Gaya Hidup

Bahaya Kebiasaan Ini Bisa Sebabkan Anak Kena Infeksi Saluran Kemih, Orang Tua Wajib Waspada!

Infeksi saluran kemih (ISK) menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius, tidak hanya untuk orang dewasa, tetapi juga untuk bayi dan anak-anak. Menurut Dr. Ina Zarlina, anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ISK adalah kondisi di mana bakteri berkembang biak di saluran kemih, menyebabkan inflamasi dan peradangan. Prevalensi ISK pada anak berusia di bawah 2 tahun mencapai 3% hingga 5%, dengan angka kejadian lebih tinggi pada anak perempuan yang mencapai 7%, dibandingkan anak laki-laki yang berkisar di 3%.

Bahaya yang Mengintai Jika ISK Tidak Diobati
Jika infeksi saluran kemih tidak diobati dengan benar dan segera, risiko kerusakan ginjal semakin meningkat. Dr. Ina menjelaskan bahwa kerusakan ini bisa menyebabkan jaringan parut pada ginjal, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada masalah ginjal serius lainnya di masa depan, seperti hipertensi, preeklampsia, dan bahkan penyakit ginjal tahap akhir. Dengan kata lain, penanganan yang lambat terhadap ISK dapat membawa akibat yang fatal bagi kesehatan jangka panjang anak.

Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko ISK pada Anak
Perilaku sehari-hari seringkali berkontribusi terhadap meningkatnya risiko ISK pada anak-anak. Berdasarkan penelitian dan pengamatan, terdapat beberapa kebiasaan yang perlu diperhatikan oleh orang tua untuk mengurangi kemungkinan anak terkena infeksi ini.

Pertama, kebiasaan jarang mengganti popok.
Saat ini, penggunaan popok sekali pakai telah menjadi pilihan yang umum bagi banyak orang tua karena kepraktisannya. Namun, Dr. Ina mengingatkan bahwa popok yang dipakai terlalu lama bisa memicu perkembangan bakteri, meskipun popok tersebut diklaim tetap kering. Penelitian di Jepang merekomendasikan untuk mengganti popok setiap 4 jam sekali, terutama bagi anak-anak kecil yang masih mengandalkan popok dan belum memiliki kontrol untuk menahan buang air.

Kedua, menahan buang air kecil.
Anak-anak, terutama yang sudah memasuki usia sekolah, seringkali cenderung menahan buang air kecil, terutama ketika tidak berada di lingkungan yang nyaman atau jika toilet terkesan kotor. Kebiasaan ini, menurut Dr. Ina, dapat memicu keadaan di mana kuman bertahan lebih lama dalam kandung kemih, yang dapat memicu infeksi.

Ketiga, cara membasuh yang kurang tepat.
Salah satu penyebab umum ISK adalah bakteri E. Coli yang bisa masuk dari anus ke saluran kemih. Anak perempuan lebih rentan karena saluran uretranya lebih pendek dibandingkan anak laki-laki. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengajarkan cara membasuh yang benar setelah buang air. Dr. Ina menegaskan bahwa mencuci dengan aliran air dari depan ke belakang sangat diperlukan untuk mencegah bakteri berpindah dari area anus ke saluran kemih.

Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Anak
Gejala ISK pada anak dapat bervariasi. Beberapa tanda yang dapat diamati antara lain demam di atas 38,5 derajat Celsius tanpa penyebab yang jelas, infeksi di bagian tubuh lain yang tidak membaik setelah mendapatkan pengobatan, muntah, penurunan nafsu makan, atau bahkan tanda kuning pada bayi dan penurunan pertumbuhan. Anak yang mengalami ISK juga dapat menunjukkan tanda buang air kecil tidak tuntas atau kencing berdarah.

Waspada Terhadap Gejala yang Tidak Jelas
Penting untuk diingat bahwa bagi bayi dan anak-anak, tanda ISK sering kali tidak terlihat dengan jelas. Idealnya, jika anak menunjukkan gejala seperti demam atau menurunnya nafsu makan, orang tua perlu segera melakukan pemeriksaan, termasuk pengujian urin di laboratorium untuk memastikan apakah terjadi infeksi saluran kemih.

Pencegahan adalah kunci untuk menjaga kesehatan anak. Mengedukasi diri tentang kebiasaan yang bisa menjadi penyebab ISK adalah langkah awal yang penting. Melalui perhatian dan tindakan yang tepat, risiko infeksi dapat diminimalkan, sehingga anak-anak dapat tumbuh sehat dan terhindar dari komplikasi serius yang dapat muncul akibat infeksi saluran kemih.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button