing-masing agar dapat menghargai keberagaman dan kekayaan budaya yang ada.

FAQ

Apakah semua teater tradisional memiliki keterkaitan dengan agama atau kepercayaan tertentu?
Tidak. Banyak teater tradisional yang tidak memiliki keterkaitan dengan agama atau kepercayaan tertentu dan lebih bersifat sebagai hiburan masyarakat.
Apakah kostum klasik adalah ciri utama dari teater tradisional?
Tidak. Ada berbagai jenis teater tradisional yang mengalami perkembangan pada kostum-kostumnya sesuai dengan perkembangan zaman.
Apakah semua teater tradisional menggunakan bahasa kuno atau klasik?
Tidak. Ada teater tradisional yang menggunakan bahasa sehari-hari sebagai bagian dari pertunjukan mereka.
Apakah pengangkatan cerita-cerita mitologi atau legenda lokal adalah hal yang wajib dalam teater tradisional?
Tidak. Beberapa teater tradisional juga menggunakan cerita-cerita modern atau fiksi dalam pertunjukan mereka.
Apakah musik tradisional adalah pengiring wajib dalam teater tradisional?
Tidak. Banyak teater tradisional juga menggunakan alat musik modern sebagai pengiring pertunjukan mereka.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button