Kesehatan

10 Jenis Susu Hewani yang Aman dan Bergizi untuk Dikonsumsi Manusia

Dengan semakin terbatasnya pasokan susu sapi di Indonesia, perhatian masyarakat kini tertuju pada alternatif lain, seperti susu ikan yang diperkenalkan dalam program makan siang gratis untuk anak sekolah oleh pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming. Program ini mengemukakan bahwa susu ikan dianggap sebagai substitusi yang baik untuk susu sapi. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa susu ikan adalah inovasi yang bertujuan untuk menjawab kebutuhan konsumsi susu yang semakin meningkat, khususnya di Indonesia yang masih bergantung pada impor susu sapi.

Menurut data, Indonesia memerlukan sekitar 2 juta sapi perah untuk memenuhi konsumsi susu sapi lokal, sebuah angka yang cukup signifikan. Hal ini menekankan pentingnya menemukan alternatif lain agar kebutuhan susu dapat tercukupi. Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, menjelaskan bahwa susu ikan bukan produk yang dibuat sepenuhnya dari ikan, melainkan merupakan hasil olahan dari Hidrolisat Protein Ikan (HPI). HPI sendiri dibuat melalui proses enzimatis yang menguraikan protein ikan menjadi peptida dan asam amino.

Selain susu ikan, terdapat 10 jenis susu hewani lainnya yang dapat dikonsumsi manusia yang patut untuk dikenali. Berikut adalah penjelasannya:

1. Sapi: Susu sapi adalah jenis susu yang paling umum dan banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Susu ini kaya akan nutrisi, termasuk kalsium, yang bermanfaat untuk kesehatan tulang. Manfaat lainnya adalah kemampuannya dalam meningkatkan rehidrasi setelah aktivitas fisik.

2. Domba: Susu domba memiliki kadar padatan lebih tinggi dibandingkan susu sapi dan mengandung 10 asam amino esensial yang lebih banyak. Susu ini sangat cocok untuk dijadikan bahan pembuatan keju, diberkatikandungan lemak yang lebih tinggi.

3. Kambing: Manfaat susu kambing, yang menyumbang sekitar dua persen dari total produksi susu global, termasuk kaya akan vitamin A, sehingga baik untuk peningkatan sistem kekebalan tubuh. Susu kambing juga lebih mudah dicerna oleh beberapa orang dibandingkan susu sapi.

4. Unta: Dikenal dengan teksturnya yang kaya dan sedikit rasa asin, susu unta dianggap bernutrisi dengan kalori yang tinggi. Konon, di daerah tertentu, para penggembala unta bergantung pada susu ini sebagai sumber makanan utama.

5. Susu Kuda: Di Rusia dan Asia Tengah, susu kuda telah digunakan untuk tujuan obat selama berabad-abad dan mengandung protein whey serta vitamin C yang tinggi. Selain untuk langsung diminum, susu kuda juga sering difermentasi menjadi produk lain yang khas.

6. Kerbau: Kontribusi susu kerbau terhadap produksi susu global mencapai sekitar 13 persen. Susu kerbau dikenal kaya lemak, sehingga sering digunakan untuk membuat keju dan krim.

7. Keledai: Susu keledai, yang memiliki rasa mirip susu rendah lemak, sudah dikenal selama ratusan tahun. Susu ini juga lebih mudah dicerna dan sering digunakan dalam pembuatan keju, seperti feta di Yunani.

8. Rusa Besar: Susu dari rusa besar mengandung mineral tinggi dan dianggap baik untuk asupan gizi lansia. Penggunaan susu ini dalam tradisi kesehatan menunjukkan pentingnya peran susu dalam pola makan.

9. Rusa Kutub: Dikenal di daerah dingin, susu rusa kutub memiliki kalori dan kandungan lipid yang lebih tinggi dibandingkan susu sapi, menjadikannya sumber energi yang baik untuk populasi yang mengonsumsinya. Susu ini juga dimanfaatkan dalam pembuatan keju.

10. Yak: Yak adalah hewan penghasil susu yang dapat bertahan hidup di suhu ekstrem dan susu yang dihasilkan sering digunakan sebagai pengganti susu sapi. Susu yak juga tinggi lemak dan protein, menjadikannya sesuai untuk berbagai pengolahan.

Implikasi dari kehadiran berbagai jenis susu hewani ini sangat signifikan, terutama dalam konteks peningkatan kesadaran akan nutrisi yang diperlukan di masyarakat. Dalam situasi di mana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kehadiran susu ikan dan alternatif susu lainnya memberikan pilihan lebih banyak untuk masyarakat. Keberagaman sumber susu hewani membuka peluang masyarakat untuk mendiversifikasi pola makan mereka serta mengurangi ketergantungan terhadap satu sumber susu tunggal.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi pilihan konsumsi susu, mulai dari faktor kesehatan, keberagaman, aksesibilitas, hingga preferensi rasa. Dengan memperkenalkan berbagai jenis susu hewani, diharapkan masyarakat dapat memiliki lebih banyak pilihan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi mereka, serta mendukung program-program pemerintah untuk meningkatkan konsumsi susu dalam masyarakat.

Inovasi dalam industri susu, seperti pengembangan susu ikan, akan memainkan peranan penting dalam memastikan peningkatan pasokan dan konsumsi susu di Indonesia, terutama dalam hal kecukupan gizi anak-anak sebagai generasi penerus. Oleh karena itu, pemahaman akan keberagaman susu hewani akan semakin penting dalam menjalankan pola konsumsi yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button