Teknologi

Bakti Kominfo Libatkan 80 Badan Usaha, Pacu Kematangan Desa Lewat Konektivitas Digital

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) baru-baru ini mengumumkan pelibatan sebanyak 80 badan usaha dalam upaya mendorong kematangan desa melalui digitalisasi. Program ini bertujuan untuk tidak hanya membangun konektivitas di daerah pedesaan, namun juga mengembangkan potensi desa-desa yang sudah memiliki infrastruktur internet, melalui program kemandirian desa yang melibatkan badan usaha yang lebih luas.

Latar belakang program ini diusung oleh Bakti terlihat dari perluasan jangkauan layanan internet yang sangat dibutuhkan di daerah terpencil. Sebagai langkah penunjang, Bakti berkolaborasi dengan perusahaan penyedia jasa internet (ISP) yang memanfaatkan jaringan tulang punggung (backbone) Palapa Ring. Melalui kerja sama ini, ISP dapat mengambil kapasitas bandwidth dari Palapa Ring dan memperluas jangkauan ke desa-desa dengan menggandeng berbagai pihak lokal, mulai dari Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) hingga pengurus tingkat RT/RW.

Menghadirkan konektivitas yang berfungsi maksimal tentunya diperlukan dukungan dari berbagai sektor. Dengan memanfaatkan internet, desa-desa dapat melaksanakan tata kelola pemerintahan berbasis digital, meningkatkan kualitas edukasi, serta mengembangkan usaha melalui platform penjualan daring. Dalam konteks yang lebih luas, internet juga berpotensi mendorong penetrasi finansial dan menggerakkan perangkat yang terhubung dengan Internet of Things (IoT), yang dapat meningkatkan produktivitas masyarakat.

Dari pemetaan yang dilakukan, Pulau Jawa menjadi pulau dengan jumlah badan usaha terbanyak yang terlibat dalam program ini, dengan total 19 badan usaha. Posisi kedua dipegang oleh Pulau Kalimantan yang melibatkan 18 badan usaha, disusul oleh Sulawesi dengan 10 badan usaha, Sumatra dengan 7 badan usaha, serta Maluku dan NTT yang masing-masing terlibat dengan 2 badan usaha.

Sebagai ilustrasi nyata dari pelaksanaan program ini, BUMDesma Panca Mandala yang berada di Desa Mandala Mekar, Tasikmalaya, Jawa Barat, telah berhasil menghadirkan konektivitas internet ke 17 desa di 7 kecamatan. Infrastruktur internet yang diterapkan berbasis serat optik dan gelombang mikro (Microwave) ini tidak hanya dimanfaatkan oleh instansi pemerintah desa dan sekolah, tetapi juga oleh masyarakat untuk keperluan rumah tangga. Melalui program ini, BUMDesma Panca Mandala juga berperan aktif dalam membangun kapasitas masyarakat dengan memberikan pelatihan terkait pemanfaatan jaringan internet, coding, dan pemanfaatan IoT, serta pelatihan pandu digital. Dengan total kapasitas jaringan mencapai 400 Mbps, BUMDesma ini berhasil membawa dampak yang positif bagi masyarakat setempat.

Contoh lainnya adalah BUMDes Maju Bersama di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, yang telah menghadirkan konektivitas dengan total kapasitas 2,5 Gbps. BUMDes ini tidak hanya melayani konektivitas untuk 134 desa dan 23 instansi, tetapi juga mendukung masyarakat lokal dalam memanfaatkan konektivitas untuk kepentingan UMKM, pendidikan, serta perusahaan menengah. Selain itu, BUMDes Maju Bersama turut memberikan pelatihan bagi masyarakat desa, termasuk pelatihan Pandu Digital, pembuatan video, hingga pemanfaatan media sosial untuk keperluan yang lebih produktif.

Dengan dukungan teknik dan keterampilan yang tepat, diharapkan setiap desa dapat mengalami transformasi digital yang signifikan. Melihat tren ini, Bakti berharap kekuatan konektivitas internet tidak hanya meningkatkan akses informasi, tetapi juga membuka peluang bisnis baru bagi masyarakat pedesaan. Dengan demikian, potensi yang dimiliki desa-desa dapat berkembang dan berkontribusi terhadap perekonomian daerah dan nasional.

Seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan akan konektivitas yang semakin mendesak, program ini menjadi salah satu langkah strategis dalam menciptakan desa yang tangguh dan mandiri. Peran badan usaha dalam program ini menjadi sangat penting, karena tidak hanya sebatas penyedia infrastruktur, tetapi juga sebagai penggerak dalam pendidikan dan pelatihan masyarakat untuk memanfaatkan teknologi digital.

Secara keseluruhan, inisiatif Bakti ini diharapkan dapat mengubah wajah desa-desa di Indonesia menjadi lebih modern dan terhubung, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Setiap langkah yang diambil dalam program ini menjadi harapan baru bagi desa untuk dapat bersaing dan berkontribusi di dunia yang semakin terhubung secara digital.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button