Jakarta: Dalam upaya mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045, berbagai langkah strategis diluncurkan oleh pemerintah. Salah satu langkah krusial adalah pengembangan sektor industri halal yang memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Ketua Umum Forum Jaringan Keuangan Syariah Indonesia (Forjukafi), Wahyu Muryadi, menegaskan pentingnya industri halal dalam ekosistem syariah yang dapat berkontribusi terhadap tujuan jangka panjang Indonesia.
Pada simposium bertajuk ‘Penguatan Inklusi Keuangan Syariah Menuju Indonesia Emas’ yang berlangsung di Jakarta, Wahyu menekankan bahwa acara ini merupakan bagian dari upaya Forjukafi dalam mendukung program-program yang diusung pemerintah. Fokus utama acara ini adalah penguatan keuangan syariah, yang dinilai punya peran penting dalam mendorong pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Dalam kesempatan tersebut, Wahyu mengacu pada laporan The Global Islamic Economy Indicator yang dipublikasikan dalam State of Global Islamic Economy (SGIE) 2023 oleh Dinar Standard di Dubai, Uni Emirat Arab. Dalam laporan tersebut, Indonesia berhasil menduduki peringkat ketiga setelah Malaysia dan Arab Saudi dalam hal perkembangan ekonomi syariah. Pencapaian ini menunjukkan bahwa Indonesia, dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi yang sangat besar untuk memimpin di kancah internasional dalam sektor ini.
Sebagai negara dengan basis Muslim yang kuat, ekonomi syariah di Indonesia meliputi berbagai komponen, mulai dari perbankan syariah, asuransi syariah, hingga produk dan layanan halal. Regulasi yang mendukung perkembangan sektor ini juga menjadi fokus utama pemerintah. Kebijakan yang mengutamakan penerbitan sukuk dan penguatan inklusi keuangan syariah diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
Salah satu langkah utama pemerintah dalam memperluas akses masyarakat terhadap produk-produk keuangan syariah adalah melalui inisiatif yang bertujuan menyediakan fasilitas dan edukasi yang memadai. Misalnya, lembaga pendidikan dan pelatihan di bidang ekonomi syariah semakin banyak bermunculan sebagai respon terhadap meningkatnya kebutuhan akan sumber daya manusia yang kompeten di sektor ini. Hal ini diharapkan tidak hanya meningkatkan jumlah tenaga kerja yang berkompeten, tetapi juga menambah pemahaman masyarakat tentang konsep dan praktik ekonomi syariah.
Namun, tantangan yang dihadapi juga cukup signifikan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai ekonomi syariah, yang masih dianggap awam oleh sebagian orang. Selain itu, Indonesia juga harus menghadapi kompetisi dari sistem keuangan konvensional yang masih mendominasi pasar. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih intensif dalam edukasi dan program promosi agar masyarakat dapat mengenali manfaat dari berpartisipasi dalam sistem keuangan syariah.
Masyarakat juga perlu didorong untuk memahami nilai-nilai syariah yang dapat memberikan kemanfaatan lebih, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Melalui sifat inklusif dan berkeadilan yang dimiliki oleh ekonomi syariah, masyarakat diharapkan dapat merasakan dampak positifnya dalam kehidupan sehari-hari, serta memberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Keberhasilan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia tidak hanya terletak pada kebijakan dari pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk pengusaha, akademisi, dan komunitas. Kerjasama antar sektor ini sangat penting untuk merumuskan strategi dan langkah-langkah konkretnya. Membangun jaringan kolaboratif akan membuka peluang bagi inovasi-inovasi baru dalam sektor ekonomi syariah yang dapat menguntungkan semua pihak.
Dengan potensi yang dimiliki, industri halal di Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi pelengkap, tetapi menjadi pilar utama dalam strategi ekonomi nasional yang berfokus pada prinsip-prinsip keberlanjutan dan keadilan. Melalui upaya-upaya terencana, Indonesia bisa menjadi kekuatan ekonomi syariah terkemuka di dunia, sejalan dengan harapan terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Secara keseluruhan, inisiatif dan program yang digulirkan bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi syariah. Hal ini diharapkan dapat mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Dengan kerjasama seluruh elemen dan implementasi yang konsisten, Indonesia Emas 2045 bukanlah sekadar sebuah cita-cita, tetapi dapat tercapai secara nyata.
