Indonesia

Batik: Simbol Kolaborasi dan Harmoni Indonesia dalam Meningkatkan Keterkaitan ASEAN

Dalam rangka merayakan HUT ke-57 ASEAN, Kementerian Koordinator Perekonomian bersama WBI Foundation mempersembahkan sebuah karya seni yang melambangkan kolaborasi dan harmoni antarsesama negara-negara anggota ASEAN, yaitu "Batik Kolaborasi dari Indonesia untuk ASEAN". Batik ini merupakan hasil kerja keras para perajin batik Indonesia dan dijadikan sebagai simbol persatuan yang solid di kawasan ASEAN.

Batik kolaborasi ini terdiri dari tiga jenis, yaitu Batik Lumbon Sewelas Nagari, Batik Udan Liris Sewelas Nagari, dan Batik Sekar Jagad Sewelas Nagari. Keunikan dari ketiga batik ini terletak pada penggunaan motif batik klasik yang dipadukan dengan kekayaan flora yang mewakili negara-negara anggota ASEAN. Di antara motifnya terdapat bunga Melati yang melambangkan Indonesia dan Filipina, bunga Hibiscus dari Malaysia dan Timor Leste, bunga Lotus dari Vietnam, bunga Anggrek dari Singapura, bunga Ratchaphruek dari Thailand, bunga Padauk dari Myanmar, bunga Romduol dari Kamboja, dan bunga Simpor dari Brunei. Masing-masing bunga ini memiliki bentuk, warna, dan keunikan tersendiri, namun bersatu dalam sebuah desain yang harmonis.

Motif Batik Sekar Jagad Sewelas Nagari melambangkan keindahan keberagaman suku bangsa di negara-negara ASEAN yang memiliki kedekatan dalam seni dan budaya. Batik Udan Liris Sewelas Nagari mengandung doa dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan bagi seluruh negara anggota ASEAN. Sedangkan Lumbon Sewelas Nagari mencerminkan hubungan harmonis antara manusia dan alam semesta, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sosial dan budaya di masyarakat.

Acara peluncuran batik kolaborasi ini dilaksanakan dalam sebuah pergantian kegiatan bertajuk “A Tribute from Indonesia to ASEAN” yang berlangsung di The Dharmawangsa, Jakarta, pada Selasa, 27 Agustus 2024. Dalam acara tersebut, diundang perwakilan dari berbagai negara sahabat untuk melihat lebih dekat keindahan batik kolaborasi yang diharapkan dapat menghiasi Gedung Sekretariat ASEAN.

Yanti Airlangga, Ketua WBI Foundation, mengungkapkan, “Ini adalah acara batik yang disempurnakan oleh para pembatik kita yang luar biasa, membentuk bunga dari sebelas negara ASEAN yang dijadikan dalam satu kain batik. Ini melambangkan persatuan yang akan dipersembahkan kepada ASEAN.” Karya-karya ini tidak hanya memamerkan keindahan seni batik, tetapi juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara di kawasan ini.

Nur Cahyo, seorang pembatik senior yang dikenal dengan kehalusan motif batiknya, terpilih untuk mengerjakan batik kolaborasi ini. Nur Cahyo, yang merupakan penerus usaha batik turun temurun di Pekalongan, selalu menunjukkan keahlian dalam memadukan warna dan motif sehingga menghasilkan kain batik yang indah. Proses pewarnaan yang dilakukan oleh Nur Cahyo juga menggunakan teknik tradisional, di mana ia menyeduh sendiri cacahan dari pohon-pohon lokal untuk menciptakan warna-warna unik pada kain batiknya.

Selain Nur Cahyo, Azmi Alqamad Aqsa, seorang pembatik muda, juga berkontribusi dalam pembuatan batik kolaborasi. Dengan semangat generasi baru, Azmi berusaha untuk mengajak rekan-rekannya dalam industri batik, sebuah usaha yang memadukan tradisi dan inovasi.

Kegiatan WBI Foundation ini tidak hanya terbatas pada pembuatan batik kolaborasi ASEAN, tetapi juga memberikan kesempatan bagi desainer-desainer Indonesia untuk mempromosikan hasil karya mereka. Di antara desainer yang berpartisipasi adalah Didi Budiardjo, Carmanita, Mel Ahyar, Didiet Maulana, Nita Seno Adji, Wilsen Willim, Akhsan, sebagai contoh nama-nama besar yang menggunakan kain wastra dalam desain mereka. Produk kerajinan lainnya juga ditampilkan, termasuk aksesori tas dan perhiasan, yang kali ini menonjolkan keberagaman dan kreativitas pengrajin Indonesia.

Kegiatan ini memberikan peluang besar bagi UMKM wastra Indonesia untuk memperluas jangkauan pasar. Dengan adanya pameran ini, mereka dapat mengekspresikan inovasi dan kreativitas mereka dalam setiap produk yang dihasilkan. Diharapkan karya-karya ini tidak hanya bisa diterima di pasar lokal, tetapi juga mampu menembus pasar internasional, sehingga dapat membawa citra Indonesia di kancah global.

Sebagai sebuah bangsa yang kaya akan budaya dan seni, Indonesia melalui batik kolaborasi ini tidak hanya memperlihatkan keindahan dan keragaman karya seninya, tetapi juga menunjukkan kepada dunia bahwa keberagaman dapat bersatu dalam harmoni yang indah. Batik bukan hanya sekadar kain, melainkan juga sebuah cerita yang menghubungkan manusia, alam, dan budaya antar negara.

Dengan peluncuran batik kolaborasi ini, diharapkan hubungan antar negara dalam lingkup ASEAN semakin erat, saat masing-masing berbagi budaya dan kekayaan seni mereka untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button