Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) baru-baru ini menyelenggarakan AEML Knowledge Exchange Forum (AKEF) 2024 di Jakarta. Forum ini merupakan sebuah wadah komunikasi lintas sektor yang bertujuan untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Di tengah lonjakan penjualan kendaraan listrik yang terjadi belakangan ini, AKEF 2024 berhasil mengumpulkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga pemerintah, industri swasta, akademisi, mitra pembangunan, serta lembaga keuangan. Kegiatan ini diharapkan dapat memfasilitasi diskusi mengenai tantangan dan peluang dalam pengembangan mobilitas listrik di Tanah Air.
Peningkatan Penjualan Kendaraan Listrik yang Signifikan
Data menunjukkan, pada periode 2022-2023, penjualan motor listrik di Indonesia meningkat sebesar 262 persen, sementara penjualan mobil listrik juga mengalami kenaikan sebesar 43 persen. Lonjakan ini didorong oleh kesadaran masyarakat akan manfaat lingkungan dan efisiensi biaya dari kendaraan listrik, yang hanya memerlukan biaya sekitar Rp 250 per kilometer. Angka ini jauh lebih hemat dibandingkan dengan biaya kendaraan konvensional yang bisa mencapai Rp 1.250 per kilometer.
Pengapresiasian dari Pemerintah
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, mengungkapkan bahwa forum ini merupakan bagian dari Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024. Rachmat menyatakan pentingnya perkembangan industri kendaraan listrik (EV) sebagai sektor baru yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan mendongkrak perekonomian. Namun, ia juga menekankan bahwa Indonesia perlu bertransformasi dari sekadar konsumen kendaraan listrik menjadi produsen.
Keterlibatan Berbagai Pihak dalam Transisi Kendaraan Listrik
Ketua Umum AEML, Dannif Danusaputro, juga menekankan bahwa keterlibatan berbagai stakeholder sangat penting dalam proses transisi menuju kendaraan listrik. Ia berharap forum ini dapat memberikan masukan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang mendukung pengembangan kendaraan listrik ke depan. "Transisi ke kendaraan listrik dapat menjadi salah satu langkah jitu untuk mewujudkan target pemerintah dalam mencapai net zero emission pada 2060 atau lebih awal," terang Dannif.
Inovasi Pembiayaan untuk Kendaraan Listrik
AKEF 2024 juga menjadi ajang diskusi mengenai inovasi pembiayaan dalam pengadaan kendaraan listrik. Acara ini menampilkan dua sesi panel yang dihadiri oleh ahli dari berbagai lembaga. Sesi pertama fokus pada "Inovasi Pembiayaan dan Strategi Investasi untuk Adopsi EV," sementara sesi kedua membahas "Mitigasi Risiko Finansial dalam Investasi atau Pembiayaan EV."
Kepentingan skema pembiayaan inovatif seperti leasing, obligasi hijau, crowdfunding, buy back guarantee, dan battery as a service (BaaS) sangat ditekankan oleh panelis untuk mempermudah akses terhadap kendaraan listrik. Kunardy Darma Lie, Direktur Perbankan Institusional PT Bank DBS Indonesia, menyatakan komitmen banknya untuk mendukung pengembangan sektor kendaraan listrik di Indonesia. Dalam pandangannya, inovasi finansial yang tepat dan regulasi yang mendukung sangat krusial untuk pertumbuhan sektor ini.
Portal Edukasi Publik untuk Meningkatkan Kesadaran
AEML tidak hanya fokus pada diskusi dan strategi, tetapi juga menganggap edukasi publik sebagai pilar penting dalam adopsi kendaraan listrik. Oleh karena itu, AEML berkolaborasi dengan IESR sebagai knowledge partner dan Grab untuk meluncurkan portal informasi interaktif yang bernama Infomolis.id. Portal ini dirancang sebagai sumber informasi non-komersial bagi publik mengenai mobilitas listrik di Indonesia.
Infomolis.id menyediakan informasi lengkap tentang berbagai jenis kendaraan listrik, baik roda dua maupun roda empat, serta berita terkini dari industri. Selain itu, portal ini juga menghadirkan informasi mengenai infrastruktur pendukung seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Terdapat pula kuis interaktif yang bisa digunakan untuk menguji pemahaman masyarakat terkait mobilitas listrik.
Menurut Dannif, kerja sama ini bertujuan untuk memberikan akses informasi yang lebih luas kepada masyarakat, mendorong mereka untuk beralih ke kendaraan listrik serta merasakan manfaat dari moda transportasi bertenaga listrik. Hal ini diharapkan dapat memperkuat komitmen Indonesia dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Dengan keberhasilan AKEF 2024 dan berbagai inisiatif yang dihadirkan, AEML menunjukkan komitmennya dalam mendorong adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Upaya ini diharapkan dapat membawa transformasi yang signifikan dalam sektor mobilitas serta memberikan dampak positif bagi ekonomi dan lingkungan di tanah air. Ke depan, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat luas akan menjadi kunci dalam mewujudkan visi Indonesia menjadi negara yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan melalui penggunaan kendaraan listrik.