Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan rencana untuk menghadirkan kembali Kemah Pramuka Madrasah Nasional (KPMN) pada tahun 2025. Kegiatan ini merupakan sebuah inisiatif untuk menumbuhkan kepramukaan yang tidak hanya berfokus pada pengembangan keterampilan, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai keislaman serta karakter dalam pendidikan madrasah di Indonesia.
Kemah Pramuka Madrasah Nasional pertama kali diselenggarakan di Lapangan Akmil Magelang, Jawa Tengah, pada tanggal 11 hingga 15 Mei 2015, di mana lebih dari 1.200 pramuka madrasah penegak dari seluruh provinsi di Indonesia berpartisipasi. Namun, kegiatan ini sempat terhenti selama beberapa tahun akibat berbagai kendala. Kemenag kini berupaya menghidupkan kembali KPMN dengan harapan dapat memberikan pengalaman baru yang lebih kaya bagi para peserta didik.
Direktur KSKK Madrasah, Muchamad Sidik Sisdiyanto, menjelaskan bahwa KPMN kini akan membawa standar tinggi dari Pramuka nasional. Selain itu, kegiatan ini juga akan diperkaya dengan nilai-nilai keislaman, sehingga diharapkan dapat menciptakan pengalaman yang bermanfaat dan mendidik bagi peserta didik madrasah. "Kegiatan KPMN akan menjadi wahana yang efektif untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, patriotisme, serta Bela Negara di kalangan pramuka madrasah," ungkap Sidik saat penyusunan petunjuk teknis (juknis) KPMN yang dilansir dari laman resmi Kemenag.
Untuk menyukseskan program ini, Kemenag akan bekerja sama dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (Kwarnas). Kerja sama ini diharapkan dapat mengakselerasi pelaksanaan KPMN, sehingga kegiatan ini tidak hanya menjadi acara seremonial tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap pendidikan kepramukaan di Madrasah. KPMN direncanakan akan digelar pada tahun 2025, namun lokasi dan jadwal pastinya masih akan diumumkan kemudian.
Salah satu tujuan utama KPMN adalah meneguhkan ukhuwah islamiyah, wathaniyah, dan basyariah di kalangan peserta. Hal ini sangat penting untuk memperkuat gerakan pramuka di madrasah dan menumbuhkan kesadaran disiplin hidup serta kepedulian sosial di lingkungan masyarakat. Sidik menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari revitalisasi pendidikan karakter di madrasah. Pendidikan karakter sendiri merupakan program prioritas yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan ekstrakurikuler dalam membentuk sikap dan perilaku positif pada generasi muda.
Lebih lanjut, kegiatan KPMN nantinya akan memasukkan deklrasi anti-bullying, anti-kekerasan seksual, dan anti-intoleransi, sebagai respons terhadap isu-isu penting yang dihadapi oleh dunia pendidikan saat ini. Ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan iklim pendidikan yang lebih sehat dan aman bagi semua peserta didik. Dalam konteks ini, Kemenag menunjukkan komitmen untuk tidak hanya mengembangkan keterampilan pramuka, tetapi juga menyiapkan generasi muda yang memiliki kesadaran sosial dan mental yang kokoh.
KPMN juga akan mengadopsi prosedur yang telah ditetapkan oleh Kwarnas dan akan mengintegrasikan nilai-nilai moderasi beragama. Integrasi ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang inklusif dan saling menghargai antar peserta yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Penyelenggaraan KPMN tidak hanya akan menyajikan kegiatan kepramukaan biasa, tetapi juga akan menjadi ajang pembelajaran yang menarik, di mana peserta akan diperkenalkan kepada tokoh-tokoh milenial yang dapat memberikan inspirasi.
Pembelajaran yang berlangsung di KPMN pun dirancang agar menyenangkan dan memberi makna bagi para peserta madrasah. Sidik menekankan bahwa KPMN bukan sekadar kegiatan pramuka semata, melainkan juga sarana pendidikan karakter yang bisa meningkatkan rasa percaya diri serta kepemimpinan di kalangan peserta. Dengan menggabungkan unsur-unsur pendidikan dan hiburan, diharapkan para peserta bisa mendapatkan pemahaman yang lebih luas mengenai pentingnya nilai-nilai kepramukaan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui KPMN, Kemenag berharap dapat menarik partisipasi dari berbagai kalangan, sehingga kembali menghidupkan semangat kepramukaan di madrasah di seluruh Indonesia. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya dapat menjalankan fungsi edukatif, tetapi juga memperkuat solidaritas dan persatuan di antara generasi muda. Dengan semangat kolektif ini, KPMN akan menjadi salah satu pilar penting dalam upaya mencetak generasi muda yang berkualitas, terdidik, dan berkarakter.
Sebagai penutup, kegiatan KPMN 2025 diharapkan bisa memberikan pengaruh positif bagi dunia pendidikan madrasah di Indonesia, serta menjadi wadah bagi generasi muda untuk berkontribusi secara aktif dalam membangun bangsa. Kemenag optimis bahwa dengan kolaborasi yang baik antara berbagai pihak, penyelenggaraan KPMN akan berjalan sukses dan membawa dampak yang signifikan dalam pengembangan karakter dan kepramukaan di kalangan pelajar madrasah.