Kesehatan

4 Cara Efektif Jaga Kesehatan di Tengah Teriknya Musim Kemarau

Musim kemarau seringkali menghadirkan berbagai tantangan bagi kesehatan masyarakat, terutama ketika suhu panas, kelembapan yang rendah, dan paparan sinar matahari intens dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Menurut dokter Fridolin Seto Pandu, Head of Department Underwriting Sequis, peningkatan risiko dehidrasi, heat stroke, serta masalah kesehatan lainnya menjadi perhatian utama selama musim ini. Sangat penting bagi setiap keluarga untuk mengambil langkah pencegahan untuk memastikan kesehatan anggota keluarga terjaga.

Dalam konteks ini, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan di tengah teriknya musim kemarau. Pertama, jaga tubuh tetap terhidrasi. Penting untuk mengonsumsi cukup air putih minimal 8 gelas sehari. Dehidrasi adalah salah satu masalah paling umum yang dapat terjadi ketika suhu meningkat, sehingga menjaga asupan cairan sangat vital. Dalam kondisi cuaca panas, disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan terutama pada siang hari. Jika terpaksa keluar rumah, penggunaan pelindung dari sinar matahari seperti topi, payung, dan tabir surya dengan SPF minimal 30 juga sangat dianjurkan.

Kedua, jaga daya tahan tubuh. Makanan yang bergizi memainkan peran penting dalam menjaga sistem imun. Mengonsumsi makanan kaya akan vitamin dan mineral dapat membantu tubuh melawan berbagai penyakit. Selama cuaca panas, seseorang sebaiknya menghindari makanan pedas dan gorengan yang dapat meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan radang tenggorokan. Minuman beralkohol juga sebaiknya dihindari karena dapat memperparah dehidrasi. Dalam menjaga daya tahan tubuh, pola tidur yang cukup, yaitu minimal 7 hingga 8 jam per hari, juga perlu diperhatikan.

Ketiga, waspada terhadap paparan debu dan polusi udara. Musim kemarau ditandai dengan banyaknya debu yang berterbangan, dan ini dapat memicu masalah kesehatan, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan. Oleh karena itu, penggunaan masker saat berpergian dapat membantu mengurangi paparan debu dan asap kendaraan. Paparan debu dan polusi tidak hanya dapat menyebabkan masalah pernapasan, tetapi juga dapat mengakibatkan iritasi pada mata seperti mata merah, gatal, dan panas. Dr. Fridolin merekomendasikan agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membakar sampah dan rutin membersihkan area sekitar dari debu.

Keempat, vaksin influenza. Salah satu langkah pencegahan yang dapat diambil untuk melindungi diri dan orang-orang terdekat adalah dengan mendapatkan vaksin influenza. Vaksin ini tidak hanya melindungi individu dari risiko flu, tetapi juga membantu mencegah penyebaran virus kepada orang lain, khususnya mereka yang berada dalam kategori rentan. Di tengah musim kemarau yang dapat memperburuk kondisi kesehatan, vaksinasi menjadi salah satu strategi penting untuk memastikan kesehatan masyarakat terjaga.

Sebagai langkah tambahan, dokter Fridolin juga menyarankan agar anggota keluarga selalu memantau gejala kesehatan dan berkonsultasi dengan tenaga medis bila mengalami tanda-tanda dehidrasi, heatstroke, atau gejala lainnya yang mengganggu. Tanda-tanda seperti pusing, lemas, demam tinggi, atau kulit kering harus segera ditanggapi untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Dengan langkah-langkah pencegahan tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih baik menjaga kesehatan dan kebugaran anggota keluarga selama musim kemarau. Musim kemarau memang membawa tantangan tersendiri, namun dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, risiko masalah kesehatan dapat diminimalkan.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button