Pembangunan infrastruktur internet di Indonesia selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan dampak yang signifikan terhadap pengembangan ekonomi digital di Tanah Air. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menegaskan bahwa keberhasilan infrastruktur konektivitas digital yang merata telah mendorong peningkatan penetrasi pengguna internet, yang merupakan salah satu faktor utama pertumbuhan ekonomi digital.
Menurut Nezar, pertumbuhan jumlah pengguna internet di Indonesia telah berfungsi sebagai daya ungkit bagi perkembangan sektor ekonomi digital. Diproyeksikan bahwa pada tahun 2030, ekonomi digital Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang pesat hingga mencapai US$366 miliar. Ini menunjukkan bahwa negara kita tidak hanya berperan sebagai pemain di lanskap digital domestik, tetapi juga sebagai kontributor penting dalam ekonomi digital kawasan Asia Tenggara.
Nezar juga memaparkan bahwa Indonesia dapat berkontribusi hampir 40% terhadap total pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara pada tahun yang sama, yang mencerminkan potensi pasar Indonesia yang sangat besar. "Artinya kita adalah pasar yang sedang bertumbuh dengan cukup bergairah, kita adalah emerging market dalam soal ekonomi digital," jelasnya. Hal ini mencerminkan optimisme yang tinggi terhadap masa depan ekonomi digital di Indonesia, terutama dengan dukungan dari kebijakan pemerintah dan inovasi dari sektor swasta.
Akses internet yang merata menjadi kunci utama dalam mencapai target pertumbuhan ini. Dengan semakin banyaknya daerah yang terjangkau sinyal internet, lebih banyak individu dan pelaku usaha yang dapat memanfaatkan peluang di dunia digital. Nezar menjelaskan bahwa peningkatan infrastruktur telekomunikasi dan informatika telah membuka jalan bagi berbagai sektor, seperti perdagangan, pendidikan, dan layanan kesehatan, untuk beradaptasi dan berkembang dalam ekosistem digital.
Namun, terdapat tantangan yang harus diatasi untuk mewujudkan potensi ini. Nezar mengingatkan bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi digital, Indonesia memerlukan sekitar 9 juta talenta digital yang terampil. Talenta ini sangat diperlukan untuk mengisi berbagai posisi dalam sektor teknologi dan digital, seperti pengembangan perangkat lunak, data analisis, dan keamanan siber. Dia pun menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk industri telekomunikasi, pos, dan informatika, untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ini.
Sektor telekomunikasi berperan sangat penting, karena tidak hanya menyuplai infrastruktur, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan pendapatan bagi negara melalui pajak dan investasi. “Industri telekomunikasi, pos, dan informatika memberikan kontribusi pemasukan yang besar untuk negara sehingga berperan penting dalam mendorong kemajuan Indonesia,” tambahnya. Oleh karena itu, Nezar menyerukan kepada seluruh industri terkait untuk bekerja sama dalam mendongkrak kualitas layanan dan memperluas akses internet ke seluruh lapisan masyarakat.
Dalam konteks global, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang pesat. Pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan buatan, big data, dan internet of things (IoT) memungkinkan pelaku usaha untuk menciptakan inovasi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar yang semakin kompleks. Di samping itu, e-commerce kembali menjadi salah satu sektor yang paling diuntungkan dari meningkatnya akses internet, di mana semakin banyak konsumen yang beralih ke belanja online.
Pemerintah Indonesia pun berkomitmen untuk mengembangkan program-program yang mendukung peningkatan keterampilan digital di masyarakat. Pelatihan dan pendidikan formal serta informal menjadi fokus utama untuk menyediakan talenta yang kompeten dalam bidang-bidang yang relevan. Dalam hal ini, peran lembaga pendidikan dan swasta dalam menyediakan kurikulum yang sesuai sangat penting untuk memenuhi kebutuhan industri.
Ketersediaan internet yang merata juga memainkan peranan vital dalam mempercepat inkubasi usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Dengan adanya akses ke internet, para pelaku UKM dapat memasarkan produk mereka secara online, menjangkau konsumen di luar wilayah lokal, dan meningkatkan daya saing mereka di pasar global. Kementerian Koperasi dan UKM melaporkan bahwa digitalisasi UKM dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, memberi peluang bagi UKM untuk berperan aktif dalam perekonomian digital.
Dengan pengembangan infrastruktur internet yang berkelanjutan dan peningkatan keterampilan digital masyarakat, Indonesia berpotensi untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Menurut laporan terbaru, negara-negara di kawasan ini semakin bersaing untuk memperkuat posisi mereka dalam ekonomi digital global. Dalam upaya tersebut, penting bagi Indonesia untuk tidak hanya mengandalkan keberadaan infrastruktur, tetapi juga memastikan setiap individu memiliki akses dan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi secara efektif.
Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya digitalisasi juga perlu ditingkatkan, terutama di daerah-daerah terpencil. Pemerintah dan perusahaan swasta diharapkan untuk melaksanakan program-program yang dapat menciptakan kesadaran akan potensi dan manfaat ekonomi digital. Ini bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat turut serta dalam revolusi digital yang sedang berlangsung.
Pembangunan akses internet yang lebih merata bukan hanya soal konektivitas, tetapi lebih dari itu, adalah langkah strategis untuk membangun ekonomi yang inklusif. Dengan setiap orang, dari yang muda hingga tua, memiliki akses dan kemampuan untuk terhubung dengan dunia digital, kita tidak hanya menciptakan peluang ekonomi, tetapi juga memberdayakan seluruh masyarakat. Dalam jangka panjang, hal ini akan menciptakan ekonomi yang lebih stabil, berkelanjutan, dan resilient terhadap tantangan di masa depan.