Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, menjadi sorotan publik setelah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai calon legislatif terpilih. Dalam langkah yang mengejutkan, Arteria memberikan kesempatan kepada Romy Soekarno, cucu Presiden Soekarno dan keponakan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, untuk menggantikan posisinya di DPR. Keputusan ini diakui Arteria didasari oleh kesetiaan dan rasa tanggung jawabnya terhadap Megawati dan keluarga besar Soekarno.
Arteria menyatakan, "Saya di sini bekerja untuk melayani Ibu Ketua Umum dan keluarga besarnya. Jadi bagi saya itu nggak masalah. Di sini kan bukannya untuk apa-apa, di sini kerja loh," saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. Ia menegaskan bahwa sebagai petugas partai, tugas utamanya adalah menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Megawati. Memberikan kesempatan kepada Romy Soekarno, menurutnya, adalah sebuah kehormatan.
Dalam Pemilu 2024, Arteria Dahlan meraih 62.242 suara, yang menempatkannya di urutan ketiga di internal PDIP. Posisinya berada di bawah Pulung Agustanto yang mendapatkan 165.869 suara dan Sri Rahayu dengan 111.284 suara. Menariknya, meski Sri Rahayu mengundurkan diri tanpa alasan yang jelas, Arteria juga mengambil langkah serupa. Dalam situasi tersebut, kursi kedua PDIP akhirnya jatuh ke tangan Romy Soekarno, mengingat PDIP hanya mendapatkan dua kursi dalam daerah pemilihan tersebut, berkurang satu kursi dibandingkan periode sebelumnya.
Romy Soekarno, dengan perolehan suara 51.245, telah dipastikan akan mewakili daerah pemilihan Tulungagung, Kediri, dan Blitar di DPR. Berdasarkan SK yang ditandatangani Ketua KPU, Mochammad Afifuddin pada 27 September 2024, Romy ditetapkan sebagai calon terpilih. Keputusannya untuk mengambil kursi tersebut tidak lepas dari fakta bahwa baik Arteria maupun Sri Rahayu sama-sama mengundurkan diri dari posisi mereka.
Romy Soekarno bukanlah sosok asing dalam konteks sejarah politik Indonesia. Ia merupakan putra sulung dari Rachmawati Soekarnoputri, yang juga merupakan saudara kandung Megawati Soekarnoputri. Sebagai cucu Presiden Soekarno dan Fatmawati, Romy kini menjabat sebagai Presiden Direktur PT 1945 Nuswantara Investama dan terlibat aktif dalam Yayasan Pendidikan Soekarno, yang menaungi Universitas Bung Karno. Melalui berbagai aktivitas tersebut, Romy berupaya menjaga dan meneruskan warisan politik serta sosial dari keluarga besar Soekarno.
Dalam konteks partai politik, hubungan Romy dengan PDIP cukup kuat. Ia dikenal sebagai kader PDIP yang aktif, berkomitmen untuk memperjuangkan program-program partai yang sesuai dengan garis kebijakan yang telah ditetapkan oleh Megawati. Menurut Arteria, langkah ini adalah bagian dari budaya politik yang menghormati sejarah dan akar perjuangan partai yang dicetuskan oleh para pendiri bangsa.
Romy juga memiliki pengalaman dalam dunia bisnis dan filantropi. Ia menjabat sebagai Dewan Pembina Yayasan Fatmawati, yang didirikan untuk mengenang jasa neneknya, mantan Ibu Negara Fatmawati Soekarno. Keterlibatannya dalam yayasan dan bisnis tidak hanya mencerminkan dedikasinya terhadap keluarga, tetapi juga komitmennya untuk berkontribusi pada masyarakat melalui pendidikan dan pelestarian warisan.
Pada tingkat pribadi, Romy telah terhubung dengan publik melalui figur keluarganya. Ia diketahui pernah menikah dengan aktris Donna Harun dan memiliki seorang putra, Muhammad Jihad Rahtomo Soekarnoputra, lebih dikenal sebagai influencer Jeje Soekarno. Meskipun pernikahannya dengan Donna Harun berakhir pada 2018, Romy tetap terlibat dalam kehidupan keluarganya serta aktif dalam kegiatan politik, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Tindakan Arteria mengundurkan diri demi memberikan kesempatan kepada Romy Soekarno di DPR memicu beragam tanggapan dari publik. Banyak yang melihatnya sebagai langkah strategi politik yang menggambarkan kedekatan antara generasi muda dari keluarga besar Soekarno dengan jalur politik nasional. Sementara itu, ada juga kritik yang mencuat terkait dynastik politik yang melibatkan keluarga-keluarga ternama dalam pemerintahan.
Menelusuri lebih jauh, keputusan Arteria ini mencerminkan bagaimana politik dan keluarga seringkali tercampur. Sebagai salah satu partai besar di Indonesia, PDIP memiliki sejarah panjang dengan tokoh-tokoh besar yang berasal dari berbagai latar belakang. Setiap langkah yang diambil oleh kadernya, termasuk Arteria dan Romy, selaras dengan nilai-nilai partai dan konstituen yang mereka wakili.
Arteria Dahlan kini telah mencatatkan namanya dalam sejarah politik nasional, tidak hanya melalui pencapaian pribadi, tetapi juga dengan mempertimbangkan kepentingan kolektif partai dan keluarganya. Sementara itu, Romy Soekarno, sebagai penerus garis keturunan Soekarno, diberi kesempatan untuk membawa warisan tersebut ke arah yang baru, memberikan harapan akan pembaruan politik di Indonesia dengan pendekatan yang masih mengedepankan nilai-nilai sejarah.