Sains

Amazon Investasi Jutaan Dolar di Energi Nuklir: Apa Alasannya?

Selama hampir satu dekade terakhir, perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Amazon, Microsoft, dan Google tidak henti-hentinya mengumbar komitmen mereka untuk mencapai target nol emisi karbon dan mengurangi jejak karbon dari seluruh rantai pasokan mereka. Namun, belakangan ini, perhatian mereka beralih pada energi nuklir. Amazon baru saja mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani tiga kesepakatan terpisah untuk pembangunan Reaktor Modular Kecil (Small Modular Reactors/SMRs).

Keunggulan Energi Nuklir

Menurut CEO AWS Amazon, Matt Garman, energi nuklir menawarkan skala yang fleksibel dan, yang terpenting, bebas karbon. Garman menjelaskan, "Nuklir adalah sumber energi yang aman dan bebas karbon yang dapat membantu menjalankan operasi kami dan memenuhi permintaan pelanggan yang terus berkembang." Selain itu, investasi dalam energi nuklir diharapkan dapat membuka peluang ekonomi untuk komunitas lokal.

Salah satu kemitraan penting Amazon adalah dengan Energy Northwest, yang bertujuan untuk mengembangkan SMR yang dirancang untuk menghasilkan 320 megawatt (MW) dan dapat ditingkatkan hingga 960 MW jika diperlukan. Dua mitra lainnya dalam inisiatif energi nuklir ini adalah Dominion Energy dan X-energy.

Mengapa Berinvestasi di Energi Nuklir?

Perlu dicatat bahwa Amazon bukanlah satu-satunya perusahaan yang menceburkan diri ke dalam energi nuklir. Microsoft dan Google juga menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi. Munculnya minat ini dapat terkait dengan kebutuhan yang meningkat akan energi untuk pusat data mereka. Selama ini, pusat data telah menjadi salah satu penyerap energi terbesar, terutama dengan meningkatnya permintaan untuk cryptocurrency dan teknologi AI.

Sebagaimana dilaporkan oleh International Energy Agency (IEA), konsumsi energi pusat data diperkirakan dapat meningkat dua kali lipat pada tahun 2026, didorong oleh perkembangan AI yang semakin pesat. Kebutuhan energi yang mendesak ini mendorong perusahaan-perusahaan teknologi untuk mencari sumber energi yang lebih efisien, dan energi nuklir tampak sebagai solusi yang menjanjikan.

Investasi Besar-Besaran untuk Pusat Data

Total investasi Amazon dalam proyek energi nuklir terbilang fantastis, mencapai lebih dari setengah miliar dolar. Sebelumnya, Amazon juga telah menjalin kemitraan dengan Talen Energy, di mana mereka menghabiskan $650 juta untuk membeli sebuah kampus nuklir yang akan digunakan untuk operasi pusat datanya.

Dengan semangat dalam ikut serta dalam perlombaan AI, Amazon telah mengimplementasikan teknologi AI untuk berbagai proyek, termasuk alat penyelidik swasta yang disebut Project P.I. dan menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Anthropic. Energi dari sumber yang bebas karbon sangat penting bagi gergasi teknologi semacam ini, karena akan memastikan operasi mereka terus berjalan dengan efisien di tengah permintaan yang terus meningkat.

Dengan langkah berani ini, Amazon berusaha tidak hanya untuk mengatasi masalah pasokan energi yang semakin mendesak tetapi juga untuk memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan. Investasi dalam energi nuklir bukan hanya sekedar strategi bisnis; ini juga mencerminkan kesadaran akan dampak lingkungan yang lebih luas dan pentingnya mencari sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Keterlibatan Amazon dalam energi nuklir juga dapat dilihat sebagai bagian dari tren yang lebih luas di dunia teknologi, di mana semakin banyak perusahaan mengalihkan perhatian mereka ke sumber energi alternatif untuk mendukung operasi mereka yang terus berkembang. Dalam pertempuran global menuju net-zero, penggunaan energi nuklir menjadi lebih relevan dan menarik, terutama dalam konteks pemenuhan kebutuhan energi yang meningkat.

YouTube video

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button