Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah mengumumkan bahwa pembangunan 559 stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) di daerah Kahar telah berhasil diselesaikan. Meskipun telah mencapai angka signifikan tersebut, masih tersisa 71 BTS lainnya yang perlu dibangun untuk memenuhi target yang ditetapkan. Pengumuman ini disampaikan oleh Pelaksana tugas (Plt) Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi di Bakti, Yulis Widyo Marfiah, dalam acara Bisnis Indonesia Forum yang bertajuk "Pemerataan Internet di Daerah 3T pada Masa Pemerintahan Presiden Jokowi" di Jakarta.
Tantangan di Daerah Kahar
Yulis menjelaskan bahwa proses pembangunan BTS di daerah Kahar bukanlah perkara mudah. Keamanan dan kondisi geografis yang menantang telah menjadi dua faktor utama yang menghambat proses penyelesaian proyek tersebut. “Terkait dengan update dari kondisi lokasi Kahar [pembangunan] 630 [BTS], alhamdulillah tim infrastruktur di Bakti telah menyelesaikan dan sisanya kurang lebih 71 lokasi. Jadi yang 559 [BTS] lokasi itu alhamdulillah sudah selesai penyediaannya,” ujarnya.
Meskipun telah menyelesaikan sebagian besar pembangunan, Bakti menghadapi tantangan dalam memastikan keamanan untuk pengiriman material ke lokasi-lokasi yang belum dibangun. Dalam hal ini, Yulis menyatakan bahwa ketika material sudah berada di lokasi, pihaknya akan meminta pendampingan dari pihak keamanan, baik itu TNI maupun Polri.
Upaya Relokasi dan Koordinasi
Yulis juga menegaskan bahwa dalam menghadapi permasalahan terkait material, pihaknya berupaya untuk merelokasi lokasi pembangunan BTS yang lebih aman dan berkoordinasi dengan industri operator seluler untuk memastikan kelancaran pembangunan. “Terkait dengan yang belum ada material on site, kita coba untuk merelokasi, terutama kita juga koordinasi dengan industri, dalam hal ini operator seluler,” lanjutnya. Koordinasi ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian proyek yang tersisa.
Data Penting Mengenai BTS di Indonesia
Kemenkominfo melalui Bakti mencatat bahwa secara keseluruhan terdapat 4.998 lokasi BTS 4G yang telah beroperasi. Dalam rencana jangka panjang, target pembangunan ditetapkan sebanyak 5.618 lokasi BTS 4G. Kendala yang dihadapi dalam pembangunan di daerah Kahar menarik perhatian Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, yang menyatakan bahwa masalah keamanan menjadi faktor krusial yang memengaruhi penyelesaian sejumlah proyek BTS.
Data dari Bisnis mencatat bahwa di Indonesia terdapat total 6.677 titik BTS, di mana jaringan BTS 4G mendominasi. Dari jumlah tersebut, 1.682 titik merupakan BTS Universal Service Obligation (USO), dengan rincian operator yang terlibat; Indosat sebanyak 164 titik, Telkomsel sebanyak 1.158 titik, dan XL Axiata sebanyak 360 titik. Sementara itu, untuk BTS 4G, Telkomsel saat ini memiliki 4.870 titik dan XL Axiata sebanyak 125 titik. Tambahan pula, hanya tersisa 3 unit BTS 2G yang tergolong dalam kategori BTS USO.
Setiap proyek pembangunan BTS memiliki dampak signifikan terhadap aksesibilitas internet, terlebih di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia. Dengan keberadaan jaringan BTS yang lebih baik, diharapkan perekonomian dan kualitas hidup masyarakat dapat meningkat.
Peran Pemerintah dan Kolaborasi
Kemajuan dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi seperti BTS merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memperluas akses internet di seluruh penjuru negeri. Kemenkominfo melalui Bakti berfokus pada daerah-daerah yang belum memiliki akses yang memadai, terutama daerah yang tergolong 3T. Tindakan ini dianggap penting untuk mencapai pemerataan informasi dan mendukung inklusi digital di Indonesia.
Melihat tantangan yang ada, pendampingan dari aparat keamanan sangat diperlukan, bukan hanya untuk kelancaran pembangunan namun juga untuk menciptakan rasa aman bagi para pekerja lapangan. Menurut Yulis, salah satu cara untuk mengatasi kendala ini adalah dengan memperkuat koordinasi antara berbagai pihak, baik dari pemerintah daerah, industri telekomunikasi, serta aparat keamanan.
Akhir Kata
Dengan terus bertambahnya jumlah BTS yang beroperasi, harapan untuk mewujudkan konektivitas yang lebih baik di seluruh Indonesia semakin mendekati kenyataan. Namun, tantangan yang masih muncul harus ditangani dengan serius agar semua rencana pembangunan dapat terealisasi dengan baik. Setiap langkah menuju pembangunan infrastruktur yang lebih baik adalah upaya menuju masyarakat yang lebih terhubung dengan dunia, meningkatkan kesempatan, serta mendukung tumbuhnya ekonomi lokal. Keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah, industri, hingga masyarakat, menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan cita-cita tersebut.