Yohanes Ande Kalla, yang lebih dikenal dengan panggilan Joni, seorang pemanjat tiang bendera, kini menjadi sorotan setelah berhasil lolos seleksi menjadi Bintara TNI AD. Keberhasilannya ini tidak lepas dari perjalanan panjang yang dilalui Joni, yang sebelumnya mengalami kegagalan saat tes karena alasan tinggi badan. Namun, kesempatan kedua membuka jalan bagi Joni untuk menunjukkan potensi dirinya dalam seleksi yang lebih mendalam.
Joni mulai dikenal luas pada tahun 2018 setelah ia memanjat tiang bendera dengan aksi heroik yang mengundang perhatian masyarakat dan media. Aksinya tersebut tidak hanya menjadi viral, tetapi juga mengantarkannya ke Istana Presiden, di mana ia bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo. Pada pertemuan itu, Joni dijanjikan akan bisa bergabung dengan TNI setelah menyelesaikan pendidikannya. Kesan awal yang ditinggalkan oleh Joni sejak saat itu menjadikannya sosok inspiratif bagi banyak orang, terutama di kalangan generasi muda.
Setelah gagal pada kesempatan pertama, Joni tidak putus asa. Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana Kolonel Inf. Agung Udayana mengungkapkan bahwa Joni diberikan kesempatan untuk mengikuti rangkaian tes guna menggali potensi spesifik lainnya. Melalui bimbingan para pelatihnya dan berkat kesungguhan Joni, ia berhasil melalui berbagai tahapan seleksi dan pada akhirnya dinyatakan lulus sebagai calon bintara dengan kategori keahlian khusus.
Dalam penjelasannya, Kolonel Agung menjelaskan, "Joni dinyatakan lulus dalam Penerimaan Bintara PK TNI AD Reguler Kategori Keahlian Tahun 2024 di Bandung." Keberhasilan ini tidak hanya dianggap sebagai pencapaian pribadi Joni, tetapi juga sebagai bukti dari kerja keras dan dedikasinya dalam meraih cita-cita yang diimpikannya sejak lama.
Joni kini bersiap untuk menjalani pendidikan yang akan berlangsung selama lima bulan di Rindam IX/Udayana. Ia akan bergabung dengan 218 calon bintara lainnya yang juga telah lulus seleksi. Jadwal pelaksanaan penerimaan calon bintara TNI AD menunjukkan bahwa Upacara Pembukaan Pendidikan Bintara PK TNI AD Tahun Anggaran 2024 akan dilaksanakan pada tanggal 27 September 2024 di Rindam IX/Udayana. Setelah menjalani pendidikan dasar, Joni juga akan melanjutkan pendidikan kejuruan selama tiga bulan, di mana ia akan mendapatkan pelatihan spesifik sesuai dengan penugasan yang akan dijalaninya ke depan.
Perjalanan Joni dari seorang anak muda biasa sampai bisa menjadi calon anggota TNI adalah inspirasi bagi banyak orang, khususnya bagi generasi muda yang bercita-cita untuk mengabdi kepada negara. Joni menunjukkan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bisa menjadi momentum untuk bangkit dan mencoba lagi. Ia menjadi contoh hidup bahwa dengan usaha dan kemauan yang kuat, impian bisa dicapai meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan.
Dukungan dari keluarga, pelatih, dan juga masyarakat sekitar turut membantu Joni dalam proses ini. Keseluruhan perjalanan yang dilalui oleh Joni menjadi gambaran nyata mengenai proses yang dialami oleh seorang calon prajurit, dari tahap seleksi sampai ke pendidikan militer.
Cerita Joni ini sekaligus menyoroti pentingnya memberi kesempatan kedua bagi individu yang memiliki potensi, meskipun tidak memenuhi kriteria awal. Melalui kategori keahlian khusus, Joni bukan hanya menunjukkan bahwa dirinya layak untuk diterima, tetapi juga memperlihatkan kepada semua orang bahwa tiap orang memiliki keahlian dan bakat yang mungkin tidak tampak di awal.
Dengan segala pencapaian yang telah diraihnya sebagai pemanjat tiang bendera yang berani, kini Joni bersiap untuk menjadi bagian dari TNI AD, membawa harapan dan cita-cita tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga bagi komunitasnya. Ke depan, sosok seperti Joni diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak kalangan untuk berprestasi dan menggali potensi yang ada dalam diri masing-masing, serta terus berjuang demi cita-cita yang diimpikan.