Bank Saqu, layanan perbankan digital yang diluncurkan oleh PT Bank Jasa Jakarta, berupaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menabung di kalangan generasi Z. Dalam upaya ini, Bank Saqu menargetkan rasio dana murah atau current account saving account (CASA) mencapai 50 persen hingga akhir tahun 2024. Pendekatan ini mencerminkan komitmen Bank Saqu dalam mengedukasi masyarakat, khususnya anak muda, tentang kebiasaan menabung yang baik.
Strategi Mencapai Target CASA yang Ambisius
Menurut Marcella Pravinata, Head of Go To Market PT Bank Jasa Jakarta, saat ini rasio CASA Bank Saqu berada di kisaran 30 persen. Dengan sudah memiliki 1,4 juta nasabah hingga akhir Juli 2024, Bank Saqu menilai bahwa ada potensi besar dalam mengedukasi generasi Z untuk lebih aktif menabung. “Kami aiming di 50 persen untuk CASA hingga akhir tahun, dengan semua kampanye yang kami lakukan,” jelas Marcella dalam sebuah konferensi pers.
Untuk mendukung program menabung, Bank Saqu turut menghadirkan fitur canggih dalam aplikasinya, seperti fitur "Tabungmatic". Fitur ini dirancang untuk membantu nasabah mengatur pengeluaran dan mendorong pengelolaan keuangan yang lebih baik. Marcella menegaskan bahwa saat ini Bank Saqu akan memasuki fase kedua, di mana fokusnya adalah membantu nasabah dalam melakukan smart spending, sehingga mereka dapat mengontrol pengeluaran dengan lebih bijak.
Fokus pada Generasi Z dan Solopreneur
Menariknya, sekitar 60 persen dari nasabah Bank Saqu merupakan generasi Z. Marcella menekankan pentingnya membina generasi ini agar menjadi lebih produktif dan mandiri secara finansial. “Gen Z ini yang mau kami ajarkan untuk mereka menjadi generasi yang lebih produktif juga ke depannya,” tuturnya. Bank Saqu tidak hanya ingin menyediakan layanan perbankan, tetapi juga ingin memberikan edukasi finansial yang relevan bagi generasi muda yang akan menjadi pelopor perubahan di masyarakat.
Membangkitkan Semangat Menabung Melalui Kreativitas
Sebagai bagian dari upaya mempromosikan kebiasaan menabung, Bank Saqu berencana untuk menghidupkan kembali semangat menabung dengan meremajakan lagu ikonik “Menabung” yang diciptakan oleh Titiek Puspa. Dalam langkah ini, Bank Saqu berkolaborasi dengan musisi lokal, termasuk Geofanny, Saskia, dan Jaz Hayat. Melalui musik, mereka berharap dapat menyampaikan pesan penting tentang menabung dengan cara yang lebih menarik bagi generasi Z.
Tantangan Menabung di Era Digital
Di tengah usaha tersebut, Bank Saqu juga mengakui tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini dalam membangun kebiasaan menabung. Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa rasio tabungan terhadap pendapatan mengalami penurunan signifikan. Pada bulan Oktober 2023, rasio tabungan tercatat sebesar 15,7 persen, menurun dibandingkan sebelum pandemi. Penurunan ini berlanjut pada bulan November 2023 dengan rasio sebesar 15,4 persen.
Pengamatan ini menjadi salah satu alasan Bank Saqu menjalankan program-program yang tidak hanya menarik, tetapi juga mendidik. "Kami menyadari bahwa banyak orang yang kesulitan untuk menabung, dan kami ingin memberikan solusi melalui berbagai fitur dan kampanye yang kami jalankan," imbuh Marcella.
Pertumbuhan Bank Saqu sebagai Layanan Perbankan Digital
Sejak diluncurkan pada bulan November 2023, Bank Saqu telah menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Hingga akhir Juni 2024, total dana pihak ketiga (DPK) Bank Jasa Jakarta mencapai Rp5,9 triliun, meningkat 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. CASA yang tercatat mencapai Rp856,37 miliar, dengan tabungan sebesar Rp429,53 miliar serta deposito sekitar Rp5,02 triliun.
Arah Kebijakan ke Depan di Dunia Perbankan Digital
Dengan rasio CASA yang masih dibawa target, Bank Saqu terus melakukan inovasi untuk menarik lebih banyak nasabah sekaligus mendorong mereka untuk menabung. Marcella meyakini bahwa dengan melakukan edukasi berkelanjutan dan menciptakan fitur-fitur yang memungkinkan pengguna mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, Bank Saqu bisa mencapai target ambisius tersebut.
Visi Bank Saqu sejalan dengan tren global yang menunjukkan bahwa perbankan digital semakin diminati oleh generasi muda. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan menyentuh aspek kehidupan nasabah, Bank Saqu berupaya untuk tidak hanya menjadi lembaga keuangan, tetapi juga mitra dalam perjalanan keuangan nasabahnya.
Melalui berbagai inisiatif, Bank Saqu berharap dapat menciptakan ekosistem perbankan yang lebih inklusif dan mendidik, sekaligus mendorong keterlibatan generasi muda dalam budaya menabung. Dengan demikian, meski menghadapi tantangan dalam membangun kebiasaan menabung, Bank Saqu terus berusaha untuk menjadi pemimpin dalam sektor perbankan digital di Indonesia, khususnya bagi generasi berusia muda yang penuh potensi.