Masa pensiun sering kali dipandang sebagai waktu untuk bersantai dan menikmati hidup. Namun, transisi dari kehidupan kerja menuju masa pensiun bisa memicu berbagai perubahan emosi dan tantangan baru yang dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang. Dalam konteks ini, sangat penting untuk mempersiapkan kesehatan mental secara proaktif, sehingga masa pensiun dapat dinikmati dengan sebaik-baiknya. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa kesehatan mental dapat mengalami gangguan, baik di kalangan yang lebih muda maupun yang lebih tua. Bahkan, kondisi seperti depresi bisa menjadi lebih umum menjelang dan setelah masa pensiun.
Dalam acara yang digelar oleh Allianz Indonesia bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Sedunia, para karyawan yang akan memasuki masa pensiun diberikan pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental. Kegiatan bertajuk “Work Well, Retire Well, Live Well” ini menyoroti suatu kebutuhan yang sangat penting — yaitu keseimbangan kesehatan mental, baik selama masa produktif maupun saat pensiun. Masa pensiun menjadi fase transisi yang signifikan, mengharuskan individu untuk menghadapi berbagai perubahan dalam hidup mereka.
Kesehatan mental yang baik di masa pensiun memiliki beberapa manfaat penting:
1. Meningkatkan kualitas hidup – Kesehatan mental yang baik memungkinkan individu untuk menikmati aktivitas sehari-hari dan menjalani hubungan sosial yang positif. Dengannya, pensiunan dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
2. Mencegah penyakit – Stres dan depresi yang tidak terkelola bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit fisik. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental menjadi krusial untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
3. Meningkatkan produktivitas – Ketika seseorang memiliki proyek atau hobi, kesehatan mental yang baik akan mendukung mereka untuk tetap aktif dan produktif, membuat waktu pensiun lebih berarti.
Psikolog industri dan organisasi, Ade Goenawan, menjelaskan bahwa ada beberapa tahapan reaksi terhadap perubahan, yakni anticipasi, letting go, disorientation, re-commitment, dan lain-lain. Dalam konteks pensiun, perubahan besar seperti kehilangan rutinitas dan kesulitan sosial dapat membuat seseorang merasa kesepian dan kehilangan arah. Situasi post-power syndrome, di mana individu membandingkan perjalanan hidup mereka yang lalu dengan saat ini, dapat merusak kesehatan mental dan meruntuhkan rasa percaya diri.
Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental di masa pensiun:
1. Temukan tujuan baru dan aktiflah dengan rutinitas baru. Memasuki masa pensiun sering kali disertai dengan perasaan kehilangan tujuan hidup. Hal ini berpotensi menimbulkan stres, yang jika tidak diatasi bisa menurunkan kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk menemukan tujuan baru — baik itu mengejar hobi lama, melibatkan diri dalam pengembangan diri, atau menciptakan rutinitas yang positif. Dengan pikiran yang positif dan rutinitas baru, individu dapat mengurangi peluang munculnya pikiran yang negatif.
2. Perkuat ikatan sosial dan keluarga. Hilangnya koneksi sosial akibat pensiun dapat menyebabkan rasa kesepian, yang kemudian meningkatkan risiko depresi. Membangun kembali hubungan sosial dengan keluarga dan masyarakat juga dapat membantu menghindari perasaan terisolasi. Mandi dalam lingkungan sosial, baik dengan teman maupun komunitas, sangat bermanfaat, terutama saat menghabiskan waktu berkualitas dengan orang-orang terkasih.
3. Mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Persiapan finansial merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kesehatan mental. Untuk menikmati masa pensiun dengan tenang, penting untuk memiliki rencana keuangan yang matang. Hal ini dapat dilakukan dengan berinvestasi dalam instrumen yang tepat dan memanfaatkan dana pensiun yang dikelola dengan baik. Dengan persiapan yang matang, individu dapat mengurangi stres yang berkaitan dengan masalah finansial.
Nina Hatumena, Head of People & Culture Allianz Life Indonesia, menyatakan bahwa persiapan mental dan finansial yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan mental, dari saat ini dan menjelang masa pensiun. Dengan memahami dampak dari masa pascapensiun terhadap kesehatan mental, individu dapat lebih mudah merencanakan hidup dan masa depan yang seimbang. Kesadaran ini sangat penting mengingat bahwa kesehatan mental tidak hanya berpengaruh pada kualitas hidup saat pensiun tetapi juga pada kesehatan secara menyeluruh. Dengan menyokong kesehatan mental, mereka dapat mencapai kehidupan yang lebih memuaskan dan bahagia di masa pensiun.
Maka dari itu, mengingat pentingnya kesehatan mental, mulai dari persiapan sejak dini hingga menjelang masa pensiun, tidak dapat diabaikan. Dengan langkah-langkah sederhana namun konsisten, setiap orang dapat memastikan bahwa pensiun mereka bukan hanya merupakan masa istirahat, tetapi juga masa untuk berkembang dan menikmati hidup sepenuhnya.