Anindya Bakrie, sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2024-2029, baru-baru ini melaksanakan kegiatan safari yang melibatkan berbagai pejabat di Kabinet Merah Putih, yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, pada 21 dan 22 Oktober 2024, ini diliput melalui akun Instagram resmi Anindya, @anindyabakrie.
Kunjungan ke Kementerian Pangan
Safari dimulai pada Senin, 21 Oktober 2024, ketika Anindya dan rombongan Kadin Indonesia mengunjungi Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta. Anindya menyampaikan bahwa diskusi yang dilakukan mencakup berbagai isu, khususnya mengenai pangan. Dalam unggahannya, Anindya menekankan pentingnya kolaborasi antara Kadin dan pemerintah untuk menghadapi tantangan yang ada.
Tak hanya itu, Anindya juga bertemu Menteri Perdagangan baru, Budi Santoso. Dalam perbincangan mereka, Anindya menyatakan bahwa akan ada banyak kolaborasi antara Kadin Indonesia dan Kementerian Perdagangan dalam proyek-proyek yang direncanakan di masa mendatang. "Sempat berdiskusi sedikit dengan Pak Budi yang nanti akan banyak berkolaborasi dengan Kadin," ujar Anindya.
Acara Serah Terima Jabatan
Dalam kesempatan itu, Anindya menghadiri serah terima jabatan (sertijab) Menteri Sekretaris Negara. Pertemuan tersebut dilakukan dengan Mensesneg sebelumnya, Pratikno, yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta Mensesneg baru, Prasetyo Hadi. Hal ini menunjukkan pergeseran posisi di kabinet yang diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam program-program pemerintah.
Kunjungan ke Kementerian Investasi
Rombongan Kadin Indonesia kemudian melanjutkan safari ke Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Di sana, Anindya dan tim berkesempatan untuk bertemu dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan P Roeslani, serta Wakil Menteri, Todo Tua Pasaribu. Pertemuan ini penting untuk mendiskusikan strategi investasi dan hilirisasi, yang dianggap krusial untuk pembangunan ekonomi nasional.
Menghadiri Sertijab Menteri Luar Negeri
Di malam harinya, Anindya menghadiri sertijab Menteri Luar Negeri yang berlangsung dari Retno Marsudi kepada Sugiono. Dalam kesempatan itu, Anindya menyampaikan penghargaan kepada Retno Marsudi atas kerja samanya selama lima tahun sebagai mitra ketua APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia dan Kadin Indonesia. Pujian tersebut menunjukkan betapa pentingnya hubungan antara sektor swasta dan pemerintah dalam mendukung diplomasi dan perdagangan internasional.
Rapat Koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri
Selanjutnya, Anindya melakukan rapat koordinasi dengan pimpinan Kementerian Luar Negeri dan Kepala Protokol Negara di Hotel Arya Duta, Jakarta. Rapat ini menjadi platform untuk membahas persiapan Kadin Indonesia menjelang acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC yang akan digelar di Peru pada bulan November 2024 dan KTT G20 di Rio De Janeiro, Brasil, juga di bulan yang sama. Kegiatan ini tidak hanya menambah jaringan tetapi juga memperkuat kehadiran Indonesia di kancah internasional.
Ramah Tamah di Kementerian Perindustrian
Pada hari selanjutnya, Selasa, Anindya melanjutkan safari dengan menghadiri acara ramah tamah di Kantor Kementerian Perindustrian. Dalam pertemuan ini, dia memberikan ucapan selamat kepada Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza. Kehadiran Anindya di kalangan menteri menunjukkan komitmennya untuk menjalin komunikasi yang lebih baik antara sektor swasta dan pemerintah.
Skala dan Dampak Safari Anindya
Safari ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Kadin dan pemerintah dalam berbagai aspek, termasuk investasi, perdagangan, dan pembangunan manusia. Kegiatan ini mencerminkan harapan Kadin untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan dan pengembangan kebijakan yang relevan dengan sektor industri dan ekonomi.
Anindya Bakrie dalam setiap pertemuan menekankan pentingnya kolaborasi demi mencapai tujuan pembangunan yang lebih luas, serta mengajak pemerintah untuk lebih terbuka dalam menerima masukan dari sektor swasta. Dalam konteks perekonomian global yang terus berubah, pendekatan yang proaktif ini diharapkan mampu membantu inisiatif pemerintah dalam menarik investasi dan menumbuhkan daya saing industri nasional.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun Anindya mencatat berbagai kemajuan dan kesepakatan yang dicapai selama safari, tantangan tetap menghantui sektor ekonomi Indonesia. Krisis pangan, perubahan iklim, dan tantangan global lainnya merupakan isu yang harus dihadapi secara bersinergi antara pemerintah dan pelaku usaha. Anindya menekankan bahwa tidak ada solusi tunggal untuk masalah-masalah tersebut, maka dari itu, kerjasama dan inovasi menjadi kata kunci untuk menghadapi segala tantangan di depan.
Kegiatan safari Anindya Bakrie, yang dilakukan dalam periode singkat ini, menunjukkan komitmen Kadin untuk terlibat aktif dalam setiap aspek pembangunan ekonomi di Indonesia. Dengan melakukan diskusi serius dan membangun jaringan yang solid, Anindya berupaya agar Kadin dapat lebih berkontribusi dalam menggerakkan roda ekonomi nasional menuju masa depan yang lebih cerah.