Kesehatan

Dampak Kehilangan Satu Ovarium oleh Kiky Saputri saat Keguguran bagi Kehidupan Perempuan

Buatkan artikel berita yang lengkap dan informatif dalam Bahasa Indonesia dengan menggunakan referensi data dari artikel berita yang saya berikan. Artikel berita yang ingin saya buat akan membahas topik utama mengenai Kiky Saputri Kehilangan Satu Ovarium Saat Keguguran, Apa Dampaknya Bagi Kehidupan Seorang Perempuan? dengan panjang artikel sekitar 1000 kata.

Pastikan untuk mengikuti panduan berikut saat membuat artikel berita:

1. Gunakan format dan gaya penulisan yang sesuai dengan kaidah jurnalistik, termasuk struktur piramida terbalik, penggunaan bahasa yang objektif dan faktual, serta penyajian informasi yang jelas dan akurat.
2. Pastikan artikel mengikuti pedoman standar berita seperti menyertakan lead yang menarik, latar belakang yang relevan, dan kutipan atau data yang mendukung.
3. Jangan membuat judul utama artikel, tapi langsung buat konten utama artikel tanpa judul.
4. Jangan gunakan format heading apapun dalam isi konten artikel, tapi gunakan format huruf tebal untuk poin-poin penting.
5. Jangan membuat bagian kesimpulan di akhir artikel, dengan maksud agar artikel tidak terlihat seperti artikel yang dihasilkan atau dibuat oleh mesin AI.

Dengan menggunakan data dari artikel referensi dan pengetahuan terkini yang Anda miliki, pastikan bahwa artikel berita ini memiliki potensi untuk menduduki peringkat tinggi di hasil penelusuran Google.

Silakan gunakan artikel referensi berikut sebagai sumber data dan informasi tambahan:

Suara.com – Kabar bahagia datang dari komika Kiky Saputri yang mengumumkan kembali kehamilannya setelah sebelumnya sempat mengalami keguguran pada Maret 2024 lalu. Kabar ini cukup mengejutkan, karena diketahui mantan guru honorer itu hanya memiliki satu ovarium setelah sebelumnya menjalani prosedur ooforektomi atau pengangkatan ovarium alias indung telur sebelah kiri saat keguguran.

Normalnya, di dalam tubuh perempuan terdapat dua ovarium, sebagai tempat produksi sel telur yang nantinya akan dibuahi oleh sperma yang dikeluarga organ reproduksi lelaki.

Tapi dalam kondisi kesehatan tertentu, beberapa perempuan harus menjalani prosedur ooforektomi yaitu pengangkatan salah satu atau dua indung telur. Contohnya seperti pengakuan Kiky yang sempat lebih dulu keguguran sebelumnya kembali dikaruniai janin di rahimnya.

Saat itu, mantan guru honorer tersebut bukan hanya kehilangan calon buah hatinya, tapi juga harus menjalani tindakan ooforektomi atau pengangkatan indung telur atau ovarium kirinya.

Baca Juga: Marshel Widianto Di-roasting Habis-habisan di Lapor Pak! Kiky Saputri Didesak Minggat

“Kami harus kehilangan anak, terus aku harus kehilangan juga ovarium kiri,” ungkap Kiky dalam unggahan Instagram terbarunya dikutip suara.com, Sabtu (5/10/2024).

Lantas, apa sih jadinya jika perempuan hidup dengan satu ovarium?

Melansir Columbia University, umumnya ooforektomi dilakukan karena adanya kista, tumor, hamil di luar rahim, sakit radang panggul atau kanker rahim. Perempuan yang hidup dengan satu ovarium, kemungkinan akan mengalami beberapa hal berikut ini:

1. Menurunkan peluang kehamilan.

Perempuan yang menjalani prosedur ooforektomi, artinya hanya memiliki satu ovarium. Kondisi ini menyebabkan kemampuan tubuhnya untuk menghasilkan sel telur yang nantinya dibuahi sperma jadi berkurang, karena yang awalnya diproduksi oleh dua ovarium, kini sel telur hanya diproduksi satu ovarium.

Baca Juga: Syahrini Pamer Bayinya Tepat Usia 2 Bulan, Komentar Kiky Saputri yang Lagi Hamil Curi Atensi

Meski begitu, perempuan dengan satu ovarium tetap bisa hamil, hanya saja peluangnya lebih rendah dibanding perempuan dengan dua ovarium di tubuhnya.

2. Menopause dini

Selain memproduksi sel telur, ovarium juga berfungsi memproduksi hormon seksual estrogen dan hormon reproduksi progesteron. Hasilnya jika ovarium diangkat, maka jumlah estrogen dan progesteron akan menurun, dan berisiko menopause dini.

Kalau sudah menopause dini, umumnya perempuan akan mengalami gejala seperti rasa panas, perubahan suasana hati, gairah seks menurun, vagina kering hingga meningkatkan risiko osteoporosis atau pengeroposan tulang.

3. Tingkatkan risiko sakit jantung.

Saat ovarium diangkat sebelum usia 45 tahun, perempuan akan lebih berisiko sakit jantung karena keseimbangan hormonnya berubah.

Apalagi tubuh perempuan terbilang istimewa, karena dengan seimbangnya kadar hormon estrogen maka pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung lebih sehat. Ini karena estrogen punya kegunaan mencegah penumpukan plak di pembuluh darah jantung.

Itulah tiga hal yang mungkin terjadi pada perempuan yang hidup dengan satu ovarium.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button