Gaya Hidup

Sederet Musisi Nostalgia Rayakan Album Pertama Mereka di Pestapora 2024

Berbagai musisi tanah air berhasil membawa para penggemarnya bernostalgia di Pestapora 2024 yang berlangsung dengan meriah di Jakarta. Festival musik ini menjadi momen spesial dengan penampilan musisi yang menyanyikan lagu-lagu dari album pertama mereka, menghadirkan kenangan indah bagi para penggemar. Festival Director Pestapora 2024, Kiki Ucup, menjelaskan bahwa perbedaan mencolok tahun ini terletak pada jumlah penampil yang lebih banyak dan fokus pada lagu-lagu dari album pertama. Hal ini menjadikan Pestapora 2024 sebagai acara yang lebih intim dan personal.

Pada hari pertama festival, penampilan dibuka oleh Maliq & D’Essentials yang membawakan lagu-lagu dari album 1st yang dirilis pada 2005. Album ini dikenal luas di kalangan penggemarnya dan menjadi salah satu album yang membangun fondasi bagi perjalanan musik Maliq & D’Essentials. Tulus, musisi terkenal lainnya, juga turut berkontribusi dengan penampilan lagu-lagu dari album Tulus, yang dirilis pada 2011. Lagu-lagu dari album ini telah menciptakan tempat khusus di hati pendengar dan membuat Tulus semakin dikenal.

Selanjutnya, Hindia, yang dikenal dengan lirik yang mendalam, membawakan lagu-lagu dari album Menari dengan Bayangan, sedangkan Slank memilih menampilkan lagu-lagu dari album Tujuh. Pee Wee Gaskins, Killing Me Inside, dan D’Masiv juga tak ingin ketinggalan, masing-masing membawa lagu dari album The Sophomore, A Fresh Start for Something New, dan Perubahan. Penampilan ini menunjukkan keragaman musik yang disuguhkan di Pestapora 2024, memenuhi ekspektasi penggemar yang merindukan kenangan bersama lagu-lagu awal dari masing-masing musisi.

Hari kedua festival tidak kalah menarik, di mana Mocca membuka penampilan dengan lagu-lagu dari album My Diary yang dirilis pada 2002. Album ini mencerminkan nuansa unik dan ceria yang menjadi ciri khas Mocca. Isyana Sarasvati dan Danilla juga ikut serta dengan membawakan lagu-lagu dari album Explore! dan Telisik yang masing-masing dirilis pada 2015 dan 2014. Penampilan mereka menunjukkan evolusi musik yang terus berkembang di Indonesia, tetapi tetap mengingat langkah awal yang telah menghantarkan mereka sampai ke titik sekarang.

Menariknya, pada hari ketiga, Nidji tampil membawakan lagu-lagu dari album Breakthru, dengan hits seperti “Sudah”, “Hapus Aku”, dan “Heaven”. Dalam kesempatan ini, Nidji juga mengumumkan peluncuran album baru mereka yang dijadwalkan rilis pada Januari 2025. Selain itu, RAN mengajak penggemar untuk bernostalgia dengan lagu-lagu dari album Ran For Your Life, dan Soulvibe menampilkan album mereka yang bernama sama yang dirilis pada 2008. Penampilan Superman Is Dead dengan lagu-lagu dari album Kuta Rock City menambah keseruan hari ketiga festival.

The Changcuters juga mengambil bagian dalam festival ini dengan membawakan lagu dari album Mencoba Sukses Kembali yang dirilis pada 2008. Meskipun tanpa kehadiran vokalis Tria, penampilan mereka tetap memukau. Kejutan dalam penampilan ini datang dari El Rumi, yang menjadi vokalis magang. Dia membawakan lagu-lagu seperti “I Love You Bibeh”, “Racun Dunia”, dan “Gila-Gilaan”, serta membawa nuansa baru dengan lagu-lagu lain yang jarang ditampilkan di atas panggung seperti “Awas Angkot” dan “Keeprock!”.

Pestapora 2024 bukan hanya menjadi ajang untuk mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi medan berkumpulnya berbagai generasi penggemar musik. Semangat nostalgia yang diusung oleh para musisi berhasil menciptakan suasana yang hangat dan penuh rasa syukur di antara penonton, membuat mereka merasakan kembali kenangan-kenangan yang mungkin telah lama terlupakan.

Dengan penampilan yang beragam, Pestapora 2024 berhasil menyatukan berbagai genre dan gaya musik, menunjukkan betapa kaya dan beragamnya industri musik Indonesia. Penampilan dari musisi legendari dan pendatang baru sekaligus memperlihatkan bahwa meskipun waktu berlalu, musik tetap memiliki kekuatan untuk menyatukan orang-orang.

Festival ini juga mengindikasikan perubahan dalam cara musisi memperlakukan karya awal mereka. Banyak musisi yang biasanya mengesampingkan album pertama, kini kembali mengangkatnya dan menyadari bahwa album-album tersebut adalah kunci untuk memahami seluruh perjalanan karir mereka. Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan perilaku konsumen dalam mengonsumsi musik, momen-momen seperti ini menjadi sangat berharga dan dapat menjadi inspirasi bagi generasi baru musisi.

Melihat kesuksesan Pestapora 2024 yang sudah mengalami peningkatan visibilitas dan partisipasi, dapat diharapkan bahwa festival ini akan terus menjadi ajang yang dinanti-nanti oleh musisi dan penggemar di masa depan. Melalui acara ini, kita diingatkan akan kekuatan musik yang tak lekang oleh waktu dan kemampuan untuk menyentuh hati banyak orang, masa lalu, sekarang, dan yang akan datang.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button