Setelah pertandingan yang mengguncang emosi para pendukung Timnas Indonesia, laga melawan Bahrain dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 menyisakan berbagai opini dan kekecewaan. Pertandingan yang digelar pada tanggal 11 Oktober 2024, berakhir dengan skor imbang 2-2. Namun, yang menjadi sorotan utama bukan hanya hasil akhir, melainkan juga keputusan wasit FIFA asal Oman, Ahmed Al Kaf, yang memberikan tambahan waktu hingga sembilan menit pada babak kedua, meskipun sebelumnya hanya mencantumkan enam menit injury time.
Situasi ini menjadi lebih dramatis ketika gol penyama kedudukan Bahrain yang dicetak oleh pemain Mohamed Marhoon terjadi di masa injury time, menyebabkan banyak pihak merasa dirugikan. Para pemain Indonesia dan suporter pun meluapkan kekecewaan mereka atas keputusan wasit yang dinilai tidak adil. Penambahan waktu yang lebih lama dari yang diharapkan membuat Timnas Indonesia harus menerima hasil yang tidak memuaskan, meskipun mereka sudah berjuang keras sepanjang pertandingan.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, merasa perlu untuk membawa perspektif yang lebih positif dalam situasi ini. Dalam rilis resmi yang dikeluarkan pada Jumat, 11 Oktober 2024, Erick meminta seluruh anggota Timnas, baik pemain maupun pelatih, untuk segera melupakan kontroversi atas hasil pertandingan melawan Bahrain dan fokus pada laga berikutnya yang akan berlangsung di Qingdao, menghadapi China pada 15 Oktober 2024.
"Ada banyak opini tentang laga Timnas lawan Bahrain itu. Tapi, saya harap para pemain dan tim pelatih sudah lupakan itu, dan susun strategi yang lebih matang untuk hadapi China dalam empat hari lagi," ujar Erick dengan harapan dapat menyemangati tim.
Pesan Erick Thohir jelas: meskipun kontroversi keputusan wasit adalah bagian dari sepak bola, tidak ada gunanya terus berlarut-larut dalam kekecewaan. Pertandingan melawan China adalah peluang baru yang harus disambut dengan semangat dan konsentrasi penuh. Erick menegaskan bahwa elemen-elemen penting dalam tim harus saling mendukung untuk mencapai hasil yang lebih baik di laga selanjutnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak para suporter untuk memberikan dukungan seratus persen kepada Timnas, meskipun hasil melawan Bahrain tidak sesuai harapan. "Buktikan kita bisa curi poin lebih di kandang lawan. Saya juga minta para suporter untuk terus dan jangan berhenti beri dukungan mental ke para pemain Timnas," kata Erick, menekankan pentingnya dukungan mental dari seluruh elemen masyarakat.
Erick menyoroti fakta bahwa situasi melawan China akan berbeda dengan pertandingan sebelumnya. Berbagai faktor harus diperhatikan, seperti cuaca, kesiapan fisik pemain, serta motivasi tinggi dari tim tuan rumah yang sedang berambisi untuk meraih poin pertamanya dalam kualifikasi ini. Dengan demikian, seluruh anggota tim diingatkan untuk tetap fokus dan mempersiapkan diri dengan baik menjelang pertandingan.
Persiapan yang matang dan kolaborasi antara pemain dan staf pelatih adalah kunci untuk meraih hasil maksimal. Erick memberikan sinyal positif kepada para pemain, bahwa meskipun ada rintangan di depan, mereka harus tetap menjalani laga dengan percaya diri dan optimisme tinggi.
Ketidakpuasan terhadap keputusan wasit dalam pertandingan melawan Bahrain tentu menjadi pelajaran berharga bagi Timnas. Proyek besar untuk membawa Indonesia bersaing di pentas dunia membutuhkan kekuatan mental yang kuat, terutama ketika menghadapi situasi yang tidak menguntungkan.
Dengan menghadapi China di depan mata, Timnas Indonesia diharapkan bangkit dari kekecewaan. Peluang untuk menambah poin sangat terbuka, dan asupan semangat serta motivasi dari pemangku kepentingan diharapkan akan menjadi bahan bakar untuk perjuangan mereka. Dengan segala tantangan yang ada, Timnas mesti tampil optimal dan tidak terpengaruh oleh momen sulit yang telah berlalu.
Sebagai catatan, pertandingan melawan China bukan hanya sekadar pertandingan biasa. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa Timnas Indonesia mampu bersaing dengan tim-tim kuat di Asia dan membuktikan bahwa mereka layak diperhitungkan dalam kualifikasi Piala Dunia mendatang.
Melihat semua aspek yang ada, keberanian untuk bangkit, belajar dari kesalahan, dan memberikan performa terbaik menjadi kunci bagi anak-anak asuh pelatih untuk meraih hasil positif ke depan. Dukungan dari suporter akan sangat berperan penting dalam laga ini, menciptakan atmosfer yang mendukung dan semangat bagi para pemain.
Dengan demikian, harapan untuk menciptakan sejarah baru semakin nyata, hanya melalui kerja keras, strategi yang matang, dan dukungan yang berkesinambungan dari seluruh elemen, baik di dalam maupun di luar lapangan.