Bisnis

Apindo Dorong Kenaikan Rasio Investasi terhadap PDB untuk Perkuat Ekonomi Nasional

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 6-7 persen, rasio investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) perlu ditingkatkan menjadi antara 40,8 hingga 47,6 persen. Penegasan ini disampaikan oleh Ketua Umum Apindo, Shinta W Kamdani, dalam sebuah paparan yang diambil dari laporan Antara pada 30 Agustus 2024. Pernyataan ini mencerminkan pentingnya investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Shinta menjelaskan bahwa Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia saat ini berada di angka 6,8, angka yang meningkat jika dibandingkan dengan periode 2016 hingga 2023. ICOR merupakan indikator yang menunjukkan perbandingan antara pertumbuhan ekonomi dengan jumlah investasi yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan tersebut. Sebagai contoh, angka ICOR 6,8 menunjukkan bahwa untuk setiap satu persen pertumbuhan PDB, Indonesia memerlukan 6,8 persen peningkatan investasi. "Kondisi makro ekonomi menunjukkan ICOR sebesar 6,8 ini meningkat, berarti ekonomi kita semakin tidak efisien," kata Shinta.

Dengan skenario ini, Apindo menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk menjemput investasi dengan lebih aktif. Shinta menegaskan bahwa langkah-langkah untuk meningkatkan produktivitas sangat penting. Salah satunya adalah dengan fokus pada pembangunan infrastruktur. "Pembangunan infrastruktur yang memadai akan membuka akses yang lebih baik bagi investasi," ujarnya. Selain itu, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi prioritas, di mana SDM yang berkualitas akan mendukung pelaksanaan investasi yang lebih produktif.

Shinta juga menyoroti perlunya perbaikan dalam tata kelola pemerintahan dan menarik kedua jenis investasi, yaitu Penanaman Modal Asing (PMA) serta Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Dengan kebijakan yang lebih mendukung dan efisien, diharapkan Ikon iklim investasi di Indonesia akan semakin baik.

Optimisme juga diungkapkan oleh Shinta mengenai pencapaian target pertumbuhan ekonomi tersebut seiring dengan adanya sinergi antara pemerintah dan dunia usaha. Dia percaya bahwa kepemimpinan Presiden Indonesia yang baru membawa harapan baru bagi pelaku usaha untuk lebih terlibat dalam proses pengambilan keputusan, termasuk dalam regulasi yang menyangkut dunia usaha. "Kita harus menjadi mitra dalam menyempurnakan kebijakan ekonomi demi perbaikan iklim usaha dan bisnis," tambahnya.

Dalam konteks lebih luas, rasio investasi yang tinggi sangat penting bagi pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak signifikan terhadap banyak sektor, menyoroti perlunya investasi sebagai penggerak utama untuk memulihkan dan melanjutkan pertumbuhan ekonomi. Ikhtisar dari data yang ada menunjukkan bahwa negara-negara yang memiliki rasio investasi yang tinggi cenderung lebih cepat pulih dari krisis ekonomi.

Menyikapi tantangan ini, Apindo berupaya untuk menjalin kemitraan strategis dengan pemerintah agar kebijakan yang ada dapat lebih efektif dalam mendukung dunia usaha dan investasi. Misalnya, kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam proyek infrastruktur tidak hanya akan mempercepat pembangunan tetapi juga akan meningkatkan kepercayaan investor baik lokal maupun internasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai langkah untuk menarik investasi, termasuk perbaikan dalam iklim usaha dan berbagai insentif bagi investor. Namun, Shinta menegaskan bahwa kolaborasi yang lebih erat dan terarah antara pemerintah dan sektor swasta adalah kunci untuk meningkatkan rasio investasi terhadap PDB tersebut.

Melihat perkembangan yang terjadi, banyak pihak melihat adaptasi dan inovasi dalam dunia usaha sebagai respons terhadap kebutuhan investasi yang lebih besar. Pemanfaatan teknologi dan digitalisasi dalam bisnis menjadi salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi sekaligus menarik minat investor. Dalam era yang semakin global ini, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan cepat dalam lingkungan bisnis menjadi penting, terutama terkait dengan investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut, Apindo berkomitmen untuk terus mendorong dan memfasilitasi kerjasama antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk mencapai rasio investasi yang optimal demi mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia untuk terus berkembang dan bersaing di tingkat global.

Sebagai penutup, tindakan proaktif dari semua pihak baik pemerintah, pengusaha, maupun masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem investasi yang sehat. Hanya dengan cara itu Indonesia bisa berharap mencapai pertumbuhan ekonomi stabil dan berkelanjutan dalam waktu dekat.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button