PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi Mitsubishi Fuso, menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah untuk pengembangan truk listrik di Indonesia, khususnya di tengah tantangan yang dihadapi terkait infrastruktur pengisian daya. Aji Jaya, Director of Sales & Marketing Division KTB, mengungkapkan harapan bahwa pemerintahan baru yang akan dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024 dapat memberikan suntikan insentif bagi industri otomotif, termasuk segmen kendaraan niaga listrik.
Pembangunan infrastruktur yang mumpuni menjadi salah satu kunci untuk mendukung pertumbuhan pasar truk listrik. Aji Jaya menjelaskan bahwa pergerakan penjualan kendaraan niaga berkorelasi erat dengan kondisi perekonomian. Oleh karena itu, diperlukan berbagai stimulus ekonomi, seperti peningkatan pembangunan infrastruktur, dukungan kebijakan terhadap sektor komoditas, serta pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). "Insentif dan regulasi, khususnya untuk truk listrik, serta penurunan suku bunga, akan sangat mendorong geliat pasar yang lebih positif," katanya.
Mitsubishi Fuso sudah menunjukkan langkah nyata dalam pengembangan kendaraan rendah emisi dengan meluncurkan truk listrik eCanter pada Juli 2024. ECanter merupakan truk listrik pertama yang resmi dijual di Indonesia, ditandai dengan serah terima kepada pembeli pertamanya, PT Yusen Logistic Indonesia, di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024. Segera setelah itu, PT Pos Indonesia juga memanfaatkan truk listrik eCanter untuk menunjang logistik di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Di tingkat global, Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) terus berinovasi dalam pengembangan truk listrik sesuai dengan kebutuhan pasar. Mengingat tren industri otomotif global berusaha untuk beradaptasi dengan perubahan regulasi lingkungan, kehadiran truk listrik di Indonesia merupakan langkah signifikan bagi Mitsubishi Fuso untuk mendapatkan posisi kompetitif di pasar.
Sementara itu, KTB mengalami penjualan truk yang mulai menunjukkan perbaikan, didukung oleh kebijakan Bank Indonesia yang baru saja memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6%. Sebagian besar pembelian kendaraan niaga dilakukan melalui skema kredit, dan penurunan suku bunga diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat serta memudahkan pelaku bisnis dalam investasi kendaraan baru.
Fuso menunjukkan performa penjualan yang cukup baik dengan mencatatkan angka penjualan sebanyak 1.942 unit pada Agustus 2024, hanya terpaut sedikit dari Hino yang menjual 1.973 unit di periode yang sama. Meskipun persaingan yang cukup ketat, penting untuk dicatat bahwa keduanya telah resmi melakukan merger pada Juni 2023, yang kemungkinan akan mempengaruhi dinamika pasar truk di Indonesia ke depan.
Industri otomotif Indonesia kini berada dalam fase transisi yang menarik, di mana inovasi dan potensi keberlanjutan seperti truk listrik mulai mendapatkan perhatian lebih. Kombinasi dari dukungan pemerintah, penyediaan infrastruktur yang memadai, dan kemudahan akses finansial diharapkan dapat memberikan tenaga tambahan untuk mendorong pengembangan sektor ini.
Dalam konteks geopolitik yang lebih luas, Aji Jaya juga berharap adanya perbaikan yang signifikan untuk menyokong perekonomian global yang berdampak pada permintaan komoditi ekspor Indonesia. Semakin baiknya stabilitas geopolitik akan mendukung pertumbuhan ekonomi domestik, yang pada gilirannya, meningkatkan permintaan kendaraan komersial termasuk truk listrik.
Kesimpulannya, langkah Mitsubishi Fuso untuk memasuki pasar truk listrik dengan eCanter adalah langkah yang strategis untuk menghadapi tantangan di masa depan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dalam bentuk insentif dan infrastruktur, serta penyesuaian kebijakan ekonomi, industri otomotif di Indonesia berpotensi untuk tumbuh dengan pesat, terutama dalam segmen kendaraan ramah lingkungan. Perkembangan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan performa penjualan truk, tetapi juga mendorong adopsi teknologi eléctrico yang lebih luas di kalangan pelaku industri.