Bab keluar darah atau disebut juga dengan istilah medis sebagai melena adalah kondisi dimana buang air besar yang dikeluarkan mengandung darah. Bab keluar darah bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang serius, sehingga penting untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala ini. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengobati bab keluar darah:
1. Mengidentifikasi Penyebab Melena
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab dari keluarnya darah saat buang air besar. Beberapa penyebab umum meliputi:
- Perdarahan dari saluran pencernaan atas, seperti lambung atau usus halus
- Infeksi bakteri atau virus
- Penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn atau colitis ulserativa
- Tumor atau polip di saluran pencernaan
2. Beristirahat dan Minum Banyak Air
Salah satu langkah pertama yang dapat dilakukan adalah istirahat yang cukup dan mengonsumsi banyak air. Istirahat dapat membantu tubuh untuk pulih dari stres yang dialami akibat melena, sementara air dapat membantu memperbaiki dehidrasi yang mungkin terjadi akibat kehilangan darah.
3. Mengonsumsi Makanan yang Lembut
Untuk menghindari gejala melena yang lebih parah, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang lembut dan mudah dicerna. Makanan yang tinggi serat seperti buah-buahan dan sayuran mentah sebaiknya dihindari terlebih dahulu.
4. Menggunakan Obat Pencahar atau Suplemen
Jika melena disebabkan oleh konstipasi atau masalah pencernaan lainnya, dokter mungkin meresepkan obat pencahar atau suplemen serat untuk membantu memperlancar buang air besar. Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang diberikan oleh dokter.
5. Kompres Dingin
Jika melena disertai dengan rasa nyeri di area perut, kompres dingin dapat membantu mengurangi gejala tersebut. Caranya adalah dengan meletakkan kantong es atau handuk yang dibasahi air dingin di area perut selama beberapa menit.
6. Konsultasi dengan Dokter
Jika gejala melena tidak kunjung membaik atau malah semakin parah, segera konsultasikan kepada dokter atau ahli gastroenterologi. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab sebenarnya dan memberikan pengobatan yang sesuai.
7. Terapi Lansia
Jika melena terjadi pada lansia, perlu dilakukan terapi khusus yang diarahkan untuk menangani masalah kesehatan yang mendasarinya. Terapi lansia bisa mencakup pengobatan medis dan perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko terulangnya melena.
8. Pencegahan Melena
Untuk mencegah melena terjadi kembali, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan, antara lain:
- Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang
- Menghindari konsumsi alkohol dan merokok
- Rajin berolahraga untuk menjaga kesehatan tubuh
- Mengelola stres dengan baik
- Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas dan konsisten dalam merawat kesehatan, melena bisa diobati dengan baik dan mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. Jika mengalami gejala melena, jangan ragu untuk segera mencari bantuan medis agar dapat diberikan penanganan yang tepat.