Baru-baru ini, nama Airin Rachmi Diany mencuri perhatian publik setelah diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai calon gubernur dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Banten tahun 2024. Langkah ini menjadi lebih mencolok setelah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, memberikan sindiran agar Airin mengenakan baju berwarna merah, yang merupakan warna khas partai tersebut. Dalam acara resmi di mana Airin menerima surat rekomendasi, ia tampil menawan dengan baju batik merah dan hijab putih di kantor DPP PDIP di Jakarta pada tanggal 26 Agustus 2024.
Airin Rachmi Diany, yang merupakan mantan Wali Kota Tangerang Selatan, mencuri perhatian ketika hadir di lokasi acara dengan baju berwarna merah. Kedatangan Airin pada pukul 12.50 WIB disambut hangat oleh kader-kader partai. Megawati dalam pidatonya menegaskan pentingnya warna merah dan hitam dalam penampilan politik, mengingatkan bahwa memilih berpartai berarti harus menampilkan identitas partai yang kental. "Kalau mau masuk sebuah partai ya masuk, kalau tidak ya tidak," tuturnya, menekankan pentingnya loyalitas kepada partai politik.
Megawati juga menyatakan, "Iya lah. Mau dijadikan.. coba masak enggak pake merah hitam, gimana? Terus maunya jadi apa? Independen? Ya cari independen." Pidato tersebut direspon positif oleh para kader dengan tepuk tangan. Sindiran tersebut menunjukkan bahwa PDIP ingin Airin untuk berkomitmen penuh terhadap partai yang telah mendukungnya.
Dalam perkembangan baru ini, sorotan pun beralih pada penampilan Airin yang seringkali tidak menggunakan warna merah. Secara historis, Airin lebih sering terlihat menggunakan baju berwarna kuning, yang merupakan warna dominan di Partai Golkar, partai tempat ia berkarir sebelum melangkah ke PDIP. Meskipun demikian, data dari akun Instagram resminya menunjukkan bahwa Airin pernah mengenakan baju merah dalam berbagai kesempatan, salah satunya pada saat perayaan Natal dengan baju merah yang dipadukan hijab hijau.
Keputusan PDIP mengusung Airin Rachmi Diany tidak datang begitu saja. Sebelumnya, ia tidak mendapatkan rekomendasi dari Partai Golkar, yang selama ini menjadi tempat ia bernaung. Golkar justru memberikan dukungan kepada calon lain, Andra Soni. Namun, setelah beberapa waktu, setelah Airin mendapatkan dukungan dari PDIP, Golkar justru membalikkan keputusan dan memberikan rekomendasi kepada Airin untuk bertarung di Pilgub Banten. Keriuhan ini menunjukkan dinamika yang terjadi dalam perpolitikan Indonesia menjelang pemilu.
Dalam sebuah wawancara, ketika ditanya tentang kemungkinan dirinya berpindah ke PDIP setelah ditetapkan sebagai calon, Airin terlihat menghindari jawaban tegas. Ia bahkan mengalihkan pertanyaan dengan merespons, "Baiknya gimana?" Sementara itu, saat ditanya mengapa memilih baju merah pada acara di DPP PDIP, Airin pun menjawab dengan pertanyaan, kembali menunjukkan ketidakpastian dalam jawabannya terkait identitas politiknya.
Di antara pernyataan-pernyataan tersebut, ada satu hal yang mencuri perhatian: Apakah Airin akan tetap berpegang pada identitas kuningnya sebagai kader Golkar meskipun sudah dideklarasikan sebagai bakal calon gubernur oleh PDIP? “Sesuai dengan gambar saya di mana-mana,” ucapnya merujuk pada citra dirinya yang ada di publik.
Deretan pakaian yang dipakai Airin pada berbagai kesempatan dengan nuansa merah menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat. Beberapa di antaranya termasuk kemeja merah bata dan hijab motif merah yang pernah diunggahnya di Instagram, menunjukkan bahwa meskipun ia lebih sering terlihat dengan baju kuning, ia tetap menghargai momen-momen di mana warna merah mewakili partai yang mendukungnya saat ini.
Potret Airin dalam baju merah seakan memberikan sinyal bahwa ia siap menjalani peran barunya dalam dunia politik, meskipun masih terdapat keraguan yang tampak dalam pernyataannya. Seiring waktu, publik tentu akan memperhatikan bagaimana evolusi karier politiknya ke depan dan arah dukungan masyarakat terhadapnya dalam Pilkada Banten yang aman dan demokratis.
Dengan dinamika politik yang seringkali bergejolak, langkah Airin untuk merangkul partai baru menjadi sorotan, sementara masyarakat sudah tidak sabar menunggu perkembangan selanjutnya dalam Pilkada 2024 mendatang. Bagaimana nanti penampilan dan kebijakan Airin sebagai calon gubernur Banten, serta bagaimana ia akan menyikapi tantangan-tantangan di depan, menjadi perkiraan menarik yang layak untuk dinantikan.