Raksasa teknologi Apple baru-baru ini membuat langkah signifikan dengan mengurangi produksi iPhone 16 hingga tiga juta unit. Keputusan ini terungkap dalam laporan terbaru dari analis Barclays yang dilihat oleh 9to5Mac. Menurut analisis tersebut, pemangkasan ini disebabkan oleh penurunan minat pasar serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi rencana produksi Apple untuk kuartal mendatang.
Produksi iPhone 16 dikurangi 15% dari tahun ke tahun. Laporan tersebut menyebutkan bahwa penurunan ini akan memengaruhi pengiriman lini iPhone 16 baru untuk kuartal September mendatang. Dengan pemangkasan produksi ini, Apple diharapkan akan mengirimkan sekitar 51 juta unit pada kuartal ketiga tahun 2024. Menariknya, iPhone 16 akan memiliki dua hari penjualan tambahan dibandingkan dengan iPhone 15 tahun lalu, yang seharusnya menjadi keuntungan bagi Apple.
Penyebab di balik pengurangan produksi ini menurut Barclays adalah peluncuran Apple Intelligence yang belum sepenuhnya berhasil dan terbatasnya adopsi teknologi AI di luar Amerika Serikat. Selain itu, kurangnya diferensiasi dalam perangkat keras iPhone 16 juga disebut-sebut berkontribusi terhadap situasi ini. Analis Barclays menjelaskan bahwa risiko pada pengiriman iPhone 16 semakin terlihat karena berbagai alasan.
Sementara itu, Apple juga bersiap meluncurkan model baru lainnya. Mark Gurman dari Bloomberg mengonfirmasi bahwa Apple tengah mempersiapkan produksi untuk iPhone SE 4, perangkat yang sangat dinanti-nanti. Model ini diharapkan akan menjadi handset SE pertama dengan desain yang sebanding dengan iPhone 14, dan menghilangkan penggunaan Touch ID demi Face ID. iPhone SE 4 juga diprediksi akan dilengkapi dengan RAM 8GB dan chipset A18 dengan teknologi 3nm yang sama dengan iPhone 16 dan iPhone 16 Plus.
Bersamaan dengan peluncuran iPhone SE 4, Apple juga diperkirakan akan merilis model baru dari iPad Air. Pada tahun lalu, Apple sudah memperkenalkan iPad Air dengan prosesor M2. Inovasi pada iPad Air dan penambahan iPhone SE 4 menjadi strategi Apple untuk tetap bersaing di pasar yang semakin ketat. Dengan iPhone SE 4 yang diharapkan bisa menembus pasar seperti China dan India, di mana ponsel Android dengan harga terjangkau sangat diminati, Apple berharap untuk mendapatkan kembali daya tarik yang mungkin hilang karena penurunan minat pada lini iPhone 16.
Dalam konteks yang lebih luas, keputusan untuk memotong produksi iPhone 16 dan fokus pada model baru seperti iPhone SE 4 menunjukkan bagaimana Apple beradaptasi dengan tren dan kebutuhan konsumen yang berubah. Terlebih dalam era di mana persaingan di industri smartphone semakin ketat, inovasi dan kecepatan adaptasi menjadi kunci keberhasilan.
Namun, berita tentang pemangkasan produksi ini membawa kekhawatiran di kalangan investor, karena mengindikasikan bahwa penjualan iPhone mungkin tidak kunjung melambung seperti yang diharapkan. Sementara analis Barclays berpandangan bahwa pengurangan produksi dapat berisiko, mereka tetap optimis tentang pengiriman 51 juta unit iPhone 16 di kuartal III 2024.
Sektor teknologi saat ini berada dalam fase transisi, dengan banyak merek berlomba-lomba untuk mengintegrasikan teknologi AI ke dalam produk mereka. Apple sedang bergerak untuk bersaing dalam segmen ini, tetapi tantangan yang muncul dari penerapan teknologi baru dan perubahan preferensi konsumen mungkin menjadi kendala yang harus dihadapi.
Melihat ke depan, bagaimana dampak dari pengurangan produksi ini akan berpengaruh pada posisi Apple di pasar global masih harus dilihat. Dengan iPhone SE 4 yang diharapkan memperkuat tawaran mereka di segmen pasar menengah ke bawah dan layanan inovatif yang mungkin dikeluarkan, Apple satu lagi kali berusaha untuk mendemonstrasikan kapasitasnya dalam menavigasi tantangan pasar dan merangkul potensi pertumbuhan di segmen-segmen baru.