JAKARTA – Jalan kaki santai setelah makan telah terbukti memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh, terutama jika dilakukan dengan durasi yang tepat. Riset menunjukkan bahwa kegiatan ini, yang bisa dilakukan selama 2 hingga 10 menit setelah makan, membawa keuntungan terutama dalam proses pencernaan dan manajemen gula darah. Maka, banyak ahli kesehatan merekomendasikan untuk tidak langsung beristirahat setelah makan berhadapan dengan piring kosong, melainkan melakukan aktivitas jalan kaki yang sederhana namun efektif.
Berjalan setelah makan dapat memaksimalkan pencernaan makanan. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa gerakan berjalan berfungsi sebagai stimulan bagi lambung dan usus. Aktivitas ini membantu makanan bergerak melalui sistem pencernaan lebih lancar, mengurangi kemungkinan timbulnya perasaan begah atau kembung. Dalam hal ini, udara yang terperangkap dalam sistem pencernaan akan terdorong keluar berkat pergerakan yang dilakukan saat berjalan. Lebih lanjut, ada bukti penelitian yang menyebutkan bahwa berolahraga, termasuk berjalan, dapat mencegah risiko kanker yang menyerang sistem pencernaan jika dilakukan secara teratur dan dengan intensitas yang cukup.
Fungsi lain dari jalan kaki setelah makan adalah untuk meregulasi gula darah. Ini menjadi poin penting, terutama bagi individu yang memiliki riwayat diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa dengan berjalan selama 10 menit pasca makan, seseorang dapat mencegah terjadinya lonjakan gula darah yang berbahaya. Bahkan, bagi penderita diabetes tipe 2, aktivitas ini terbukti lebih efektif dibandingkan rutinitas berjalan di waktu lain. Pasien yang menjalani kebiasaan ini melaporkan adanya stabilitas lebih baik dalam kadar gula darah dan insulin, yang sangat penting bagi kesehatan jangka panjang mereka. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak menunda aktivitas berjalan terlalu lama setelah makan karena lonjakan gula biasanya muncul dalam rentang waktu 60-90 menit setelah konsumsi makanan.
Selanjutnya, menurunkan tekanan darah dan tingkat kolesterol juga menjadi keuntungan penting dari jalan kaki pasca makan. Riset menunjukkan bahwa berjalan selama 10 menit, tiga kali sehari, dapat membantu mengendalikan tekanan darah, termasuk bagi mereka yang memiliki risiko penyakit jantung. Tekanan darah diastolik yang lebih rendah telah dilaporkan pada individu yang mengintegrasikan kebiasaan ini dalam gaya hidup mereka. Hal yang sama juga berlaku untuk kolesterol jahat (LDL), di mana aktivitas ini berkontribusi besar terhadap peningkatan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
Mengurangi berat badan juga merupakan manfaat yang patut dipertimbangkan. Dengan melakukan aktivitas berjalan setelah makan, metabolisme tubuh dapat meningkat dan pembakaran kalori akan terjadi lebih efisien. Hingga sekitar 100 kalori dapat terbakar hanya dalam waktu 20 menit berjalan, tergantung pada intensitas dan kondisi fisik setiap individu. Jika kebiasaan ini dilakukan secara teratur, ini bisa membantu menciptakan defisit kalori yang diperlukan untuk penurunan berat badan, mengingat individu harus membakar lebih banyak kalori daripada yang mereka konsumsi.
Selain itu, manfaat psikologis dari jalan kaki tidak bisa diabaikan. Aktivitas ini dapat menurunkan hormon stres dan sekaligus meningkatkan hormon positif dalam tubuh. Olahraga, termasuk berjalan, telah terbukti menurunkan kadar kortisol, hormon yang berperan dalam stres. Sebaliknya, hormon endorfin dan oksitosin yang meningkatkan perasaan bahagia dapat meningkat pasca aktivitas fisik yang dilakukan. Ini tidak hanya membuat individu merasa lebih bahagia tetapi juga dapat meningkatkan kualitas tidur dan rasa tenang secara keseluruhan. Kondisi ini sangat penting, terutama di era yang penuh tekanan seperti sekarang.
Secara keseluruhan, jalan kaki setelah makan memang menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi kesehatan. Dengan melakukan aktivitas ini secara rutin dan dengan durasi yang disarankan, individu dapat merasakan perubahan positif tidak hanya pada fisik tetapi juga pada kesehatan mental mereka. Oleh karena itu, menjadikan kebiasaan ini sebagai bagian dari rutinitas harian bisa menjadi langkah yang bijak menuju hidup yang lebih sehat dan seimbang. Tentunya, saran untuk memulai aktivitas ini dengan langkah perlahan serta mendengarkan tubuh sendiri akan sangat membantu dalam mencapai manfaat yang optimal dan menghindari potensi ketidaknyamanan pencernaan.