Hiburan

10 Konsol Game Nyata yang Dibatalkan Sebelum Diluncurkan ke Publik

Industri video game telah mengalami evolusi yang luar biasa dalam 50 tahun terakhir, dari animasi piksel kasar hingga gambar fotorealistik. Merek-merek seperti Nintendo dan Sony telah mengubah cara banyak orang menghabiskan waktu luang mereka dengan memperkenalkan beragam konsol yang menjadi favorit di kalangan penggemar. Saat ini, konsol seperti Nintendo Switch dan PlayStation 5 mendominasi pasar, namun banyak dari kita masih menyimpan kenangan manis terhadap konsol yang membawa kita pada dunia gaming, seperti Atari 2600 atau GameBoy Color. Di balik semua kesuksesan ini, terdapat juga sejumlah konsol menarik yang gagal untuk dirilis ke publik namun masih layak untuk dikenang.

Atari Game Brain adalah salah satu dari beberapa konsol yang dianggap berpotensi. Dikembangkan pada akhir 1970-an, Game Brain dirancang untuk memungkinkan pemain memainkan hingga sepuluh permainan berbeda pada satu perangkat. Meskipun banyak permainan ini merupakan spin-off dari "Pong", Atari akhirnya memutuskan untuk fokus pada Atari 2600 yang lebih ambisius, meninggalkan Game Brain yang pada awalnya direncanakan untuk diluncurkan sekitar tahun 1978.

Atari Cosmos adalah proyek lain yang sangat dinanti. Konsol ini dirancang sebagai perangkat genggam, mirip GameBoy, dengan kemampuan untuk menampilkan gambar holografik 3D. Namun, proyek ini gagal karena masalah kualitas visual dan keputusan Atari untuk memprioritaskan produksi konsol yang lebih menguntungkan. Meskipun satu unit non-fungsional dari Atari Cosmos pernah dijual dengan harga $7.500, kami tidak akan pernah tahu apakah Cosmos bisa mengubah cara pemain menikmati game di tahun 80-an.

Konsol pertama yang benar-benar mengubah permainan adalah Magnavox Odyssey, yang diluncurkan pada tahun 1972. Meskipun Odyssey 2 dirilis sebagai lanjutan, rencana untuk Odyssey 3 tidak pernah terwujud. Konsol ini akan menjadi versi Amerika dari Philips Videopac G7400 yang diluncurkan di Eropa, dilengkapi dengan keyboard dan dukungan untuk backward compatibility. Namun, dengan munculnya komputer rumahan dan kehancuran video game tahun 1983, Magnavox tidak dapat bersaing lagi.

Konix Multisystem, yang dikembangkan pada akhir 1980-an, berusaha menciptakan pengalaman gaming yang unik dengan kontroler yang dapat disesuaikan untuk berbagai jenis permainan. Meskipun awalnya mendapat sambutan positif, masalah keuangan mengakibatkan penundaan dan akhirnya penjualan hak paten kepada perusahaan Cina yang hanya merilis pengendali yang tidak pernah dapat menyamai ambisi asal.

Di lain sisi, Atari Mirai menjadi salah satu misteri paling menarik meskipun tidak ada informasi yang jelas tentang konsol ini. Hanya terdapat prototipe yang diperoleh, memberikan petunjuk bahwa konsol ini mungkin menjadi kerjasama antara Atari dan SNK, tetapi detil tentang fitur dan tujuan konsol ini tetap samar.

Taito Wowow juga adalah contoh lain dari inovasi yang tidak terealisasi. Dikenalkan pada 1992 di Tokyo Toy Show, Wowow adalah upaya untuk mengintegrasikan teknologi satelit dalam gaming. Namun, teknologi saat itu belum memadai, meskipun proyek ini dihentikan sebelum merugikan kerugian signifikan.

Sega, yang dikenal akan inovasinya, merencanakan Sega VR pada awal 1990-an. Meskipun ide head-tracking dan stereo headphones menjanjikan, masalah kesehatan terkait penggunaan headset VR menyebabkan perusahaan untuk membatalkan rencana tersebut, menjadikannya salah satu flop terbesar dalam sejarah VR.

Salah satu yang paling bersejarah adalah Super NES CD-ROM, hasil kolaborasi antara Nintendo dan Sony yang tidak pernah terwujud. Ketika Nintendo memutuskan untuk berpartner dengan Philips alih-alih Sony, hal ini memicu lahirnya hegemoni PlayStation yang terus bersaing dengan konsol Nintendo hingga saat ini.

Sega Neptune, meskipun diumumkan, juga tidak pernah muncul di pasaran. Konsol ini dirancang untuk menggabungkan kemampuan dari 32X dan Genesis, namun fokus Sega beralih sepenuhnya kepada Sega Saturn, sehingga Neptune terabaikan. Meskipun demikian, Neptune terus menjadi bahan spekulasi di kalangan penggemar.

Infinium Labs Phantom adalah contoh kontroversi dalam pengembangan konsol, dimana proyek ini dicurigai sebagai skema penipuan. Dengan janji untuk menghadirkan game PC tanpa disk fisik, Phantom gagal meyakinkan investor dan bahkan berujung pada penyelidikan oleh SEC.

Setiap dari konsol ini menawarkan gambaran sekilas tentang apa yang mungkin terjadi seandainya mereka berhasil diluncurkan. Sejarah video game tidak hanya diceritakan melalui konsol yang sukses, tetapi juga mencakup banyak impian dan inovasi yang terpendam, yang kemudian menjadi pelajaran bagi generasi berikutnya. Meskipun kita tidak dapat memainkan konsol yang tidak pernah ada ini, mereka tetap menjadi bagian berharga dari sejarah gaming yang patut dikenang.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button