Bisnis

Rupiah Akhirnya Bertekuk Lutut di Hadapan Dolar AS, Potensi Dampak Ekonomi Mengkhawatirkan

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan signifikan pada penutupan perdagangan hari ini, setelah beberapa hari terakhir mata uang Garuda ini menunjukkan penguatan yang mengesankan. Menurut data dari Bloomberg pada Kamis, 26 September 2024, nilai tukar rupiah tercatat di level Rp15.165 per USD, yang merupakan penurunan sebesar 63 poin atau sekitar 0,42 persen dibandingkan dengan posisi sebelumnya yang berada di Rp15.102 per USD.

Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi, dalam analisis hariannya menyatakan bahwa pada perdagangan sore tersebut, rupiah sempat melemah hingga 80 poin, tetapi berhasil ditutup pada level Rp15.165 per USD. Situasi ini mencerminkan fluktuasi yang signifikan dalam pasar valuta asing, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk kebijakan ekonomi domestik dan kondisi global yang tidak menentu.

Sementara itu, data dari Yahoo Finance menunjukkan rupiah berada di daerah merah pada posisi Rp15.160 per USD, dengan penurunan yang lebih besar, yakni 66 poin atau 0,43 persen dari posisi sebelumnya di Rp15.094 per USD. Dalam konteks ini, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) mencatatkan rupiah pada level Rp15.171 per USD, yang tergelincir 79 poin dari perdagangan sebelumnya.

Pelemahan rupiah ini terjadi di tengah proyeksi yang optimis oleh para ekonom mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diperkirakan mencapai 5,2 persen pada tahun ini dan 5,3 persen pada 2025. Ibrahim menambahkan bahwa pertumbuhan ini akan didorong oleh kebijakan fiskal yang strategis yang difokuskan pada infrastruktur, hilirisasi, dan sektor teknologi. Kebijakan tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan, terutama setelah pelantikan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Prabowo dan Gibran.

Sejarah Pergerakan Rupiah menunjukkan bahwa konsumen rumah tangga masih menyumbang setengah dari Produk Domestik Bruto (PDB), dan ini menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Namun, terdapat peluang pertumbuhan yang lebih tinggi melalui investasi bernilai tambah dan penerapan kebijakan fiskal yang lebih strategis, yang bisa mendorong produktivitas dan ekspansi ekonomi.

Dari sisi eksternal, aliran investasi asing langsung (FDI) yang stabil dan surplus perdagangan yang terus berlanjut sejak tahun 2020 diyakini akan lebih menguatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut Ibrahim, komitmen pemerintah terhadap kebijakan fiskal yang kuat, pasar finansial yang mendalam, serta reformasi struktural dapat berdampak positif terhadap penguatan nilai tukar rupiah di masa depan.

Ibrahim Assuaibi juga mencatat bahwa dukungan dari capital flow, penurunan Fed Fund Rate (FFR), serta neraca keuangan yang baik di dalam negeri akan berperan penting dalam memperkuat rupiah. Lonjakan investasi dan kebijakan yang proaktif akan menjadi kunci untuk menjaga stabilitas dan penguatan mata uang Garuda di pasar global yang penuh dengan ketidakpastian ini.

Dengan demikian, meskipun saat ini rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS, prospek jangka panjangnya tetap optimis asalkan reformasi dan kebijakan yang tepat diterapkan oleh pemerintahan baru. Penting untuk dicatat bahwa dinamika pasar valuta asing sering kali dipengaruhi oleh sentimen global dan kebijakan moneter dari bank sentral negara besar, termasuk Federal Reserve di AS.

Kondisi ini menunjukkan bahwa pergerakan nilai tukar tidak hanya disebabkan oleh faktor domestik, tetapi juga harus mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang dapat menekan atau mendorong nilai tukar mata uang. Penguatan mata uang domestik dalam jangka panjang memerlukan usaha berkelanjutan dari pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang stabil dan menarik bagi investor.

Sebagai penutup, perkembangan nilai tukar rupiah ini seharusnya menjadi perhatian utama bagi pemerintah, pengusaha, dan masyarakat luas. Oleh karena itu, kebijakan yang dijalankan dan langkah-langkah yang diambil dalam memperkuat stabilitas ekonomi dan mata uang sangat krusial dalam memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan di masa depan.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button