Gaya Hidup

Apa Itu Doom Spending yang Viral di Medsos? Mengapa Gen Z dan Milenial Rentan Terjerat?

Belakangan ini, istilah Doom Spending menjadi viral di media sosial, khususnya TikTok. Fenomena ini menarik perhatian banyak kalangan, terutama Generasi Z dan milenial, karena berpotensi besar membuat mereka mengalami kesulitan finansial. Dalam banyak video yang beredar, Doom Spending digambarkan sebagai sikap boros yang dilakukan tanpa pertimbangan matang, di mana individu mengeluarkan uang untuk berbagai pengeluaran yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan.

Menurut laporan dari Psychology Today, Doom Spending muncul sebagai respon terhadap stres atau kekhawatiran tentang kondisi ekonomi dan masa depan. Doom Spending adalah fenomena di mana seseorang menghamburkan uang untuk keperluan yang bukan merupakan prioritas, seperti liburan mewah atau makan di restoran mahal, sebagai cara untuk melarikan diri dari tekanan hidup sehari-hari. Kondisi ini terus meningkat, terutama di kalangan Gen Z dan milenial yang lebih condong pada pengeluaran impulsif tanpa memikirkan konsekuensinya.

Salah satu faktor yang menyebabkan munculnya Doom Spending adalah stres yang dialami banyak orang. Keinginan untuk bersenang-senang dan menikmati hidup meskipun dalam keadaan sulit menjadi alasan utama bagi banyak orang untuk menghabiskan uang. Aktivitas belanja dan berwisata sering kali dianggap sebagai terapi untuk melepaskan ketegangan emosional. Dalam situasi tertentu, ini memberikan kepuasan instan; namun, belanja berlebihan untuk hal-hal yang tidak mendesak dapat memicu masalah keuangan yang lebih besar.

Doom Spending juga erat kaitannya dengan mindset masyarakat modern. Banyak Gen Z dan milenial yang merasa bahwa menabung tidak akan berarti banyak untuk mencapai tujuan keuangan mereka, mengingat ketidakpastian ekonomi yang dihadapi. Keyakinan ini membuat mereka lebih memilih untuk menikmati hidup saat ini daripada menunggu untuk masa depan yang belum pasti. Sikap ini, disertai dengan bombardir iklan dan gaya hidup glamor yang ditampilkan di media sosial, kian memperkuat pola pikir untuk mengeluarkan uang dengan cara yang impulsif.

Hasilnya, banyak di antara mereka yang terjebak pada siklus pengeluaran tinggi yang menyebabkan mereka terlilit utang atau tidak memiliki tabungan yang cukup untuk kebutuhan mendesak. Ini menimbulkan pertanyaan serius tentang perencanaan keuangan jangka panjang bagi generasi yang dipandang sebagai generasi yang lebih sadar akan isu sosial dan lingkungan, tetapi tidak cukup dalam hal pengelolaan finansial.

Doom Spending tidak hanya memengaruhi kondisi keuangan individu, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Ketika pengeluaran tidak terkendali, muncul rasa cemas dan tidak berdaya jika harus menghadapi konsekuensi dari pengeluaran tersebut. Dalam beberapa kasus, individu yang terjebak dalam Doom Spending dapat merasa semakin terasing dari rekan sebayanya, terutama jika mereka merasa tidak mampu memenuhi standar hidup yang ditetapkan oleh lingkungan sosialnya.

Oleh karena itu, penting bagi Gen Z dan milenial untuk memahami konsekuensi dari Doom Spending. Meski media sosial menyajikan gambaran aktivitas hidup yang ideal, penting untuk menciptakan keseimbangan antara menikmati hidup dan tetap bertanggung jawab secara finansial. Membangun kesadaran akan pola pikir yang sehat terkait pengeluaran dan investasi di masa depan harus menjadi agenda penting bagi generasi sekarang.

Dalam konteks ini, edukasi finansial memainkan peran penting. Memahami dasar-dasar pengelolaan uang, termasuk cara membuat anggaran, menabung, dan berinvestasi, bisa membantu individu menghindari jatuh ke dalam jebakan Doom Spending. Program pelatihan dan seminar yang mengajarkan tentang pengelolaan keuangan dapat menjadi langkah awal untuk membantu generasi muda membangun keterampilan yang diperlukan guna mendukung kestabilan keuangan mereka di masa depan.

Memang, menemukan cara-cara inovatif untuk menyeimbangkan kesenangan dan tanggung jawab finansial menjadi tantangan tersendiri. Namun, melalui perencanaan yang baik dan kesadaran akan konsekuensi dari setiap pengeluaran, diharapkan Gen Z dan milenial dapat membenahi pola pengeluaran mereka dan menghindari jebakan Doom Spending. Dengan begitu, mereka tidak hanya menikmati masa kini, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih cerah.

Fenomena Doom Spending menunjukkan betapa pentingnya diskusi tentang kesehatan mental dan keuangan dalam hidup sehari-hari. Generasi muda perlu diberikan ruang untuk membahas kekhawatiran dan tekanan yang mereka hadapi, serta solusi praktis untuk menghadapinya. Dengan pendekatan yang holistik, diharapkan masyarakat dapat merangkul gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button