PT Astra Honda Motor (AHM) menyampaikan harapan besar terhadap pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, terutama terkait dengan program subsidi sepeda motor listrik. Menjelang pelantikan, yang dijadwalkan pada 20 Oktober 2024 mendatang, AHM berharap agar inisiatif subsidi bagi sepeda motor listrik dapat dilanjutkan untuk mempercepat elektrifikasi kendaraan.
Subsidi Sebesar Rp7 Juta per Unit menjadi salah satu program unggulan pemerintah dalam rangka mendorong adopsi sepeda motor listrik di Indonesia. Subsidi ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 21/2023 yang merupakan perubahan atas Permenperin No. 6/2023. Melalui kebijakan ini, pemerintah telah menetapkan syarat baru dalam penerimaan subsidi motor listrik yang kini hanya mengharuskan satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk setiap unit sepeda motor listrik yang akan disubsidi. Sebanyak 50.000 unit kuota subsidi sudah disiapkan untuk anggaran tahun 2024, dengan tambahan kuota 10.700 unit pada Agustus 2024.
Menurut Ahmad Muhibbuddin, General Manager Corporate Communication AHM, subsidi ini dinilai sangat penting untuk membuat sepeda motor listrik lebih terjangkau bagi masyarakat. Dengan adanya subsidi, diharapkan pertumbuhan pasar sepeda motor, khususnya motor listrik, akan terus meningkat. "Kami sangat berharap jika insentif yang sudah ada bisa dilanjutkan, tentu ini akan memberikan banyak manfaat untuk konsumen,” ungkap Muhib saat dikunjungi oleh tim Bisnis di Jakarta.
Namun, di tengah optimisme ini, AHM juga menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengembangan dan pemasaran sepeda motor listrik di Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah minimnya infrastruktur pengisian daya atau charging station, yang masih sangat dibutuhkan untuk mendukung pengguna sepeda motor listrik. “Tantangannya memang banyak, terutama terkait dengan sarana prasarana pendukung yang perlu ditambahkan. Selain itu, penyesuaian kebiasaan masyarakat yang sebelumnya menggunakan motor berbahan bakar minyak ke motor listrik ini juga memerlukan waktu dan adaptasi,” pungkas Muhib.
Pada tanggal yang sama, AHM juga resmi meluncurkan dua model sepeda motor listrik terbaru mereka, yakni Honda ICON e: dan Honda CUV e:. Kedua model ini hadir dengan harga yang tergolong premium di pasar. Sebagai contoh, Honda CUV e: dipasarkan dalam range harga Rp53 juta hingga Rp61 juta. Harga tersebut terdiri dari harga unit yang berkisar Rp33 juta hingga Rp41 juta serta dua unit baterai MPP e: masing-masing seharga Rp10 juta.
Sementara itu, Honda ICON e: ditawarkan dengan banderol antara Rp28 juta hingga Rp32 juta, termasuk charger. Motor ini hadir dalam lima pilihan warna menarik, seperti Iconic Mint, Iconic Orange, Iconic Red, Iconic White, dan Iconic Matte Black. Peluncuran kedua model ini menunjukkan komitmen AHM untuk menghadirkan inovasi yang ramah lingkungan sekaligus memenuhi permintaan pasar yang semakin mengarah ke kendaraan listrik.
Penting untuk dicatat bahwa pasar sepeda motor listrik di Indonesia masih dalam tahap awal dan memerlukan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, industri otomotif, serta masyarakat luas. AHM menyadari bahwa meskipun ada tantangan, prospek sepeda motor listrik di Indonesia sangat menjanjikan. Dengan semakin banyaknya konsumen yang beralih ke motor listrik, diharapkan dapat mengurangi jejak karbon, serta mendukung program pemerintah dalam mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca.
Dalam konteks yang lebih luas, industri otomotif Indonesia kini berada di persimpangan jalan dengan adanya transisi menuju kendaraan listrik. Gasifikasi dan penyediaan infrastruktur pendukung menjadi hal yang sangat mendesak untuk memfasilitasi perubahan ini. Jika pemerintah melanjutkan subsidi, maka ekosistem sepeda motor listrik di Indonesia tidak hanya akan mendapatkan momentum yang dibutuhkan tetapi juga dapat menarik minat investor untuk berinvestasi lebih dalam.
AHM, sebagai salah satu pelopor industri sepeda motor di Indonesia, berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperkenalkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, kolaborasi antara AHM dan pemerintah sangat penting untuk memastikan bahwa semua langkah menuju elektrifikasi dapat terlaksana dengan baik dan berkelanjutan. AHM percaya bahwa dengan kebijakan yang mendukung, serta kesadaran kolektif masyarakat terhadap perlunya beralih ke kendaraan listrik, Indonesia akan mampu menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Melihat perjalanan industri otomotif Indonesia yang sedang berkembang, saatnya bagi semua pemangku kepentingan untuk bersinergi demi mendorong perubahan yang positif. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan sepeda motor listrik tidak hanya menjadi alternatif, tetapi juga menjadi solusi utama bagi permasalahan transportasi di urbanisasi yang semakin meningkat.