Wiki

Berikut Ini Yang Bukan Contoh Historiografi Tradisional Adalah

Historiografi tradisional merupakan kajian mengenai penyusunan sejarah yang telah ada sejak zaman dahulu kala. Historiografi tradisional ini biasanya mengandalkan sumber-sumber tertulis, seperti catatan sejarah, dokumen resmi, dan arsip pemerintah. Namun, dalam perkembangannya, terdapat beberapa hal yang bukan termasuk dalam cakupan historiografi tradisional. Berikut ini adalah beberapa contoh yang bukan termasuk historiografi tradisional:

1. Sejarah Lisan

Sejarah lisan adalah bentuk penyampaian informasi mengenai sejarah yang diwariskan secara turun-temurun melalui cerita, nyanyian, atau tradisi lisan lainnya. Sejarah lisan ini seringkali diabaikan dalam historiografi tradisional karena kurangnya sumber tertulis yang bisa dijadikan bukti sejarah. Namun, pentingnya sejarah lisan sebagai bagian dari warisan budaya suatu masyarakat membuatnya tidak bisa diabaikan begitu saja dalam kajian sejarah.

2. Perspektif Perempuan

Dalam historiografi tradisional, seringkali perspektif perempuan diabaikan. Sejarah yang banyak ditulis dalam konteks sejarah politik dan militer cenderung memposisikan peran perempuan sebagai pelaku sampingan, sehingga pengalaman dan kontribusi perempuan terhadap sejarah sering terlupakan. Namun, dalam perkembangan sejarah gender, kajian mengenai perspektif perempuan semakin diakui pentingnya dalam memahami sejarah secara holistik.

3. Sejarah Oral Tradisi Minoritas Etnis

Tradisi lisan dari etnis minoritas seringkali tidak terdokumentasikan dalam historiografi tradisional. Hal ini menjadikan sejarah mereka kurang terwakili dalam kajian sejarah konvensional. Namun, dalam upaya untuk memperluas cakupan historiografi tradisional, kajian mengenai sejarah oral tradisi minoritas etnis menjadi semakin penting untuk menggali perspektif-perspektif yang belum terwakili sebelumnya.

4. Sejarah Lisan Komunitas Adat

Sejarah lisan yang diwariskan dalam komunitas adat juga seringkali tidak termasuk dalam bahan historiografi tradisional. Hal ini dikarenakan pemahaman sejarah komunitas adat seringkali berbeda dengan konsep sejarah yang umumnya diterima dalam masyarakat luas. Namun, kajian mengenai sejarah lisan komunitas adat menjadi penting untuk memahami cara pandang dan pemahaman sejarah dari sudut pandang yang berbeda.

5. Perspektif Kolonial

Dalam konteks historiografi tradisional, seringkali perspektif kolonial menjadi dominan dalam penulisan sejarah. Hal ini menjadikan sudut pandang masyarakat lokal yang terjajah kurang terwakili dalam catatan sejarah. Dalam konteks sejarah post-kolonial, kajian mengenai perspektif kolonial menjadi lebih terbuka, sehingga memungkinkan penyajian sejarah yang lebih inklusif dan mendalam.

Dengan demikian, meskipun historiografi tradisional memiliki peran yang penting dalam penyusunan sejarah, namun terdapat beberapa hal yang tidak termasuk dalam cakupan historiografi tradisional. Penting untuk memperluas cakupan kajian sejarah agar dapat memahami sejarah dalam kerangka yang lebih inklusif dan menyeluruh.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button