Auditor Utama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Laode Nusriadi baru saja meraih gelar Doktor pada Program Ilmu Akuntansi Universitas Padjadjaran (Unpad) setelah berhasil mempertahankan disertasi yang berjudul "Pengaruh Modal Intelektual Proyek, Mekanisme Perlindungan Investor, dan Struktur Kepemilikan Proyek terhadap Implementasi Tata Kelola Proyek yang Baik serta Implikasinya terhadap Kinerja Proyek". Sidang Promosi Doktor berlangsung di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung pada 25 Juli 2024, di mana tim promotor terdiri dari beberapa nama terkemuka di bidang akademik.
Dalam pendapatnya, Laode mengemukakan bahwa pembangunan infrastruktur jalan tol memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi, namun menghadapi berbagai tantangan yang terutama bersumber dari keterbatasan anggaran pemerintah. Ia menekankan pentingnya menjajaki alternatif solusi pembiayaan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Melalui penelitiannya, Laode menemukan setidaknya ada tujuh hambatan dalam mencapai kinerja proyek yang mencerminkan permasalahan dalam implementasi tata kelola proyek, serta variabel-variabel yang memengaruhi.
Laode menjelaskan, interaksi antara pemerintah dan KPBU menunjukkan fenomena seperti kinerja proyek yang belum optimal dan ketergantungan yang tinggi pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai investor. Terdapat pula beberapa kelemahan yang melekat pada manajemen kontrak dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada. Masalah tambahan yang diidentifikasi dalam risetnya meliputi kekurangan dalam kesiapan sumber daya manusia dan sistem informasi, kurangnya keterlibatan dari pemangku kepentingan, serta dampak negatif dari kegagalan proyek dan pelanggaran hukum yang kerap terjadi.
Penelitian yang dilakukan oleh Laode mengungkapkan bahwa modal intelektual proyek dan struktur kepemilikan proyek berkontribusi signifikan terhadap implementasi tata kelola proyek yang baik. Pendekatan ini menunjukkan aspek penting dalam manajemen proyek yang berkaitan dengan cara proyek dikelola dan bagaimana keputusan dibuat secara strategis. Meski begitu, Laode juga menemukan bahwa mekanisme perlindungan investor tidak memiliki pengaruh langsung terhadap penerapan tata kelola proyek yang baik.
Dalam pemaparannya, Laode menekankan bahwa implementasi tata kelola proyek yang baik memiliki dampak signifikan terhadap kinerja proyek secara keseluruhan. Meskipun modal intelektual proyek, mekanisme perlindungan investor, dan struktur kepemilikan proyek tidak memberikan pengaruh langsung terhadap kinerja proyek, mereka tetap memiliki pengaruh signifikan jika ditelaah melalui lensa implementasi tata kelola yang efektif.
Sidang Promosi Doktor yang dipimpin oleh Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE, serta didampingi oleh Prof. Dr. Harry Suharman, S.E., M.A., Ak., CA., merupakan titik balik yang penting bagi Laode dalam perjalanan akademiknya. Para anggota promotor, termasuk Prof. Dr. Ilya Avianti, S.E., M.Si., Ak., CPA., CA., Dr. MM. Nenny Dwi Tanzil, S.E., M.Comm., Ak., dan Prof. Dr. Tech. Ir. Danang Parikesit, M.Sc., memberikan pandangan dan masukan berharga dalam proses penelitian Laode, sedangkan Prof. Dr. Memed Sueb, S.E., M.S., Ak., CA. berperan sebagai representasi guru besar.
Prestasi Laode Nusriadi dalam meraih gelar Doktor ini tidak hanya menambah daftar prestasi individu, tetapi juga memperkuat reputasi BPK sebagai lembaga yang mengedepankan kompetensi dan profesionalisme anggotanya. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi auditor dan tenaga profesional lainnya untuk mengembangkan pengetahuan serta kemampuan akademik mereka.
Perjalanan akademik dan penelitian Laode Nusriadi dipandang sebagai kontribusi yang berarti bagi pengembangan ilmu akuntansi, terutama dalam konteks kebijakan publik dan tata kelola proyek. Dengan semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur, diperlukan banyak pemikiran dan riset yang dapat membantu memecahkan tantangan tersebut.
Kedepannya, Laode dinyatakan siap untuk menerapkan hasil penelitian dan pengetahuannya dalam praktik sehari-hari, termasuk dalam ranah pemeriksaan dan evaluasi proyek yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Harapannya, hal ini dapat meningkatkan kualitas implementasi tata kelola proyek dan hasil kinerja yang lebih baik, yang pada akhirnya berdampak positif bagi masyarakat luas.
Sukses yang diraih Laode juga menunjukkan pentingnya kontribusi akademik dalam sektor publik, terutama dalam memberikan wawasan dan rekomendasi yang relevan untuk memperbaiki sistem yang ada. Di tengah tantangan global yang muncul, kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia yang kompetitif menjadi kunci dalam menghadapi berbagai isu yang mengancam pembangunan yang berkelanjutan.
Laode Nusriadi berharap bahwa riset yang dilakukannya dapat diadaptasi dan diterapkan oleh para pelaku industri, baik dari kalangan pemerintah maupun swasta, untuk memaksimalkan kinerja proyek di masa mendatang. Dengan demikian, keberhasilan proyek infrastruktur bukan hanya harapan, tetapi juga suatu keharusan yang dapat dicapai melalui tata kelola yang baik dan inovatif.