Kesehatan

10 Oktober: Sejarah dan Fakta Menarik Hari Kesehatan Mental Sedunia yang Perlu Anda Ketahui

Tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia, sebuah momen penting yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran global mengenai kesehatan mental serta memberikan dukungan kepada mereka yang mengalami gangguan mental. Peringatan ini tidak hanya bertujuan untuk menyoroti isu kesehatan mental, tetapi juga untuk memperkuat advokasi dan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat umum.

Sejarah Hari Kesehatan Mental Sedunia bermula setelah Perang Dunia II, saat muncul kesadaran akan pentingnya kesehatan mental akibat dampak perang yang dialami banyak individu. Pada tahun 1948, Federasi Kesehatan Mental Dunia atau World Federation for Mental Health (WFMH) didirikan atas prakarsa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dengan dukungan WHO, WFMH menginisiasi peringatan pertama Hari Kesehatan Mental Sedunia pada tahun 1992, yang secara resmi diperingati setiap tanggal 10 Oktober. Sejak saat itu, Hari Kesehatan Mental Sedunia menjadi momen untuk mengenali masalah kesehatan mental dan berupaya mencari solusi melalui kesadaran dan keterlibatan masyarakat.

Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024 adalah "Mental Health at Work", yang berfokus pada pentingnya kesehatan mental dalam lingkungan kerja. WHO menekankan bahwa kondisi kerja yang tidak sehat dapat berdampak serius terhadap kesehatan mental pekerja. Isu seperti stigma, diskriminasi, dan pelecehan di tempat kerja, serta kondisi kerja yang buruk, berpotensi menurunkan kualitas hidup dan produktivitas. Oleh karena itu, upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental menjadi sangat penting, terutama bagi 60% populasi global yang terlibat dalam dunia kerja.

Dalam konteks ini, kerjasama antara pemerintah, pengusaha, organisasi pekerja, dan pemangku kepentingan lainnya sangatlah penting. Mereka diharapkan untuk bersinergi dalam menciptakan kebijakan yang mendukung kesehatan mental di tempat kerja. Ini adalah langkah strategis untuk mengurangi risiko kesehatan mental dan memperkuat dukungan kepada pekerja.

Selain itu, ada beberapa fakta unik dan menarik terkait Hari Kesehatan Mental Sedunia yang mungkin tidak banyak diketahui. Pertama, peringatan ini pertama kali disiarkan di televisi secara global selama tiga tahun berturut-turut, dari tahun 1992 hingga 1994, dengan program berdurasi dua jam yang mendapatkan respons positif dari banyak negara. Kedua, setiap tahunnya, WFMH menetapkan tema yang berbeda, yang menggambarkan isu-isu kesehatan mental terkini. Tema pertama mulai diperkenalkan pada tahun 1994, berfokus pada peningkatan kualitas layanan kesehatan mental di seluruh dunia.

Tahun 2018 menjadi momen bersejarah ketika Perdana Menteri Inggris saat itu, Theresa May, menunjuk seorang menteri khusus untuk pencegahan bunuh diri, menjadikan Jackie Doyle-Price sebagai menteri pencegahan bunuh diri pertama di Inggris pada Hari Kesehatan Mental Sedunia. Ini menunjukkan adanya keseriusan dalam menangani masalah kesehatan mental di tingkat kebijakan publik.

Program Hari Kesehatan Mental Sedunia juga merupakan bagian dari upaya pendidikan jangka panjang. Selama lebih dari 26 tahun, program ini telah diadopsi secara luas, dengan banyak kegiatan yang diadakan oleh berbagai organisasi dan komunitas. Hal ini bertujuan untuk mengedukasi publik dan meningkatkan kesadaran mengenai isu-isu kesehatan mental yang dapat membantu mengurangi stigma di masyarakat.

Dengan adanya peringatan ini, diharapkan masyarakat semakin peka terhadap isu kesehatan mental dan terpacu untuk mengambil tindakan yang lebih proaktif dalam mendukung individu yang mengalami gangguan mental. Keterlibatan individu, masyarakat, dan pemerintah dalam menyebarluaskan informasi serta memberikan dukungan bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan mental sangatlah penting untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif dan sehat secara mental.

Sebagai penutup, Hari Kesehatan Mental Sedunia adalah pengingat bagi kita semua mengenai pentingnya kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di tempat kerja. Pengakuan akan kesehatan mental yang setara dengan kesehatan fisik menjadi langkah maju untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua, dan menunjukkan bahwa setiap individu patut mendapatkan perhatian dan dukungan yang layak untuk kesejahteraannya.

Redaksi Ilmiah

Ilmiah merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button