Otomotif

AIMA Bidik Pasar Kendaraan Listrik RI, Lakukan Ekspansi Strategis di NTB

AIMA, produsen kendaraan listrik asal Tiongkok, semakin agresif dalam memperluas pasar di Indonesia, khususnya di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan yang telah mengoperasikan pabrik pertama mereka di Tanah Air sejak 21 Maret 2024. General Manager PT AIMA Electric Vehicles Indonesia, Ma Faming, menegaskan bahwa ekspansi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing merek AIMA di pasar Indonesia, sekaligus memperluas pengaruhnya ke seluruh Asia Tenggara.

Indonesia, dengan populasi sekitar 276 juta orang dan jumlah sepeda motor yang mencapai 130 juta unit, dianggap memiliki potensi yang sangat besar untuk segmen otomotif. Dengan tingkat kepemilikan sepeda motor yang mencapai 50%, AIMA melihat peluang signifikan untuk memperkenalkan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan. Ma Faming menambahkan bahwa pengembangan segmen kendaraan listrik di Indonesia sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk melakukan transisi energi, mengurangi emisi karbon, dan mencapai komitmen emisi nol bersih (net zero emission).

Salah satu faktor menarik AIMA untuk berinvestasi di Indonesia adalah potensi sumber daya alam yang melimpah di negara ini, terutama nikel. Sumber daya nikel yang banyak dimiliki oleh Indonesia dapat menjadi jaminan bagi AIMA dalam pengembangan bahan baku untuk industri kendaraan listrik. "Basis produksi AIMA di Indonesia akan memanfaatkan keuntungan ini untuk menyempurnakan tata letak rantai industri dan mendorong pembangunan berkelanjutan dalam sektor kendaraan listrik," ungkap Ma Faming.

Lebih jauh, pemerintah Indonesia juga mendukung langkah AIMA dengan menyiapkan alokasi anggaran yang signifikan untuk mendukung penjualan kendaraan listrik. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merencanakan anggaran sebesar US$455 juta (sekitar Rp7,3 triliun) untuk subsidi penjualan sepeda motor listrik. Sekjen Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menjelaskan bahwa subsidi ini ditujukan untuk mengatasi kesenjangan harga antara kendaraan listrik dan kendaraan konvensional.

Insentif ini menjadi penting mengingat harga kendaraan listrik masih tergolong tinggi dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil. Subsidi akan mencakup penjualan hingga 800.000 sepeda motor listrik baru dan program konversi untuk 200.000 sepeda motor bermesin pembakaran menjadi listrik. Dengan adanya insentif pajak dan subsidi ini, pemerintah berharap dapat mendorong transisi menuju kendaraan listrik lebih cepat.

Pada tahun 2030, pemerintah Indonesia menargetkan untuk memiliki 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit kendaraan listrik roda dua di jalanan. Target ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri kendaraan listrik di dalam negeri. AIMA, dengan keahlian dan pengalaman yang dimiliki, diharapkan dapat berkontribusi besar dalam mencapai tujuan tersebut.

Pasar kendaraan listrik di Indonesia masih dalam tahap awal pengembangan dan memberikan ruang yang luas bagi pemain industri untuk berinvestasi dan berinovasi. Langkah AIMA untuk memperluas operasinya di NTB diharapkan tidak hanya dapat memberikan alternatif kendaraan yang lebih ramah lingkungan but juga menciptakan lapangan pekerjaan baru di daerah tersebut. Selain itu, dengan semakin banyaknya produsen yang masuk ke pasar, kompetisi dapat memicu penurunan harga dan peningkatan kualitas produk kendaraan listrik di Indonesia.

Dengan kehadiran AIMA dan dukungan pemerintah yang semakin kuat, diharapkan masyarakat akan lebih terbuka untuk beralih ke kendaraan listrik. Keterlibatan berbagai pihak, mulai dari industri, pemerintah, hingga masyarakat, menjadi kunci untuk mewujudkan masa depan transportasi yang lebih berkelanjutan di Indonesia.

AIMA tidak hanya berfokus pada penjualan kendaraan semata, tetapi juga berkomitmen dalam pengembangan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik, seperti stasiun pengisian daya. Keberadaan infrastruktur yang memadai pun akan menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan transisi ini.

Dengan berbagai langkah dan dukungan yang ada, AIMA bertujuan untuk menjadi salah satu pemimpin pasar dalam industri kendaraan listrik di Indonesia. Ekspansi di NTB menjadi salah satu langkah strategis untuk memanfaatkan potensi yang ada sambil berkontribusi pada pengurangan emisi dan pencapaian target lingkungan hidup di tingkat nasional.

Dengan faktor-faktor yang mendukung, seperti dukungan pemerintah, sumber daya yang melimpah, dan kebutuhan masyarakat akan kendaraan yang lebih efisien dan ramah lingkungan, AIMA tampaknya memiliki peluang besar untuk meraih sukses di pasar kendaraan listrik Indonesia.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button