Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) baru-baru ini memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang menunjukkan komitmen kuat dalam menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR). Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Sigit Reliantoro, pada acara Indonesia Corporate Social and Environmental Responsibility Awards 2024. Menurutnya, CSR merupakan aspek yang sangat penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan, dan pengelolaan perusahaan berbasis sosial serta lingkungan dapat menjadi inspirasi untuk banyak pihak.
Sigit menekankan bahwa pertemuan ini bukan hanya sebagai bentuk penghargaan, tetapi juga sebagai momen untuk menginspirasi perusahaan-perusahaan lainnya agar lebih aktif dalam melakukan kebaikan untuk kepentingan bersama. Ia mengajak semua pihak untuk mengintegrasikan aspek tanggung jawab sosial ke dalam strategi bisnis mereka. "Hari ini kita berkumpul untuk merayakan dedikasi yang luar biasa dari perusahaan-perusahaan yang telah mengintegrasikan tanggung jawab sosial dalam strategi bisnisnya," ungkap Sigit dalam keterangan tertulisnya.
Pengelolaan CSR yang Berubah
Tren dalam implementasi CSR di Indonesia mengalami perubahan signifikan. Sigit menjelaskan bahwa dua tren utama terlihat mencolok. Pertama, penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) yang awalnya bersifat sukarela kini beralih menjadi wajib. Hal ini menunjukkan adanya tekanan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah, agar perusahaan lebih transparan dan akuntabel dalam laporan keberlanjutan mereka.
Tren kedua adalah meningkatnya popularitas inovasi sosial atau corporate social innovation (CSI). Menurut Sigit, CSI berfokus pada penciptaan ide, metodologi, dan proses baru yang bertujuan untuk memecahkan masalah sosial yang kompleks dengan pendekatan kolaboratif antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat. Ia membedakan CSI dari konsep creating shared value (CSV), di mana CSV lebih menekankan pada keuntungan yang saling menguntungkan, sementara CSI lebih mengarah pada solusi inovatif untuk tantangan sosial.
Peran KLHK dalam Pengawasan CSR
Untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs), KLHK memiliki peran aktif dalam mengawasi tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan. Sigit menegaskan pentingnya ketaatan perusahaan dalam melakukan pelaporan CSR. Dalam upayanya, KLHK telah meluncurkan inovasi layanan Sistem Informasi Pelaporan Perizinan Lingkungan Secara Elektronik (Simpel) sejak tahun 2020. Ini bertujuan untuk mempermudah pelaku usaha dan pemerintah daerah dalam melaporkan informasi perizinan lingkungan secara elektronik, sehingga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan.
Sigit menjelaskan bahwa layanan Simpel tidak hanya memfasilitasi pelaporan terkait peraturan pengendalian pencemaran air, udara, dan limbah B3, tetapi juga mendorong efisiensi energi dan penurunan emisi. Dengan sistem baru ini, diharapkan perusahaan dapat melaporkan kegiatan CSR mereka secara lebih efisien dan efektif. "Kami sudah memasukkan sistem pelaporan yang beyond compliance yang mencakup konsep-konsep CSR di dalamnya," jelasnya.
Dukungan untuk Perusahaan dalam Pelaporan ESG
KLHK berkomitmen untuk terus membantu perusahaan dalam memudahkan pembuatan laporan ESG mereka. Sigit menyebutkan bahwa beberapa perusahaan telah memanfaatkan layanan Simpel untuk menyusun laporan ESG yang dinilai sebagai langkah penting menuju transparansi perusahaan. "Kita akan terus merumuskan agar sektor-sektor lain juga akan mempermudah untuk membuat pelaporannya," tambahnya.
Kegiatan penghargaan ini menampakkan komitmen yang kuat dari berbagai perusahaan, termasuk PT Pertamina (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), dan PT Kilang Pertamina Internasional, yang telah melaksanakan CSR dengan baik. Melalui upaya ini, diharapkan perusahaan dapat berkontribusi lebih banyak dalam pembangunan berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar mereka.
Dengan adanya penekanan pada tanggung jawab sosial yang lebih kuat, diharapkan perusahaan-perusahaan tidak hanya fokus pada keuntungan semata, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari operasi mereka. Hal ini sejalan dengan misi pembangunan berkelanjutan yang menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor bisnis.
Menghadapi Tantangan Ke Depan
Meskipun ada kemajuan dalam penerapan CSR, tantangan masih ada di depan. Perusahaan perlu terus beradaptasi dengan perubahan regulasi, ekspektasi masyarakat, serta isu-isu lingkungan dan sosial yang semakin kompleks. Oleh karena itu, pendekatan yang kolaboratif dan terintegrasi akan menjadi kunci dalam mengatasi masalah-masalah ini.
Dukungan dari KLHK dan lembaga pemerintah lainnya dalam memfasilitasi perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab sosial mereka sangat diperlukan. Kebijakan yang berorientasi pada keberlanjutan harus diterapkan di semua sektor, dan perusahaan harus dilibatkan dalam proses tersebut. Keberhasilan dari inisiatif CSR tidak hanya menguntungkan perusahaan itu sendiri, tetapi juga membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan.
Dengan demikian, komitmen korporasi dalam melaksanakan CSR akan memainkan peranan penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan berkelanjutan. Penghargaan yang diberikan oleh KLHK adalah salah satu langkah untuk merayakan dan menginspirasi upaya terus-menerus dalam mewujudkan tujuan keberlanjutan di Indonesia.