Indonesia

Lindungi Kesehatan Masyarakat, Strategi Sukses Tangani Covid-19 di Indonesia

Pemerintah Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan dalam memperkuat sektor kesehatan selama satu dekade kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Di tengah berbagai masalah kesehatan yang kompleks, langkah-langkah strategis telah diambil untuk memperbaiki akses layanan kesehatan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Program Kartu Indonesia Sehat (KIS) telah menjadi salah satu inisiatif utama, memungkinkan lebih dari 267 juta jiwa atau 95 persen penduduk Indonesia untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis.

Seorang warga dari Kecamatan Wonosari, Rina Ery Maryanti, mengungkapkan manfaat dari program KIS yang dirasakan oleh keluarganya. "Saya dan keluarga terbantu sekali. Pengobatan mulai dari kakek saya sampai ke proses melahirkan saya semuanya menggunakan BPJS," ujar Rina. Begitu pula Suprihono, yang telah mengandalkan program KIS selama 14 tahun untuk pengobatan cuci darahnya, menyatakan, "Saya dari awal sampai sekarang belum pernah pakai uang." Pengalaman positif ini menunjukkan betapa program KIS telah membantu masyarakat terutama di masa sulit.

Dalam menghadapi pandemi COVID-19, pemerintah mengimplementasikan kebijakan "rem dan gas" untuk menyeimbangkan penanganan kesehatan dan stabilitas ekonomi. Kebijakan ini mencakup pembatasan ketat di satu sisi, dan pelonggaran pada aktivitas masyarakat di sisi lain. Tiga fokus utama dari strategi ini adalah memberikan stimulus ekonomi agar masyarakat tidak kehilangan pekerjaan, perlindungan sosial untuk mencegah kelaparan, serta penanganan kesehatan untuk meminimalisir jumlah korban.

Hasil penelitian dari WHO pada tahun 2024 menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam kondisi minim tingkat kematian dan resesi yang rendah, berkat penerapan kebijakan tersebut. Resiliensi masyarakat serta tenaga kesehatan yang kuat dan budaya gotong-royong menjadi kunci dalam mengatasi krisis ini. Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia telah berhasil dalam penanganan pandemi dengan hasil yang baik, menunjukkan kapasitas negara dalam menghadapi tantangan besar.

Selama pandemi, transformasi digital juga diterapkan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan. Peluncuran aplikasi PeduliLindungi menjadi langkah strategis dalam memantau penyebaran COVID-19. Aplikasi ini telah mencapai lebih dari 100 juta pengguna dan berfungsi sebagai alat yang penting dalam protokol kesehatan. Respons positif dari masyarakat terhadap aplikasi ini dirasakan oleh banyak pengguna, seperti Ramli dari Kendari dan Yolanda dari Kediri, yang menyatakan bahwa aplikasi tersebut sangat memudahkan akses masuk ke tempat umum serta memantau status vaksin mereka.

Setelah pandemi, pemerintah meluncurkan aplikasi Satu Sehat yang bertujuan untuk menyatukan semua layanan kesehatan dalam satu platform, sehingga memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan seperti pendaftaran rumah sakit dan konsultasi dokter secara daring. Langkah ini menjadi bagian dari upaya untuk mendorong digitalisasi layanan kesehatan di seluruh tanah air, termasuk daerah terpencil.

Dalam konteks perbaikan kesehatan masyarakat, telah terjadi penurunan yang signifikan dalam angka stunting, dari 37,2 persen saat Jokowi menjabat menjadi 21,5 persen. Mantan Kepala Pusat Kesehatan TNI, Mayjen (Purn) Ponco Agus Prasojo, menyatakan bahwa penurunan ini adalah simbol perbaikan yang nyata dalam masalah kesehatan anak di Indonesia. Keberhasilan ini tidak terlepas dari komitmen pemerintah dalam menganggarkan 5,5 persen dari total APBN untuk sektor kesehatan.

Pembenahan di sektor farmasi juga menjadi fokus utama, dengan adanya Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 yang menggeser paradigma kesehatan menuju upaya promotif dan preventif. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena menambahkan bahwa anggaran yang dinaikkan akan mendukung penanganan yang lebih terukur dan berkelanjutan.

Upaya pemulihan dan transformasi layanan kesehatan terus berlangsung. Sebelumnya, akses layanan kesehatan primer tidak berjalan optimal, namun kini banyak langkah telah diambil seperti pembangunan Puskesmas dan program Integrasi Layanan Primer (ILP). Transformasi juga dilakukan dalam sistem rujukan kesehatan melalui berbagai kerja sama, baik domestik maupun internasional, untuk meningkatkan kapasitas layanan kesehatan.

Terakhir, pemerintah juga melaksanakan transformasi sistem kesehatan dengan fokus pada kemandirian, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan investasi di bidang industri kesehatan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjadikan sistem kesehatan yang lebih kuat dan responsif terhadap tantangan kesehatan di masa depan.

Dengan berbagai inisiatif dan kebijakan yang telah dilaksanakan, Indonesia berupaya untuk melindungi kesehatan masyarakat dan menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik, yang diharapkan dapat bertahan dan berkembang di masa depan.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button