Kehadiran teknologi telah mengubah cara anak-anak belajar dan berinteraksi dengan dunia. Salah satu inovasi yang menarik perhatian di kalangan orang tua dan pendidik adalah Codi Robot, sebuah robot edukatif yang dirancang oleh perusahaan Pillar Learning. Dikenalkan di musim 12 acara terkenal Shark Tank, Codi Robot tidak hanya menarik perhatian para investor tetapi juga menjadi sorotan karena kemampuannya menghadirkan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan bagi anak-anak. Namun, setelah tampil di acara tersebut, bagaimana nasib dari Codi Robot?
Codi Robot adalah produk ciptaan Dayu Yang, seorang pakar teknologi yang memiliki pengalaman dalam dunia teknologi dan konsultasi. Bersama dengan timnya, William Mock dan Chris Oslebo, Yang mengembangkan robot berbasis AI ini untuk membantu anak-anak belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan interaktif. Codi dilengkapi dengan aplikasi pintar yang memungkinkan orang tua mengakses berbagai lagu, serta lebih dari 130 cerita klasik yang dapat dinikmati anak-anak. Desainnya yang menarik dan opsi untuk menambahkan berbagai kostum membuat Codi menjadi teman belajar yang menyenangkan.
Saat tim Pillar Learning memasuki Shark Tank, mereka meminta investasi sebesar $500,000 untuk 10% saham perusahaan. Dalam presentasi mereka, mereka menunjukkan kemampuan interaktif Codi dengan video singkat yang menampilkan anak-anak menggunakan robot untuk bermain dan membantu pekerjaan rumah. Meskipun terjual seharga $99.99 per unit, biaya produksi setiap Codi hanya $25.76, yang menunjukkan potensi laba yang cukup besar. Namun, saat itu, para investor menunjukkan keprihatinan tentang kompetisi yang cukup ketat dari perusahaan besar seperti Amazon, membuat mereka ragu untuk berinvestasi.
Atas risiko tersebut, hanya Robert Herjavec yang bersedia mengambil peluang dan menawarkan $500,000 dengan imbalan 25% saham. Setelah beberapa negosiasi, tim Pillar Learning akhirnya menerima tawaran tersebut. Keberhasilan mereka untuk mendapatkan penanaman modal di Shark Tank menjadi momen penting, namun tantangan sesungguhnya dimulai setelah episode tersebut ditayangkan pada 11 Desember 2020.
Setelah penayangan Shark Tank, Codi Robot mengalami lonjakan penjualan yang luar biasa. Dalam waktu satu minggu, perusahaan melaporkan penjualan "puluhan ribu unit" di AS. Ini adalah kabar baik tetapi juga masalah bagi mereka; mereka tidak siap dengan permintaan yang sangat tinggi ini. Dayu Yang mengungkapkan bahwa mereka sudah menghitung persediaan untuk keseluruhan kuartal keempat pada saat penayangan, dan lonjakan penjualan mendadak terjadi sebelum mereka bisa mempersiapkan stok yang cukup.
Untuk mengatasi masalah ini, tim Pillar Learning memanfaatkan pusat pemenuhan di China untuk pengiriman langsung, dan tahun berikutnya, Codi Robot dinobatkan sebagai salah satu produk terbaik untuk anak-anak oleh situs kesehatan dan kebugaran, Healthline. Namun, meskipun dianggap sukses, situasi saat ini menjadi kurang jelas.
Saat ini, status Pillar Learning dan produk Codi Robot tidak sepenuhnya transparan. Meskipun website mereka masih aktif, serta akun media sosial di Instagram dan Facebook, saat ini Codi Robot sudah tidak tersedia di pasar, termasuk di Amazon. Respons di media sosial terhadap layanan pelanggan menunjukkan sejumlah keluhan dari konsumen yang tidak mendapatkan produk yang mereka pesan, dan aktivitas media sosial perusahaan sejak tahun 2021 terbilang sangat minim.
Review dari konsumen yang menerima Codi Robot juga bervariasi. Di Amazon, produk ini mendapatkan rating rata-rata 3.9 dari 5 bintang dari lebih dari 260 pelanggan. Banyak yang memuji nilai edukasi dan hiburan yang ditawarkan oleh Codi, namun saat yang sama mengkritik masalah konektivitas dan layanan pelanggan yang kurang memuaskan.
Melihat ke depan, meskipun tantangan yang dihadapi Codi Robot cukup besar, co-founder Dayu Yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan tidak hanya berhenti pada produk ini. Dalam wawancaranya, Yang mengungkapkan bahwa Pillar Learning sedang berfokus untuk mencari cara agar teknologi bisa dbentuk menjadi alat pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak. Ia juga menyinggung rencana untuk meluncurkan versi lebih ringan dari Codi yang disebut Codi Jr., yang dirancang khusus untuk anak-anak usia lebih muda dengan fitur yang lebih sedikit.
Sayangnya, saat ini, dua dari tiga pendiri Pillar Learning terpaksa membagi waktu mereka untuk bekerja di perusahaan lain di luar usaha ini. Walaupun Dayu Yang dan Chris Oslebo masih listed sebagai CEO dan Head of Product Development, mereka tampak juga terlibat dalam pekerjaan sehari-hari di organisasi lain. William Mock, yang baru-baru ini meninggalkan perusahaan pada Desember 2023, tetap berkontribusi di bidang pendidikan sebagai Direktur Kemitraan untuk organisasi nirlaba.
Di tengah semua kekacauan ini, harapan untuk Codi Robot masih dapat dimiliki. Dengan adanya visi untuk lebih mengoptimalkan teknologi serta menciptakan produk-produk baru yang lebih baik, tidak tertutup kemungkinan kita akan melihat Codi Robot kembali ke industri dengan bentuk dan dukungan yang lebih kuat di masa mendatang. Sementara itu, bagi orang tua yang mencari produk edukatif untuk anak-anak mereka, kehadiran inovasi yang berfokus pada pendidikan seperti Codi tetap layak diperhatikan dan dinantikan.