Olahraga

Atlet Rugbi Kursi Roda Australia Gelar Coaching Clinic untuk Tingkatkan Sportifitas di Indonesia

Atlet paralimpiade Australia dan Indonesia menunjukkan keberanian dan keterampilan dalam demonstrasi rugbi kursi roda yang diadakan di GOR Universitas Negeri Jakarta pada Jumat, 30 Agustus 2023. Acara ini merupakan bagian dari inisiatif yang digelar oleh Kedutaan Besar Australia, dengan tujuan untuk mempromosikan olahraga yang inklusif dan mempererat hubungan antara kedua negara melalui kegiatan olahraga.

Dalam demonstrasi tersebut, atlet-atlet rugbi kursi roda Australia, termasuk nama-nama terkenal seperti Sara Houston, Joshua Hose, Ken O’Brien, dan Nazim Erdem, yang dikenal berkat prestasi mereka meraih medali emas di Paralimpiade London 2012 dan Rio 2016, memamerkan kemampuan dan teknik permainan yang menawan. Kegiatan ini tidak hanya menonjolkan keahlian menjelang Paralimpiade, tetapi juga berfungsi sebagai platform untuk mengenalkan rugbi kursi roda kepada masyarakat Indonesia.

Chloe Ashbolt, Konselor Hubungan Masyarakat di Kedubes Australia, mengungkapkan kepuasannya akan kegiatan ini. Menurutnya, olahraga memiliki kekuatan untuk menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang dan menjadikannya sebagai alat untuk mendorong masyarakat yang lebih inklusif. "Sebagai bangsa olahraga, saya senang Australia dapat menjadikan olahraga berperan dalam mendorong masyarakat yang lebih inklusif. Dalam rangka merayakan Paralimpiade, kegiatan ini menunjukkan bahwa semua orang dapat berkompetisi, berpartisipasi, dan berjuang dalam olahraga," jelas Ashbolt.

Rugbi kursi roda sendiri merupakan olahraga yang terkenal intens dan dinamis, menggabungkan elemen dari beberapa cabang olahraga, seperti bola tangan, basket kursi roda, dan rubgi itu sendiri. Offensif dan defensif yang cepat membuat olahraga ini menarik untuk disaksikan. Dalam sesi demonstrasi tersebut, atlet memperlihatkan teknik-teknik dasar, taktik permainan, serta cara berinteraksi dengan sesama pemain di lapangan.

Selama kunjungannya ke Indonesia, para atlet Australia tidak hanya melakukan demonstrasi. Mereka juga menggelar serangkaian kegiatan lainnya, termasuk coaching clinic dan pelatihan di Jakarta, Bali, serta wilayah Indonesia Timur. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerjasama antara Yayasan Olahraga Bali dan Kedubes Australia, yang bertujuan untuk membangun kapasitas atlet lokal dan memberikan pengalaman berharga bagi komunitas.

Selain kegiatan di GOR Universitas Negeri Jakarta, para atlet juga dijadwalkan untuk mengunjungi SD Harapan Ibu di Jakarta Selatan. Kunjungan ini adalah bagian dari Program Kemitraan Sekolah Bridge Australia-Indonesia, yang berfokus pada pendidikan dan pengembangan olahraga di kalangan anak-anak. Kegiatan ini menunjukkan dampak positif rugbi kursi roda di komunitas lokal dan bagaimana olahraga ini dapat membangun rasa percaya diri dan mendorong keterlibatan yang lebih besar dari penyandang disabilitas.

Partisipasi dalam kegiatan tersebut tidak hanya memberikan pelajaran teknis, tetapi juga memperkenalkan pentingnya sikap inklusi dalam olahraga. Banyak atlet muda Indonesia yang terinspirasi oleh demonstrasi dan pelatihan, yang diharapkan dapat berkontribusi pada perkembangan olahraga paralimpik di tanah air.

Rugbi kursi roda, yang menjadi semakin populer di seluruh dunia, membuka kesempatan bagi banyak orang untuk berpartisipasi dalam olahraga kompetitif, tanpa memandang kondisi fisik mereka. Program coaching clinic ini menciptakan platform di mana para atlet lokal dapat belajar dari keahlian atlet internasional, mengembangkan keterampilan mereka, dan membangun jaringan di perkara olahraga.

Kedutaan Besar Australia, melalui kegiatan ini, tidak hanya berkomitmen untuk mendukung olahraga di Indonesia, tetapi juga untuk mendorong nilai-nilai toleransi, persahabatan, dan kolaborasi antar negara. Melalui rugby kursi roda, diharapkan tercipta lebih banyak kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk berolahraga dan bersaing di tingkat yang lebih tinggi.

Sebagai bangsa yang dikenal kaya akan olahraga, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan cabang olahraga ini secara lebih luas. Dikenal beragamnya budaya dan masyarakatnya, kesempatan untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya olahraga bagi penyandang disabilitas menjadi langkah awal yang baik. Melalui kerjasama ini, diharapkan lebih banyak individu akan terlibat dalam olahraga, menjadikan rugbi kursi roda sebagai pilihan yang menarik bagi mereka yang sebelumnya meragukan kemampuan mereka.

Keseluruhan acara ini mencerminkan upaya kolaboratif yang keras antara Australia dan Indonesia dalam bidang olahraga, dengan harapan bahwa prestasi dan semangat para atlet dapat memotivasi generasi muda untuk tidak hanya mengolah fisik mereka tetapi juga mengembangkan sikap saling menghargai dan inklusi di masyarakat.

Kegiatan seperti ini merupakan contoh nyata dari bagaimana olahraga dapat menjadi jembatan antara budaya dan negara, serta kontribusi nyata dalam memajukan kesetaraan akses dalam segala bidang, termasuk olahraga bagi penyandang disabilitas. Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia juga dianggap mendukung pengembangan olahraga inklusif ini, sebagai bagian dari strategi nasional untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi semua warga negara.

Dari semua kegiatan yang dilaksanakan, terlihat jelas bahwa rugbi kursi roda bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga sebuah gerakan sosial yang mengedepankan keberagaman dan solidaritas.Masyarakat diharapkan dapat memberi dukungan dan partisipasi lebih terhadap kegiatan-kegiatan yang mempromosikan olahraga inklusif ini di masa mendatang.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button