Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara tegas menolak untuk berdebat lagi dengan Wakil Presiden Kamala Harris menjelang Pemilihan Presiden AS yang dijadwalkan pada 5 November 2024. Penolakan ini disampaikan setelah tim kampanye Harris mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui undangan untuk bertanding di ajang debat yang akan disiarkan oleh CNN pada 23 Oktober 2024.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Jen O’Malley Dillon, ketua tim kampanye Harris, disebutkan bahwa "Wakil Presiden Harris siap untuk kesempatan lain untuk berbagi panggung dengan Donald Trump." Pihaknya juga menilai bahwa mantan presiden tidak seharusnya memiliki masalah untuk menyetujui debat tersebut. Pernyataan ini muncul pada tanggal 22 September 2024, beberapa jam sebelum Trump mengungkapkan pendiriannya.
Trump, dalam sebuah rapat umum di Wilmington, North Carolina, menjelaskan alasan di balik penolakannya. "Masalah dengan debat lain adalah sudah terlambat. Pemungutan suara sudah dimulai," ungkapnya kepada para pendukungnya. Pernyataan ini mengindikasikan sikap Trump yang cenderung pragmatis, di mana ia melihat bahwa proses pemungutan suara telah berjalan, sehingga debat tidak akan memiliki dampak yang signifikan lagi.
Kedua kandidat sebelumnya sudah berhadapan dalam sebuah debat di awal bulan September 2024. Dalam debat pertama yang berlangsung pada 10 September, banyak jajak pendapat menunjukkan bahwa Harris tampil lebih baik dibandingkan Trump. Debat tersebut menjadi sorotan publik dan media, karena keduanya saling mempertahankan pandangan serta program masing-masing.
Sebelumnya, Trump juga berdebat dengan Presiden Joe Biden pada bulan Juni 2024. Dalam debat tersebut, Biden dianggap memiliki kinerja yang tidak konsisten, yang pada gilirannya menimbulkan kekhawatiran di kalangan strategis Partai Demokrat. Beberapa pihak mulai mempertanyakan apakah partai mereka harus mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan mengganti Biden sebagai kandidat. Namun, Biden akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari pencalonan pada bulan Juli, membuka peluang bagi Harris untuk menjadi calon utama.
Ketegangan yang terjadi antara Trump dan Harris mencerminkan dinamika politik yang memanas menjelang pemilihan mendatang. Pilpres 2024 diperkirakan akan menjadi salah satu yang paling diperhatikan dalam sejarah demokrasi Amerika, mengingat berbagai isu yang dihadapi negara tersebut, mulai dari ekonomi hingga kebijakan luar negeri.
Sementara itu, keputusan Trump untuk tidak mengikuti debat tampaknya juga berkaitan dengan strategi politiknya. Dengan pemungutan suara yang sudah dimulai, mengabaikan debat berpotensi menjadi cara untuk menghindari segala risiko yang mungkin muncul akibat salah satu pernyataan atau sikap yang tidak menguntungkan. Banyak pengamat politik berpendapat bahwa tindakan ini menunjukkan betapa seriusnya Trump dalam mempersiapkan kampanyenya dan mempertahankan basis dukungannya yang solid.
Sebagaimana diketahui, pemilik basis dukungan ini jauh dari kata biasa. Trump telah membangun komunitas penggemar yang fanatik, yang kerap kali memberikan dukungan penuh terlepas dari kontroversi yang mengelilinginya. Hal ini menjadi salah satu keunggulan Trump dalam arena politik, khususnya ketika menghadapi kandidat dari Partai Demokrat yang mungkin lebih terjebak dalam norma dan ekspektasi tradisional.
Kedepannya, publik akan terus mengamati perkembangan situasi ini, termasuk potensi debat lain atau langkah strategis yang mungkin diambil oleh kedua belah pihak. Keputusan Trump ini mungkin akan memengaruhi cara pemilih merespons kandidat masing-masing, terutama bagi mereka yang masih ragu mencari informasi lengkap sebelum menentukan pilihan.
Bagaimanapun juga, ketidakpastian yang melingkupi pemilihan kali ini, ditambah dengan keputusan yang diambil oleh tokoh-tokoh besar di dunia politik, menjadikan suasana pemilu 2024 semakin dinamis dan menarik untuk diikuti. Masyarakat dan pengamat setia tentunya menunggu setiap langkah yang diambil oleh kedua kandidat untuk melihat bagaimana strategi mereka akan berpengaruh di hari pemungutan suara.
Semua pihak menantikan momen-momen penting dalam kampanye ini, termasuk jika ada kemungkinan Trump akan berubah pikiran tentang debat mendatang, meskipun saat ini ia bersikeras untuk tidak berpartisipasi. Apa pun hasilnya, konflik antara Trump dan Harris akan terus menjadi sorotan utama, menjadikannya bagian tidak terpisahkan dari kisah besar Pemilihan Presiden AS 2024.